Wednesday, December 16, 2015

EFEKTIVITAS METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS X-9 SMA … DALAM MENGIDENTIFIKASI SIFAT LARUTAN NON ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT BERDASARKAN DATA HASIL PERCOBAAN



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh,  serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan  teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep,  prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.
Dalam silabus KTSP Kimia untuk kelas X SMA ... semester 2, terdapat standar kompetensi nomor 3, yaituMemahami sifat-sifat  larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-redukasi” dengan kompetensi dasar nomor 3.1 yaitu ” Mengidentifikasi  sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan” dengan indikator-indikator pembelajaran sebagai berikut:
°       Memahami definisi larutan
°       Mengetahui daya hantar larutan
°       Mengidentifikasi kekuatan daya hantar larutan
°       Memahami larutan elektrolit dan ikatan kimia
Hasil observasi terhadap kinerja guru pada kondisi awal menyatakan bahwa guru menggunakan metode ceramah dimana guru menjadi pusat pembelajaran. Guru menyampaikan materi pokok dan memberikan contoh dengan kurang baik. Sedangkan apersepsi, pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya, pemberian tugas terkait materi, pembahasan tugas, dan pelaksanaan tes dilaksanakan guru dengan baik. Selain itu, guru mengawasi setiap kegiatan siswa, membimbing siswa dalam proses belajar, dan memberi koreksi/feedback dengan baik. Namun, siswa tidak diberi tugas rumah padahal hal ini penting untuk menguatkan pengetahuan siswa terhadap materi sehingga kinerja guru pada kondisi awal ini dalam kategori kurang. Adapun hasil observasi terhadap perilaku siswa menyatakan bahwa perilaku siswa kurang positif teradap pembelajaran. Dari 38 orang siswa, hanya sebagian kecil saja (±25%) yang teridentifikasi memiliki integritas dalam setiap kegiatan, berani untuk meminta bimbingan guru, tulusan dalam menerima koreksi/feedback, antusias dalam melaksanakan tugas,  berani untuk bertanya, dan memahami materi pokok. Sedangkan untuk indikator-indikator lain seperti antusiasme dan respons terhadap apersepsi, pemahaman terhadap contoh yang diberikan, dan kejujuran dalam melaksanakan tes hanya sebagian siswa saja (50%). Hal ini berdampak negatif terhadap pemerolehan siswa. Dari hasil tes dapat diketahui sebagian besar siswa mendapat nilai di bawah 70. Jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM hanya 4 orang saja dengan ketuntasan belajar 10,5% dan penguasaan materi 60,8%.
Data yang diperoleh dari pra siklus (kondisi awal) menunjukkan adanya kelemahan dalam kinerja guru, perilaku siswa kelas X-9, dan kemampuan siswa kelas X-9 dalam mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. Untuk mengatasi kendala tersebut, peneliti dan observer berfikir bahwa guru pengajar harus meningkatkan kinerjanya dengan memilih metode yang efektif dan sesuai dengan pembelajaran sehingga perilaku siswa kelas X-9 dan kemampuan mereka dapat meningkat.
Salah satu metode yang sesuai dengan materi ini adalah metode drill. Metode drill adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosisi atau menyempurnakan suatu ketrampilan supaya menjadi permanen (Shalahuddin, dkk, 1987:100). Metode ini memproritaskan kegiatan pada latihan dan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinu untuk mendapatkan pemahaman tentang suatu konsep. Dalam hal ini, guru memberikan pendahuluan dengan mengingatkan konsep-konsep yang berkaitan dengan definisi larutan, daya hantar larutan, kekuatan daya hantar larutan, dan larutan elektrolit dan ikatan kimia. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada kesulitan, menyampaikan materi kepada semua siswa, dengan menerangkan dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks, dan lain-lain. Adapun teknik pengajaran berulang dilakukan agar siswa dapat mengingat materi secara sistematis. Penjelasan guru yang detail, latihan yang diulang-ulang secara lisan, tulisan, dan praktik memungkinkan siswa untuk menjadikannya sebuah pengalaman dan mereka akan mengingatnya secara otomatis. Karena pada prinsipnya, pembelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran dari pengalaman.
Berdasarkan latarbelakang di atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode drill ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa kleas X-9 dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul efektivitas metode drill untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
B.       Rumusan Masalah
Adapun pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah kinerja guru dan perilaku siswa kelas X-9 SMA … dalam menerapkan metode drill dalam pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan?
2.      Bagaimanakah proses pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan melalui metode drill di kelas X-9 SMA …?
3.      Apakah metode drill efektif meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan?

C.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mendeskripsikan kinerja guru dan perilaku siswa kelas X-9 SMA ... dalam menerapkan metode drill dalam pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan di kelas X-9 SMA ....
2.        Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan dengan metode drill di kelas X-9 SMA ...
3.        Untuk mencari tahu efektifitas metode drill untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
D.      Batasan Masalah
Untuk menghindari melebarnya pembahasan, peneliti tidak membahas semua masalah-masalah yang muncul dalam penelitian ini, akan tetapi hanya membahas masalah-masalah di bawah ini.
1.        Kinerja guru dalam menerapkan metode drill dalam pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan di kelas X-9 SMA ....
2.        Perilaku siswa kelas X-9 SMA ... dalam pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan dengan metode drill
3.        Efektifitas metode drill untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
E.       Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberi dua manfaat, yakni manfaat teoritis dan praktis.
1.        Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran kimia khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
2.        Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru kimia, siswa, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran kimia.
°       Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas metode drill untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
°       Bagi guru-guru mata pelajaran kimia, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode drill dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
°       Adapun bagi siswa kelas X-9 SMA …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
°       Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan


0 comments:

Post a Comment