Wednesday, December 16, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMPRAKTIKKAN VARIASI TEKNIK DASAR KE DALAM MODIFIKASI PERMAINAN TENIS MEJA KELAS V SD … MELALUI METODE DRILL



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pergeseran paradigm dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralisasi membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan khususnya di tingkat sekolah. Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah yang secara langsung berpengaruh terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan.  Kebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonom yang seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalam berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan model-model pembelajaran. Kondisi ini sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Karena salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan, sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan (Mulyasa, 2003:1).
Proses belajar mengajar yang baik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, dalam pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan/kondisi belajar yang baik. Sistem lingkungan yang baik terdiri dari komponen-komponen pendukung antara lain tujuan belajar yang akan dicapai, bahan pengajaran yang digunakan dalam mencapai tujuan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta memiliki hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan dan sarana/prasarana yang tersedia.  Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen pada proses belajar mengajar saling terkait satu dengan yang lainnya. Belajar-mengajar dapat dicapai melalui proses yang bersifat aktif, dalam hal ini siswa menggunakan seluruh kemampuan dasar yang dimilikinya sebagai dasar untuk melakukan berbagai kegiatan agar mampu memahami materi pembelajaran, dengan demikian siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga materi yang disampaikan oleh guru sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa dan  tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pada proses pembelajaran,  guru tidak hanya dituntut untuk menyampaikan materi dengan baik, akan tetapi guru juga dituntut untuk menumbuhkan keaktifan siswa dalam menanggapi materi yang disampaikan dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pelajaran. Permasalahan lainnya adalah siswa cenderung pasif dalam proses belajar mengajar, permasalahan tersebut timbul karena guru kurang variatif dalam menggunakan metode mengajar. Metode mengajar yang digunakan guru adalah metode konvensional (ceramah bervariasi), beberapa siswa mengatakatan bahwa metode pembelajaran yang monoton tersebut mengakibatkan siswa menjadi jenuh sehingga motivasi siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar dan antusiasme siswa untuk menguasai materi rendah.  Kondisi kelas yang cenderung pasif dapat mengakibatkan proses pembelajaran kurang optimal, sehingga perlu diadakan suatu perbaikan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Berdasarkan uraian-uraian di atas bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak terlepas dari peranan guru dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa agar tercapainya keberhasilan pembelajaran. Terkait dengan  masalah tersebut peneliti perlu mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memahami siswa dalam mata pelajaran PENJASKES dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih inovatif. Banyaknya metode pembelajaran keterampilan gerak dasar menuntut seorang guru harus cermat dalam memilih dan menentukan metode mengajar.
Di sini peneliti menggumakan metode Drill sebagai metode pembelajaran dalam materi mempraktikkan variasi teknik dasar ke dalam modifikasi permainan tenis meja, khususnya pukulan forehand push.
Metode Drill adalah suatu rencana menyeluruh tentang penyajian materi secara sistematis dan berdasarkan pendekatan yang ditentukan dengan cara latihan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik (Majid:2006).
Berdasarkan hasil observasi pada kondisi awal dapat diketahui bahwa siswa tampak memperhatikan penjelasan guru akan tetapi beberapa waktu kemudian siswa mulai ramai. Ada yang berbincang-bincang, ada juga yang bercanda dengan temannya.Dari jumlah siswa 19 orang, hanya ± 50% saja yang siap untuk belajar, antusias terhadap materi pembelajaran, antusias terhadap kegiatan pembelajaran, ingin bertanya, dan antusiasme siswa untuk menguasai materi. Sedangkan untuk criteria menjawab sapaan guru dengan salam, aktif dalam apersepsi, memperhatikan penjelasan guru, dan keseriusan siswa dalam mengerjakan tes praktik terdapat ± 75% siswa sudah memperlihatkannya.
Pada kondisi awal memang banyak siswa yang kurang semangat mengikuti pelajaran. Terlihat dari sebagian besar siswa yang bermalas-malasan. Hal tersebut dikarenakan mereka belum sepenuhnya mampu mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil tes, kemampuan siswa dalam mempraktikkan variasi teknik dasar ke dalam modifikasi permainan tenis meja, khususnya teknik pukulan forehand push masih tergolong rendah, bahkan beberapa siswa banyak melakukan kesalahan pukulan daripada pukulan yang melewati net, walau pun nilai beberapa siswa sudah melebihi KKM yakni 70. Bahkan beberapa siswa masih ada yang mendapatkan nilai 50 dari nilai maksimal 100.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa fakta yang diperoleh, yaitu:
1.    Pada kondisi awal siswa masih terlihat kurang focus terhadap materi.
2.    Nilai siswa pada kondisi awal masih rendah, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan sekolah.
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli dan beberapa peneliti sebelumnya menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Drill memiliki peran yang besar dalam menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar serta meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran. Begitu pula dengan kondisi yang terjadi pada SD … khususnya kelas V, diharapkan dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran PENJASKES dengan menggunakan metode drill, sehingga mereka akan mampu menguasai materi pembelajaran dengan baik.
            Berkaitan dengan fenomena di atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode drill ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran PENJASKES. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN Mempraktikkan variasi teknik dasar ke dalam modifikasi permainan tenis meja KELAS V SD … MELALUI metode Drill TAHUN PELAJARAN 2012/2013”.
B.        Rumusan Masalah
Adupun pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana proses pembelajaran dengan menerapkan metode drill dalam meningkatkan kemampuan mempraktikkan variasi teknik dasar ke dalam modifikasi permainan tenis meja, khususnya teknik pukulan forehand push?
2.    Apakah metode drill efektif dalam meningkatkan kemampuan memahami perubahan yang terjadi di alam siswa kelas V SD … tahun pelajaran …?
C.       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1.    Mendeskripsikan pembelajaran dengan menerapkan metode drill dalam meningkatkan mempraktikkan variasi teknik dasar ke dalam modifikasi permainan tenis meja, khususnya teknik pukulan forehand push siswa kelas V SD … tahun pelajaran …?
2.    Mengetahui efektivitas metode drill dalam meningkatkan kemampuan mempraktikkan variasi teknik dasar ke dalam modifikasi permainan tenis meja, khususnya teknik pukulan forehand push siswa kelas V SD …..

D.      Kontribusi Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi Lembaga
Penerapan metode Drill ini diharapkan dapatd ijadikan motivasi untuk menerapkan model atau metode yang lebih bervariasi bagi pengajar.
2.      Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Diharapkan penelitian ini dapat menambah varian khazanah ilmu pengetahuan metode pengajaran PENJASKES.
3.      Bagi Peneliti
Dengan menerapkan metode Drill ini, peneliti dapat menjadikan pengalaman yang berharga untuk dapat diterapkan di dunia pendidikan.
4.      Bagi siswa
Memberikan warna dan suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa merasa senang dan tidak mudah bosan. Siswa jugater motivasi untuk menggali kreatifitas dan potensinya sendiri.
5.      Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan bias menjadi salah satu pertimbangan guru mata pelajaran PENJASSKES dalam menentukan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar yang efektif.
6.      Bagi masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai bentuk  pengabdian kepada masyarakat, khususnya guru SD, untuk mencoba menerapkan pembelajaran metode drill yang bias diterapkan pada pembelajaran anak.

Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui alamat email indrafirmansah789@gmail.com kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan


0 comments:

Post a Comment