BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk inkuiri dan berbuat
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar.
IPA
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara
bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan
pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah
secara bijaksana.
Dalam silabus mata pelajaran IPA untuk kelas
V SD … terdapat standar kompetensi nomor
5, yaitu ”Memahami hubungan antara
gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya” dengan kompetensi dasar nomor 5.1 “Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi
melalui percobaan”. SK dan KD ini menurunkan indikator-indikator
pembelajaran sebagai berikut:
°
Memiliki pengetahuan tentang gaya gravitasi
°
Memiliki pengetahuan tentang gaya gesek
°
Memiliki pengetahuan tentang gaya magnet
Namun,
permasalahan terjadi di kelas V SD … tahun pelajaran … khususnya pada
kompetensi dasar mendeskripsikan hubungan antara
gaya, gerak dan energi melalui percobaan. Hasil observasi
terhadap proses pembelajaran menyatakan bahwa guru masih menggunakan metode konvensional. Materi mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi yang meliputi gaya gravitasi, gaya gesek,
dan gaya magnet disampaikan dengan menggunakan metode ceramah yang
monoton. Guru hanya memberikan sedikit kesempatan kepada siswa untuk menguatkan
pengetahuan mereka tentang materi.
Dari hasil observasi terhadap kondisi awal dapat
diketahui bahwa guru tidak memberikan sugesti yang positif, tidak menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah
dipahami, tidak menggunakan intonasi suara sesuai dengan pesan yang
ingin disampaikan, tidak melakukan kontak
mata dengan siswa, tidak menggunakan
joke-joke yang menyegarkan, dan tidak menghubungkan
materi pelajaran dengan pengalaman siswa sehari-hari.
Aktivitas guru di atas berdampak langsung kepada perilaku
siswa kelas V dalam pembelajaran. Peneliti dan observer melihat beberapa siswa
hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya
dengan pelajaran, seperti bermain-main dengan teman, melamun, terkadang menulis
sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.
Dari hasil observasi terhadap kondisi awal dapat
diketahui bahwa perilaku siswa kurang positif teradap pembelajaran. Dari 24
orang siswa yang ada di kelas V, hanya ≤ 25% saja yang memiliki sugesti
positif terhadap pembelajaran, memahami tujuan pembelajaran yang harus dicapai,
merespons apersepsi, konsentrasi dalam menyimak penjelasan, antusias dalam
merespons joke-joke, berusaha berpikir kritis dalam menghubungkan materi dengan
pengalaman sehari-hari, dan bersungguh-sungguh dalam menyimak kesimpulan
materi.
Menurut
data hasil tes awal, siswa kelas V tidak dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Dari hasil tes dapat diketahui
sebagian besar siswa kelas V mendapat nilai di bawah KKM (di bawah 70). Jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan dan di atas
batas KKM adalah 9 orang. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang
dari batas KKM adalah 15 orang. Ini berarti bahwa dari tes didapatkan hasil
yang tidak memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar hanya 37,5% dengan
penguasaan materi 65%.
Berdasarkan data yang terkumpul pada kondisi awal
peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas V kesulitan untuk dapat menguasai
kompetensi mendeskripsikan hubungan antara
gaya, gerak dan energi. Kemudian, peneliti dibantu
kedua orang observer berusaha mencari solusi untuk bagaimana supaya siswa mampu
menguasai kompetensi mendeskripsikan hubungan antara
gaya, gerak dan energi dengan baik. Kemudian peneliti
memutuskan untuk memakai strategi pembelajaran ekspositori. Dengan memakai
strategi ini, guru dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan memberikan sugesti yang
positif, mengemukakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, melakukan
apersepsi, menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami, menggunakan
intonasi suara sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, melakukan kontak
mata dengan siswa, menggunakan joke-joke yang menyegarkan, menghubungkan materi
pelajaran dengan pengalaman siswa sehari-hari, dan menyimpulkan materi.
Langkah-langkah
pembelajaran mendeskripsikan hubungan antara
gaya, gerak dan energi melalui strategi
ekspositori diharapkan
dapat lebih meningkatkan perilaku mereka dalam belajar, seperti memiliki sugesti
positif terhadap pembelajaran, memahami tujuan pembelajaran yang harus dicapai,
antusias dalam merespons apersepsi, lebih konsentrasi dalam menyimak
penjelasan, antusias dalam merespons joke-joke, berusaha berpikir kritis dalam
menghubungkan materi dengan pengalaman sehari-hari, dan bersungguh-sungguh
dalam menyimak kesimpulan materi.
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
tindakan kelas dengan judul UPAYA
mENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SD … DALAM Mendeskripsikan hubungan antara
gaya, gerak dan energi MELALUI Strategi Pembelajaran Ekspositori.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas dua pertanyaan di bawah
ini:
1.
Apakah strategi pembelajaran
ekspositori dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas
V SD … dalam mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi?
2.
Bagaimana proses pembelajaran mendeskripsikan
hubungan antara gaya, gerak dan energi dengan menerapkan strategi pembelajaran ekspositori di kelas V SD ….?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)
Mengetahui efektifitas strategi pembelajaran ekspositori dalam upaya meningkatkan
kemampuan siswa kelas V SD … dalam mendeskripsikan hubungan antara
gaya, gerak dan energi.
2)
Untuk
menjelaskan proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran ekspositori dalam pembelajaran mendeskripsikan hubungan antara
gaya, gerak dan energi di kelas V SD ….
1.4 Kontribusi
Hasil Penelitian
Kontribusi hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui
efektivitas strategi pembelajaran ekspositori untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD … dalam mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi.
b)
Bagi guru-guru wali kelas V, laporan
penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa strategi pembelajaran ekspositori dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran
yang lebih berkualitas dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan hubungan antara
gaya, gerak dan energi.
c)
Bagi siswa kelas V SD …, hasil penelitian ini memberikan solusi alternatif bagi masalah yang
mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi.
d)
Bagi peneliti lain, laporan penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan perbandingan penelitian-penelitian di masa
mendatang menyangkut pendidikan dasar, mata pelajaran IPA, strategi pembelajaran
ekspositori, dan hubungan antara gaya, gerak dan
energi.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment