bab I
pendahuluan
1.1 Latar Belakang masalah
Pemilihan pola
kegiatan pembelajaran sangat perlu dilaksanakan agar tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik oleh siswa. Ahmadi (1990:1)
mengemukakan, sebaiknya kegiatan pembelajaran yang dipilih guru haruslah
menghasilkan keaktifan belajar siswa, yaitu keterlibatan intelektual dan
emosional siswa dalam kegiatan pembelajaran meskipun dengan derajat yang
berbeda-beda. Lebih lanjut Ahmadi mengemukakan sebagai berikut.
Keterlibatan
intelektual emosional siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dipilih itu
haruslah mencakup: (1) asimilasi dan akomodasi kognitif dalam pencapaian
pengetahuan; (2) perbuatan serta pengalaman langsung terhadap balikan (feedback) dalam pembentukkan
keterampilan; dan (3) penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam
pembentukkan sikap dan nilai (Ahmadi, 1990:1).
Keterlibatan mental siswa yang optimal dalam
kegiatan pembelajaran akan mengakibatkan motivasi yang optimal pula di samping
manfaat yang diperoleh guru berupa peningkatan peluang untuk memperoleh balikan
dalam rangka menilai efektivitas pembelajaran selama proses pembelajaran
berlangsung.
Pola kegiatan
pembelajaran sejarah yang dapat menghasilkan keterlibatan intelektual emosional
siswa hanya bisa terjadi jika guru sejarah telah mempertimbangkan dan memilih
pola kegiatan yang tepat. Pertimbangan yang berkaitan erat dengan keaktifan
mental siswa ini adalah sebagai berikut.
1)
Efesiensi
penggunaan waktu, fasilitas, dan peralatan belajar.
2)
Variasi
kesempatan, kecepatan belajar.
3)
Strategi
pembelajaran yang dipilih untuk mengembangkan interaksi antara siswa dengan
siswa atau siswa dengan guru yang positif.
Pada
kenyataannya, apa yang telah dibicarakan di atas sampai saat ini masih belum
diperhatikan secara optimal, seperti halnya yang dialami oleh siswa kelas X 9
SMA … dalam pembelajaran sejarah. Akibatnya bukan saja kegiatan belajar yang
kurang bermakna, tetapi juga tidak meningkatnya kemampuan siswa dalam mencapai
indikator hasil belajar.
Salah satu
kompetensi yang telah diketahui kurang berhasil dikuasai oleh siswa setelah
menempuh proses pembelajaran adalah memahami penelitian sejarah.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan guru dalam menyusun pembelajaran dan
mengorganisasikan kelas sehingga tujuan pembelajaran ini tidak tercapai dengan
optimal.
Bertolak dari
uraian di atas, maksud penelitian ini menjadi jelas untuk mengetahui masalah
pada kemampuan siswa dalam memahami penelitian sejarah dan mencoba
memberikan alternatif jalan keluar dari masalah tersebut. Solusi yang
diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah strategi belajar dari
pengalaman. Pemilihan strategi ini bersandar pada pendapat Siliwangi (1989:11)
yang mengemukakan bahwa “Strategi belajar dari pengalaman merupakan suatu
proses kegiatan belajar mengajar, dimana siswa terutama mengalami keterlibatan
fisik di dalam proses belajar”. Strategi belajar dari pengalaman adalah cara
belajar dengan melibatkan siswa secara langsung untuk mengungkapkan
pengalaman-pengalaman sebagai bahan pembelajarannya. Keunggulan strategi
belajar dari pengalaman antara lain belajar lebih dipentingkan dari mengajar,
siswa dipandang sebagai subjek bukan objek, dan melalui partisipasi, mengalami,
mencoba dan melaksanakan hasil belajar yang lebih mantap (Tarigan, 1986:5).
Alasan lain yang
diperoleh melalui studi-studi terdahulu sederhananya antara lain sebagai
berikut.
1)
Strategi
belajar dari pengalaman belum diberdayakan untuk mengembangkan kemampuan siswa
dalam memahami materi pendidikan sejarah.
2)
Semua
siswa diketahui mempunyai kemampuan dan ini baik sekali apabila dikembangkan.
3)
Adanya
motivasi guru dan siswa untuk mencoba membuktikan langkah tempuh yang
diperkirakan sebagai sebuah solusi dalam proses pembelajaran sejarah.
Atas dasat
pertimbangan di atas, sebuah penelitian telah dilakukan dengan judul UPAYA
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PENELITIAN SEJARAH DENGAN STRATEGI
BELAJAR DARI PENGALAMAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X 9 SMA …).
Peneliti mengambil tempat penelitian di SMA … karena peneliti merupakan salah
satu guru pengajar sejarah di sekolah ini.
1.2 identifikasi masalah
Berkaitan
dengan topik penelitian ini, ada beberapa masalah yang teridentifikasi, di
antaranya adalah sebagai berikut.
1.
Kurang
efesiennya waktu, fasilitas, dan peralatan belajar.
2.
Kurang
bervariasinya kesempatan dan kecepatan belajar.
3.
Kurang
tepatnya strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru untuk mengembangkan
interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru yang positif.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam penelitian
ini ada dua pokok masalah yang diketengahkan. Pokok-pokok masalah tersebut
dirumuskan sebagai berikut.
1)
Bagaimanakah
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tentang penelitian sejarah
dengan menggunakan strategi belajar dari pengalaman di kelas X 9 SMA …?
2)
Bagaimanakah
perubahan kemampuan siswa kelas X 9 SMA … dalam memahami penelitian sejarah
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar dari
pengalaman?
1.4
batasan Masalah
Dalam
penelitian ini muncul banyak permasalahan. Peneliti membatasinya sehingga tidak
semua permasalahan tersebut dibahas dalam penelitian ini. Batasan masalahnya
adalah sebagai berikut.
1)
Langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran tentang penelitian sejarah dengan
menggunakan strategi belajar dari pengalaman di kelas X 9 SMA ….
2)
Peningkatan
pemahaman siswa kelas X 9 SMA … tentang penelitian
sejarah.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)
Mendeskripsikan
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tentang penelitian sejarah
dengan menggunakan strategi belajar dari pengalaman.
2)
Mengidentifikasi
perubahan kemampuan siswa kelas X 9 SMA … dalam memahami penelitian sejarah
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar dari
pengalaman.
1.6 Manfaat Penelitian
Secara garis
besar ada dua manfaat penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan praktis.
Manfaat teoritis yaitu guru dan siswa beroleh teori khusus tentang cara
penyajian bahan pembelajaran sejarah yang disajikan dengan menggunakan strategi
belajar dari pengalaman. Teori tersebut adalah penting bagi guru dan siswa
sehingga apabila refleksinya telah dimiliki, diharapkan guru dan siswa secara
praktis dapat mempraktikkannya dalam proses belajar mengajar materi yang sama
secara sinergis sehingga diperoleh pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih
baik. Hal itu dapat terwujud bilamana secara teoritis guru dan siswa memahami
dan menguasainya sedangkan secara praktis, hal itu dilaksanakan sesuai prosedur
dan aturan normatif yang ada.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment