bab I
pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan
sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan
sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan
bugar sepanjang hayat.
Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Dalam
silabus mata pelajaran PJOK untuk kelas IV SD … semester dua
tahun pelajaran 2013/2014 terdapat standar kompetensi nomor 6.” Mempraktikkan berbagai gerak
dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi, dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya” dengan
kompetensi dasar nomor 6.1 ” Mempraktikkan penerapan teknik dasar salah satu permainan dan
olahraga bola besar dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerja sama,
sportivitas dan kejujuran”.
Dalam permainan sepak bola ada beberapa teknik dasar yang
harus dikuasai, yaitu:
a.
Teknik dasar menendang bola
b.
Teknik dasar mengoper bola
c. Teknik dasar
mengontrol bola
Kompetensi di
atas harus dapat dikuasai oleh siswa Kelas VI. Namun, menurut hasil penelitian
terhadap kondisi awal, guru tidak melaksanakan langkah-langkah pembelajaran
yang sistematis. Pelaksanaan pembelajaran menerapkan penerapan teknik dasar permainan sepak bola yang
dilaksanakan guru di Kelas VI membuat siswa tidak mengalami keterlibatan fisik
di dalam proses belajar mengajar.
Dari hasil
observasi awal dapat diketahui bahwa ≤ 25% siswa memperlihatkan kesungguhan
dalam mencerna pelajaran, keseriusan dalam menanggapi pelajaran, dan mampu
bekerjasama dalam memecahkan masalah. Sedangkan 26% – 50% siswa sudah
memperlihatkan antusiasme dalam melakukan aktivitas fisik, keberanian untuk
mengajukan pendapat, dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan. Sehingga
perilaku siswa Kelas VI pada pra siklus ini dalam kategori kurang.
Akibatnya adalah
siswa tidak menguasai materi menerapkan
penerapan teknik dasar permainan sepak bola ini. Dalam kegiatan akhir, terlihat siswa
sangat kebingungan untuk mempraktikkan gerak dasar permainan sepak bola. Dari hasil analisis
terhadap nilai awal siswa dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat
nilai sama dengan dan di atas batas KKM adalah hanya
2 orang siswa. Sedangkan jumlah
siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 17 siswa. Ini berarti
bahwa dari alat tes yang telah dirancang oleh peneliti
didapatkan hasil yang
tidak memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar hanya 10,52%
saja.
Dari hasil observasi
awal, peneliti menyimpulkan bahwa materi
tentang menerapkan penerapan teknik dasar permainan
sepak bola sulit dipahami siswa.
Kegiatan ini memerlukan waktu yang panjang karena dalam memahami materi, siswa harus mendapat penjelasan dan
kesempatan untuk belajar sendiri sehingga mereka mendapatkan pemahaman yang
kuat tentang materi. Oleh sebab itu, guru seharusnya melaksanakan
langkah-langkah pembelajaran yang sistematis karena belajar adalah proses
perubahan prilaku berkat latihan dan pengalaman, artinya tujuan pembelajaran
ini merubah pengetahuan maupun sikap siswa. Oleh sebab itu diperlukan suatu
metode yang tepat untuk menyampaikan materi tentang menerapkan penerapan teknik dasar permainan sepak bola ini.
Salah
satu strategi yang dapat dipakai untuk menyampaikan materi tentang menerapkan penerapan teknik dasar permainan
sepak bola adalah
metode latihan. Penggunaan metode latihan dalam proses belajar mengajar dapat
membuat siswa mengalami keterlibatan fisik di dalam proses belajar mengajar.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang ditegaskan oleh Siliwangi (1989:11) bahwa
di dalam proses belajar mengajar guru tidak lagi mempergunakan metode ceramah
semata-mata, yang lebih menunjukkan keaktifan guru saja, sehingga siswa menjadi
pasif (sebagai pendengar). Sedangkan dalam metode latihan, siswa berusaha untuk
mencerna, menanggapi sendiri, mengajukan pendapat, dan memecahkan masalah
bersama. Selain itu, metode latihan dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan dominan. Dengan kata lain siswa dipandang sebagai subjek dan
bukan objek pengajaran. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Tarigan
(1986:5). Secara spesifik, pembelajaran menerapkan penerapan teknik dasar permainan sepak bola dengan metode
latihan adalah cara belajar siswa dengan melibatkan mereka secara langsung,
untuk mengungkapkan pengalaman-pengalaman sebagai bahan pembelajarannya. Dalam
setiap kegiatannya, belajar lebih dipentingkan dari mengajar. Siswa dipandang
sebagai subjek bukan objek sehingga mereka dapat leluasa untuk berpartisipasi,
mengalami, mencoba dan melaksanakan belajar. Diharapkan, dengan menggunakan metode latihan ini siswa lebih
mantap menguasai pembelajaran menerapkan
penerapan teknik dasar permainan sepak bola ini.
Atas dasar alasan di atas, peneliti
memutuskan untuk melaksanakan penelitian tindakan dengan memakai metode latihan
untuk
menyampaikan materi menerapkan
penerapan teknik dasar permainan sepak bola dengan judul UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN penerapan teknik
dasar permainan sepak bola MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS VI SD ….
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian
ini ada dua pokok masalah yang diketengahkan. Pokok-pokok masalah tersebut
dirumuskan sebagai berikut.
1.
Apakah
metode latihan dapat meningkatkan kemampuan mempraktikkan
penerapan teknik dasar permainan sepak bola siswa Kelas VI
SD …?
2.
Bagaimanakah
proses pembelajaran mempraktikkan penerapan teknik
dasar permainan sepak bola melalui
metode latihan di Kelas VI SD …?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk
mengetahui efektivitas metode latihan untuk
meningkatkan kemampuan mempraktikkan penerapan teknik
dasar permainan sepak bola siswa Kelas VI SD ….
2.
Untuk
mendeskripsikan proses pembelajaran mempraktikkan penerapan
teknik dasar permainan sepak bola melalui metode latihan di Kelas VI SD ….
1.4 Kontribusi Hasil Penelitian
Secara garis
besar ada dua manfaat penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan praktis.
Manfaat teoritis yaitu guru dan siswa beroleh teori khusus tentang cara
penyajian bahan pembelajaran mempraktikkan penerapan
teknik dasar permainan sepak bola menggunakan metode latihan.
Metode tersebut adalah penting bagi guru dan siswa
sehingga apabila refleksinya telah dimiliki, diharapkan guru dan siswa secara
praktis dapat mempraktikkannya dalam proses pembelajaran mempraktikkan penerapan teknik dasar permainan sepak bola
secara sinergis sehingga diperoleh pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih
baik.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment