Wednesday, August 24, 2016

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS 1 SD … DALAM MENGIDENTIFIKASI IDENTITAS DIRI, KELUARGA, DAN KERABAT TAHUN PELAJARAN …



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Penguasaan isu sosial bagi bangsa yang sedang berkembang merupakan salah satu faktor yang penting. Dalam hubungan dengan program membangunan Indonesia, maka pengetahuan sosial mendukung program bidang kerjasama internasional, ilmu pengetahuan, teknologi dan pariwisata.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Salah satu kompetensi IPS di SD kelas 1, siswa dituntut untuk memiliki pemahaman tentang identitas diri, keluarga, dan kerabat. Dari hasil pengamatan di awal penelitian terhadap kelas I SD … didapat data bahwa guru tidak melaksanakan orientasi terhadap siswa kepada materi ajar sehingga siswa kelas 1 kurang fokus terhadap materi identitas diri, keluarga, dan kerabat yang dijelaskan oleh guru. Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru kurang optimal dalam mengorganisasikan siswa kelas 1 untuk belajar. Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru kurang optimal dalam mengorganisasikan siswa untuk belajar. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru tidak dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam berinteraksi, berkolaborasi, dan memecahkan masalah.
 Hasil observasi terhadap kondisi awal menyatakan bahwa guru tidak melaksanakan orientasi siswa kepada materi ajar sehingga siswa kurang fokus terhadap materi. Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru kurang optimal dalam mengorganisasikan siswa untuk belajar. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru tidak dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam berinteraksi, berkolaborasi, dan memecahkan masalah. Sehingga kualitas mengajar masuk kategori kurang baik.
Dari hasil observasi terhadap perilaku siswa diketahui bahwa dari 40 orang siswa yang ada di kelas 1, hanya ≤ 25% saja yang mau berpikir kritis dalam mencerna penjelasan guru di depan kelas dan berani fokus dan bertanggung jawab dalam belajar, sedangkan sebagian besar (75%) tidak dapat fokus lagi karena jenuh dan tidak antusias dalam mengikuti pelajaran sehingga perilaku siswa masuk kategori kurang baik.
Fakta-fakta di atas mengakibatkan sebagian besar siswa tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil tes dapat diketahui sebagian besar siswa mendapat nilai di bawah KKM (di bawah 70). Siswa yang mendapat nilai sama dengan batas KKM hanya 1 orang saja. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 39 orang. Ini berarti bahwa dari tes didapatkan hasil yang tidak memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar hanya 2,5% dengan rata-rata kelas 58,5.
Berdasarkan data yang terkumpul di pra siklus peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas 1 dalam Mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat sangat rendah sekali. Proses pembelajaran dengan metode konvensional tidak efektif membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk dapat mamahami materi ini, siswa memerlukan kegiatan yang dapat menguatkan pengetahuan dan merangsang siswa untuk berpikir kritis. Kemudian peneliti memutuskan untuk memakai pembelajaran berbasis masalah. Dengan memakai model pembelajaran ini, guru menyodorkan suatu masalah untuk dipecahkan oleh siswa dengan melaksanakan tahap kegiatan yang sistematis seperti mengenalkan siswa kepada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual, membimbing penyelidikan kelompok, membantu siswa dalam mengembangkan hasil karya, membantu siswa dalam menyajikan hasil karya, menganalisis proses pemecahan masalah, dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah, diharapkan siswa kelas 1 SD …  dapat  berpikir kritis, berani, bertanggungjawab, mampu berkomunikasi, mampu berkolaborasi, mampu memecahkan masalah, dan antusias dalam proses belajar sehingga kemampuan mereka dalam mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat dapat meningkat dengan signifikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas 1 SD Negeri … dalam Mengidentifikasi Identitas Diri, Keluarga, dan Kerabat Tahun Pelajaran ….
1.2    Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.    Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas I SD … dalam mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat?
2.    Bagaimanakah proses pembelajaran mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah di kelas I SD …?
1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas I SD … dalam mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat.
2.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah di Kelas I SD ….
1.4    Kontribusi Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)        Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui kinerja guru dan perilaku siswa kelas 1 SD … dalam pembelajaran mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat dengan pembelajaran berbasis masalah. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dipakai pula untuk mengidentifikasi apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa Kelas I SD … dalam mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat atau tidak.
b)        Bagi guru-guru wali kelas 1, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih berkualitas dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat.
c)        Bagi siswa kelas 1 SD … , hasil penelitian ini memberikan solusi alternatif bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam mengidentifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat. Mereka dapat aktif bersama temannya dalam kegiatan-kegiatan belajar di dalam dan di luar jam sekolah dengan menggunakan berbagai media.
d)       Bagi peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan penelitian-penelitian di masa mendatang menyangkut siswa kelas 1, mata pelajaran IPS, dan pembelajaran berbasis masalah.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment