BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di sekolah
dasar adalah peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep aktivitas jasmani
dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. Dalam silabus
mata pelajaran PJOK di kelas V SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 7
yaitu “Mempraktikkan latihan
dasar kebugaran jasmani dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya” dengan
kompetensi dasar nomor 7.2 yaitu “Mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan dengan kualitas gerak
yang meningkat, serta nilai kerja keras, disiplin, kerjasama, dan kejujuran”. Kompetensi dasar tersebut dapat dijabarkan
menjadi indikator-indikator sebagai tujuan pembelajaran. Beberapa di antaranya
adalah sebagai berikut:
°
Melakukan squat jump
°
Melakukan menggendong teman
°
Melakukan lompat kodok
°
Melakukan lari zig-zag
°
Melakukan squat trush
°
Melompati dan masuk melewati bawah mistar
Menurut
data awal penelitian, kualitas proses pembelajaran mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan di
kelas V SD Negeri … masih rendah. Pada kondisi awal,
guru masih menggunakan metode konvensional.
Guru tidak
berusaha untuk membuat suasana belajar yang menggairahkan, mengkondisikan
lingkungan yang mendukung, menawarkan proses pembelajaran yang menyenangkan
bagi siswa, mengingatkan kembali materi yang terkait dengan pembelajaran hari
itu, mengorkestrasi presentasi hasil belajar, mengulang penjelasan materi, memberikan
pujian/ reward atas kerja keras siswa
dalam belajar, dan merayakan keberhasilan belajar.
Kinerja
guru yang kurang maksimal berpengaruh terhadap sikap dan keterampilan siswa kelas
V ketika proses pembelajaran berlangsung. Sebagian besar siswa terlihat pasif,
kurang termotivasi, dan asal-asalan. Dari 17 orang siswa yang ada di kelas V,
hanya sebagian kecil (≤ 25%) siswa saja yang memperlihatkan motivasi dan minat
untuk belajar, memiliki rasa kebersamaan, mengerjakan tugas-tugas dengan
antusias, mampu menjalin kerjasama yang harmonis dengan teman, dan mengikuti
pembelajaran dengan gembira. Sedangkan pada aspek berpartisipasi aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan mampu
mengekspresikan ide/gagasan/pendapat hanya 26% – 50% siswa saja.
Kualitas
kinerja guru, sikap dan keterampilan belajar siswa yang kurang maksimal dalam
proses pembelajaran sehari-hari menyebabkan proses pembelajaran ini tidak
berkualitas dan kurang bermakna. Akibatnya, sebagian besar siswa kelas V tidak
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sebagian besar siswa kelas V tidak mampu mempraktikkan aktivitas
untuk kelincahan dengan benar sehingga sebagian besar
siswa kelas V mendapat nilai di bawah 70. Dari 17 orang siswa yang ada di kelas
V, hanya 5 orang siswa saja yang mendapat nilai di atas batas minimal (≥ 70).
Sedangkan sebagian besar siswa kelas V mendapat nilai di bawah KKM sehingga
nilai rata-rata kelas (penguasaan materi) menjadi sangat rendah, yaitu hanya
sebesar 58.8% saja dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 17.9%.
Dari data awal penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa
kelas V dalam mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan sangat lemah. Materi ini kelihatannya sangat sulit dikuasai siswa kelas V. Menurut hasil analisis terhadap data awal,
kekurangan pada kualitas kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran, termasuk dalam memilih metode pembelajaran, menyebabkan sikap dan
keterampilan siswa kelas V menjadi kurang positif sehingga sebagian besar dari
mereka tidak mampu mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan
dengan benar.
Untuk
mengatasi masalah di atas, peneliti memutuskan untuk memberikan tindakan
pembelajaran melalui metode yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa
kelas V dalam mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan. Tindakan yang diambil harus mampu
mengatasi kendala-kendala yang ada. Menurut pendapat peneliti, guru perlu
menggunakan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa kelas V lebih aktif, antusias,
percaya diri, termotivasi, dan gembira.
Kemudian
peneliti memutuskan untuk menggunakan metode quantum. Metode ini memiliki langkah-langkah tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan,
ulangi, dan rayakan.
Semua langkah-langkah pembelajaran metode quantum di
atas diharapkan
mampu mengorkestrasi kesuksesan belajar siswa sehingga mereka mampu mempraktikkan aktivitas
untuk kelincahan dengan benar. Selain itu, langkah-langkah pembelajaran
ini diharapkan dapat membuat siswa kelas V berpartisipasi aktif, termotivasi
dan memiliki minat untuk belajar, memiliki rasa kebersamaan, antusias,
bekerjasama, percaya diri, gembira, dan mampu mengekspresikan ide.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul EFEKTIFITAS METODE
QUANTUM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMPRAKTIKKAN
AKTIVITAS UNTUK KELINCAHAN SISWA KELAS V SD
NEGERI ….
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah metode quantum dapat meningkatkan kemampuan mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan siswa kelas V SD Negeri …?
2.
Bagaimanakah
proses pembelajaran mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan melalui metode quantum di kelas V SD Negeri …?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
1.
Untuk mengetahui efektifitas metode quantum dalam meningkatkan kemampuan mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan siswa kelas V SD Negeri ….
2.
Untuk mendeskripsikan
proses pembelajaran mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan melalui metode quantum di kelas V SD Negeri ….
1.4
Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi beberapa
pihak di antaranya adalah peneliti, guru-guru lain, siswa, dan peneliti lain.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui
efektifitas metode quantum
dalam meningkatkan kemampuan mempraktikkan aktivitas untuk kelincahan siswa kelas V SD Negeri …. Selain itu, hasil
penelitian ini dapat dipakai dalam proses pembelajaran sehari-hari.
°
Bagi guru-guru lain, laporan penelitian tindakan kelas
ini menjadi bukti bahwa metode quantum dapat dipakai sebagai metode pembelajaran khususnya
pembelajaran PJOK. Metode ini
juga dapat dipakai dalam mata pelajaran lain.
°
Bagi siswa kelas V SD Negeri …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah
yang mereka hadapi dalam mempraktikkan aktivitas
untuk kelincahan. Metode ini
juga dapat dipakai untuk menguasai kompetensi lain dalam mata pelajaran yang
berbeda.
°
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui
sms ke nomor 085-294-176-789 kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp.
50.000.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment