BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
IPA
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara
bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan
pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah
secara bijaksana.
Pembelajaran
IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan
hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar
minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD
didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja
ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Dalam silabus mata pelajaran IPA untuk
kelas VI SD … semester 2 tahun pelajaran … terdapat standar kompetensi nomor 7 ”Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi”
dengan kompetensi dasar nomor 7.2 ”Menyajikan
informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik”.
SK dan KD ini mempunyai indikator-indikator pembelajaran sebagai berikut:
- Memahami perpindahan dan perubahan energi listrik
- Menjelaskan rangkaian listrik
Namun,
hasil observasi terhadap kondisi awal pembelajaran menyajikan informasi tentang
perpindahan dan perubahan energi listrik menyatakan bahwa guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimen
sehingga tidak ada kegiatan mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan,
memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam
eksperimen, membantu peserta didik selama eksperimen, dan menetapkan apa tindak
lanjut eksperimen. Adapun kegiatan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran,
memotivasi siswa, menjelaskan materi, dan menyimpulkan materi dilaksanakan oleh
guru dengan cukup baik. Sehingga kinerja guru pada kondisi awal dalam kategori
kurang maksimal.
Kurang baiknya
kinerja guru di atas mempengaruhi perilaku siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung. Hanya sebagian kecil (≤ 25%) siswa saja yang responsif terhadap
apersepsi, memahami tujuan pembelajaran, konsentrasi dalam menyimak penjelasan
materi. Guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimen.
Kinerja
guru dan perilaku siswa kelas VI yang kurang maksimal menyebabkan sebagian
besar siswa kelas VI tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sebagian besar
tidak mampu menyajikan informasi tentang perpindahan dan
perubahan energi listrik dengan baik sehingga sebagian besar siswa kelas VI
mendapat nilai di bawah KKM. Hanya 3 orang siswa saja yang mendapat nilai sama
dengan KKM. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 17,65%. Sedangkan
sebagian besar siswa kelas VI mendapat nilai di bawah KKM sehingga nilai
rata-rata kelas (tingkat penguasaan materi) menjadi sangat rendah, yaitu
58,82%.
Dari data penelitian awal yang terkumpul dapat
disimpulkan bahwa kemampuan
siswa kelas VI dalam menyajikan informasi
tentang perpindahan dan perubahan energi listrik sangat lemah. Kompetensi ini kelihatannya sangat sulit dikuasai oleh siswa kelas VI. Menurut hasil analisis, kekurangan
pada kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, termasuk
dalam memilih metode pembelajaran, menyebabkan perilaku siswa kelas VI menjadi
kurang positif terhadap pembelajaran sehingga sebagian besar dari mereka
mendapat nilai di bawah KKM.
Untuk
mengatasi masalah di atas, peneliti memutuskan untuk memberi tindakan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VI dalam menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik
melalui metode percobaan.
Metode percobaan merupakan metode pembelajaran yang ditandai dengan kegiatan
mencoba mengerjakan sesuatu, mengamati dan melaporkan proses percobaan
tersebut. Sedangkan menurut pendapat Djamarah (2006:84), metode eksperimen
(percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Tindakan
yang diambil harus mampu mengatasi kendala-kendala yang ada. Menurut pendapat
peneliti, metode percobaan dapat mempermudah siswa dalam belajar karena dengan
menggunakan metode ini memungkinkan guru untuk memberi kesempatan kepada siswa
melaksanakan eksperimen terkait materi perpindahan
dan perubahan energi listrik. Selain itu, langkah-langkah metode persobaan
dapat melatih perilaku siswa agar menjadi lebih positif lagi terhadap pembelajaran,
lebih responsive,
konsentrasi, bersungguh-sungguh dan ulet dalam melakukan eksperimen. Diharapkan
dengan meningkatnya kinerja guru dan perilaku siswa ini, siswa dapat memahami
materi materi perpindahan dan perubahan energi
listrik
dengan relatif lebih mudah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal.
Hal tersebut di atas menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian
tindakan kelas yang berjudul upaya
MeningkatKan kemampuan Menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan
energi listrik SISWA kelas VI SD …
tahun pelajaran … MELALUI METODE PERCOBAAN.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah metode percobaan dapat meningkatkan kemampuan menyajikan
informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik siswa kelas
VI SD … tahun pelajaran …?
2.
Bagaimanakah
proses pembelajaran perpindahan dan perubahan energi listrik melalui metode percobaan di kelas VI SD … tahun pelajaran …?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyajikan
informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik siswa kelas
VI SD … tahun pelajaran ….
2.
Untuk
mendeskripsikan pembelajaran perpindahan dan perubahan energi listrik melalui metode percobaan di kelas VI SD … tahun pelajaran ….
1.4
Kontribusi Penelitian
Ada dua
manfaat dalam penelitian ini, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1)
Manfaat Teoritis
Secara umum
penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori
pembelajaran matematika di sekolah dasar khususnya untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menyajikan informasi tentang perpindahan
dan perubahan energi listrik.
2)
Manfaat Praktis
Dari segi
praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru kelas sekolah dasar, siswa sekolah dasar, dan
peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran IPA di sekolah
dasar.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk
mengetahui efektifitas metode
percobaan untuk meningkatkan kemampuan
siswa kelas VI SD … tahun pelajaran … dalam menyajikan
informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik.
°
Bagi guru-guru, laporan penelitian tindakan kelas ini
menjadi bukti bahwa metode percobaan efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VI SD …
tahun pelajaran … dalam menyajikan informasi tentang perpindahan
dan perubahan energi listrik.
°
Adapun bagi siswa,
hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam
belajar khususnya dalam menyajikan
informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik.
°
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment