Thursday, August 17, 2017
Thursday, October 13, 2016
PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL PECAHAN SEDERHANA SISWA KELAS III SD NEGERI ….
By indra at 11:43 AM
No comments
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
dan memajukan daya pikir manusia. Mata
pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Dalam silabus KTSP untuk mata pelajaran
matematika di kelas III semester kedua SD Negeri … terdapat standar kompetensi
nomor 3 “Memahami pecahan sederhana dan
penggunaannya dalam pemecahan masalah” dengan kompetensi dasar nomor 3.1 “Mengenal pecahan
sederhana”. SK dan KD tersebut dapat dijabarkan menjadi
indikator-indikator pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
-
Mengenal pecahan sederhana
-
Membaca lambang pecahan
-
Menuliskan lambang pecahan
-
Menyajikan nilai pecahan
-
Membilang dan menuliskan pecahan dalam kata-kata dan lambang
Menurut data awal penelitian, kualitas
proses pembelajaran mengenal pecahan sederhana di kelas III SD Negeri … masih
kurang baik. Guru masih
menggunakan metode konvensional dimana proses pembelajaran dipenuhi oleh
kegiatan ceramah, latihan soal, dan membahasnya. Kegiatan-kegiatan ini
cenderung monoton dan menjemukan.
Kurangnya
kualitas kinerja guru pada kondisi awal ini berpengaruh terhadap perilaku siswa
kelas III ketika proses pembelajaran berlangsung. Mereka cenderung pasif, hanya
melakukan kegiatan yang guru perintahkan saja, tidak termotivasi. Bahkan ada
beberapa siswa yang melakukan kegiatan di luar jalur pembelajaran dan
mengganggu temannya. Dari 28 orang siswa yang ada di
kelas III ini, hanya ≤ 25% saja yang mampu saling membantu dalam menyelesaikan
tugas, mampu berbagi informasi dengan cara berdiskusi, mampu menerima berbagai
keragaman, mampu mengembangkan keterampilan sosial, mampu mengoordinasikan
usaha untuk menyelesaikan tugas bersama-sama, bertanggungjawab, termotivasi
dalam belajar, memiliki rasa percaya diri, mampu menunjukkan kebaikan budi,
kepekaan, dan toleransi, berperan aktif, saling berbagi kemampuan, dan berani
menyampaikan pendapat. Pada aspek lain, hanya 26% – 50% siswa saja yang
berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan, menunjukkan kesungguhan dalam
belajar, dan berpikir kritis.
Kurangnya kinerja guru dan perilaku siswa kelas III
seperti dijelaskan di atas berdampak negatif terhadap pemerolehan nilai siswa. Fakta-fakta di
atas mengakibatkan sebagian besar siswa kelas III tidak dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik. Dari 28 orang siswa yang ada di kelas III, hanya 5
orang saja yang mendapat nilai di atas KKM sedangkan sisanya sebanyak 23 orang
mendapat nilai di bawah KKM. Ini berarti bahwa
dari tes didapatkan hasil yang tidak memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar
hanya mencapai 17.9% dengan tingkat penguasaan materi hanya sebesar 59.3%.
Berdasarkan data awal ini peneliti menyimpulkan bahwa
kemampuan siswa kelas III SD Negeri ... dalam mengenal pecahan sederhana masih
sangat rendah sekali. Proses pembelajaran dengan metode konvensional tidak
efektif membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat mamahami materi
ini, siswa memerlukan kegiatan yang dapat menguatkan kemampuan dalam
kegiatan-kegiatan akademik, memberikan motivasi yang besar terhadap
pembelajaran, meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran dalam menyelesaikan
tugas, menumbuhkan sikap percaya diri, memupuk kemampuan anak dalam
bekerjasama, dan melatih sikap kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
Oleh
sebab itu, peneliti dan dua orang observer memutuskan untuk menggunakan metode kooperatif
tipe STAD dalam pembelajaran mengenal pecahan sederhana di kelas III ini. Metode ini menyediakan langkah-langkah pembelajaran dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok belajar,
melaksanakan evaluasi, dan memberikan penghargaan. Dengan menggunakan metode
kooperatif tipe STAD diharapkan siswa kelas III dapat meningkatkan kemampuannya
dalam mengenal pecahan sederhana.
Selain itu, mereka dilatih untuk dapat saling membantu, berbagi informasi dengan cara berdiskusi, menerima
berbagai keragaman, mengoordinasikan usaha untuk menyelesaikan tugas
bersama-sama, bertanggungjawab, membagi tugas, berbagi kepemimpinan,
termotivasi, memiliki rasa percaya diri, menunjukkan kebaikan
budi, kepekaan, dan toleransi, berperan aktif,
berpartisipasi
aktif, menunjukkan kesungguhan, berbagi kemampuan, berlatih berpikir kritis, dan
berani menyampaikan pendapat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul PENERAPAN METODE kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN Mengenal pecahan sederhana SISWA KELAS III SD NEGERI ….
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan mengenal
pecahan sederhana siswa kelas III SD Negeri …?
2.
Bagaimana proses pembelajaran mengenal
pecahan sederhana melalui metode kooperatif tipe STAD di kelas III SD Negeri …?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui efektivitas metode kooperatif tipe STAD dalam
meningkatkan
kemampuan mengenal
pecahan sederhana siswa kelas III SD Negeri ...
2.
Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengenal
pecahan sederhana melalui metode kooperatif
tipe STAD di kelas III SD Negeri ….
1.4 Kontribusi
Hasil Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pihak-pihak
seperti di bawah ini.
1.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui apakah
metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan mengenal
pecahan sederhana siswa kelas III SD Negeri … atau tidak. Selain itu, penelitian ini
dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga dan dapat dipakai dalam
kegiatan mengajar sehari-hari.
2.
Bagi guru-guru wali kelas III, laporan
penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode kooperatif tipe STAD dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang
lebih berkualitas sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh siswa dengan maksimal.
3.
Bagi siswa kelas III
SD Negeri …, hasil
penelitian ini memberikan solusi alternatif bagi masalah yang mereka hadapi
dalam
mengenal pecahan sederhana. Mereka dapat aktif bersama
temannya dalam kegiatan-kegiatan belajar di dalam dan di luar jam sekolah
dengan menggunakan berbagai media.
4.
Bagi peneliti lain, laporan penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan perbandingan penelitian-penelitian di masa
mendatang menyangkut siswa kelas III,
mata pelajaran matematika, dan metode kooperatif tipe STAD.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui
sms ke nomor 085-294-176-789 kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp.
50.000.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
PENERAPAN TEORI SKEMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI TEKS MELALUI MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SD NEGERI ….
By indra at 11:43 AM
No comments
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Berbahasa pada
dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek
bahasa. Kemampuan memahami aspek-aspek tersebut sangat menentukan keberhasilan
dalam proses komunikasi. Aspek-aspek bahasa tersebut antara lain
keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Secara karakteristik,
keempat keterampilan itu berdiri sendiri, namun dalam penggunaan bahasa sebagai
proses komunikasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa bahasa merupakan keterpaduan dari beberapa aspek.
Dalam silabus KTSP untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas III semester pertama SD Negeri … terdapat standar
kompetensi membaca nomor 3 “Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca
intensif, dan membaca dongeng” dengan kompetensi dasar nomor 3.2 yaitu
“Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif”. SK dan KD tersebut dapat dijabarkan menjadi
indikator-indikator sebagai tujuan pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah
sebagai berikut:
-
Menjawab pertanyaan
sesuai dengan isi teks yang dibaca
-
Menyatakan pendapat
mengenai isi teks yang dibaca
-
Menceritakan kembali isi teks yang dibaca
Berdasarkan data
awal penelitian, proses pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca
intensif di kelas III SD Negeri … masih kurang berkualitas. Dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran
sehari-hari menyatakan bahwa metode ceramah tidak efektif membuat semua siswa
kelas III memahami isi teks yang mereka baca. Metode ini tidak membantu siswa
dalam memahami materi sehingga siswa sangat kesulitan dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan tes. Strategi yang diambil guru sangat tidak sesuai
dengan materi.
Kinerja seperti ini berdampak kurang baik terhadap
perilaku siswa kelas III di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.
Mereka asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan
pembelajaran. Terlihat siswa hanya membaca dan mencoba untuk
memahami apa yang mereka baca. Terkadang
terlihat para siswa hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain, seperti
bermain-main dengan teman, menulis sesuatu, dan beberapa dari mereka terlihat
mengantuk. Dari 28 orang siswa yang ada di kelas III, hanya ≤ 25% saja yang antusias dalam merespons apersepsi, siap untuk belajar, memiliki keingintahuan terhadap materi pembelajaran, konsentrasi dalam menyimak
penjelasan guru, berani untuk bertanya, berani mengungkapkan
pendapat, antusiasme siswa terhadap setiap kegiatan pembelajaran, dan aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada aspek lain, 76% - 100% siswa kelas III sudah jujur dalam mengerjakan tes.
Kurangnya
kualitas proses pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca intensif ini mengakibatkan sebagian besar siswa kelas III tidak
mampu mencapai tujuan pembelajaran. Mereka tidak dapat menjelaskan isi
teks yang mereka baca dengan baik sehingga pada
kegiatan akhir mereka sangat kesulitan untuk menyelesaikan tes. Dari 28 orang
siswa yang ada di kelas III, hanya 13 orang saja yang mampu mendapatkan nilai
di atas KKM. Sisanya sebanyak 15 orang siswa mendapat nilai di bawah KKM. Ini
berarti bahwa ketuntasan belajar hanya mencapai 46.4% dengan tingkat penguasaan
materi hanya sebesar 63.6%.
Kondisi awal pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca intensif memberikan beberapa masalah
yang perlu dicari solusinya. Indikator-indikator pembelajaran belum dikuasai
oleh semua siswa kelas III. Dari hasil diskusi peneliti dengan observer dapat
disimpulkan bahwa dalam teks yang dibaca, siswa kelas III banyak sekali
menemukan istilah-istilah baru dan asing. Banyak sekali kata atau frase yang
tidak mampu mereka identifikasi maknanya. Oleh karena itu mereka merasa
kesulitan dan tidak mampu menyelesaikan tugas degan baik. Selain itu, mereka
melakukan proses membaca dengan tergesa-gesa, tanpa menghiraukan pemahaman
terhadap isi teks tesebut. Akibatnya, mereka tidak mampu menjawab pertanyaan
seputar teks tersebut yang peneliti berikan di akhir pembelajaran. Peneliti dan
observer berpendapat bahwa dalam melaksanakan proses pembelajaran membaca
intensif, guru seharusnya melakukan tahap pra-membaca.
Salah
satu metode pembelajaran yang sesuai adalah teori skema. Dalam teori skema,
aktivitas pra-membaca dilaksanakan dengan tujuan mengaktifkan skemata siswa
atau pengetahuan/ pengalaman siswa yang relevan dengan teks yang akan mereka
baca. Pada tahap ini, guru dapat pula memberikan pengetahuan/ pengalaman baru
bagi siswa yang relevan dengan teks yang akan mereka baca sehingga siswa akan
mudah memahami isi teks yang mereka baca. Tahap ini berisi kegiatan
memperlihatkan media visual yang relevan dengan teks yang akan dibaca oleh
siswa, menguak pengalaman hidup siswa terkait teks yang akan dibaca,
mendiskusikan kata-kata kunci dari teks yang akan dibaca oleh siswa, memberikan
pengetahuan baru dan pengalaman baru untuk menambah skemata siswa, dan membahas
sedikit tentang judul teks yang akan dibaca oleh siswa.
Diharapkan
dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran teori skema, kemampuan siswa
kelas III dalam menjelaskan isi teks melalui membaca
intensif dapat meningkat sesuai harapan. Selain itu, penggunaan teori skema
diharapkan dapat meningkatkan perilaku siswa kelas III ketika proses
pembelajaran berlangsung sehingga mereka lebih antusias, siap, memiliki
keingintahuan, konsentrasi, berani, dan aktif.
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang
berjudul PENERAPAN Teori skema UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN Menjelaskan isi teks
melalui membaca intensif sISWA Kelas III SD Negeri ….
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah teori skema dapat meningkatkan
kemampuan menjelaskan
isi teks melalui membaca intensif siswa kelas III SD Negeri …?
2.
Bagaimanakah penerapan teori skema pada pembelajaran
menjelaskan isi teks melalui membaca intensif di kelas III SD Negeri …?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1.
Untuk mengetahui efektifitas teori skema dalam meningkatkan
kemampuan menjelaskan
isi teks melalui membaca intensif siswa kelas III SD Negeri ….
2.
Untuk mendeskripsikan penerapan teori skema pada
pembelajaran
menjelaskan isi teks melalui membaca intensif di kelas III SD Negeri ….
1.4
Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis dan
praktis.
1.
Secara Teoritis
Hasil penelitian ini
diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar khususnya untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam membaca intensif.
2.
Manfaat Praktis
Dari segi
praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru kelas sekolah dasar, siswa sekolah dasar, dan
peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah dasar.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat membuktikan
bahwa teori skema dapat meningkatkan kemampuan menjelaskan isi teks melalui membaca intensif
siswa kelas III SD Negeri ….
°
Bagi guru-guru, laporan penelitian tindakan kelas ini
menjadi bukti bahwa teori skema dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah dasar, khususnya
dalam pembelajaran membaca intensif.
°
Bagi siswa kelas III SD Negeri …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka
hadapi dalam belajar khususnya dalam membaca intensif.
°
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui
sms ke nomor 085-294-176-789 kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp.
50.000.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan