BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kimia
merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai
karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia,
cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan
selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang
mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam
yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan
energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari
segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan
penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan,
yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan
kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan
penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia
sebagai proses dan produk.
Dalam silabus KTSP Kimia untuk kelas X SMA ... semester 2, terdapat standar kompetensi nomor 3,
yaitu
“Memahami sifat-sifat
larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-redukasi” dengan
kompetensi dasar nomor 3.1 yaitu ” Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit
berdasarkan data hasil percobaan” dengan indikator-indikator pembelajaran sebagai
berikut:
°
Memahami definisi larutan
°
Mengetahui daya hantar larutan
°
Mengidentifikasi kekuatan daya hantar larutan
°
Memahami larutan elektrolit dan ikatan kimia
Hasil observasi terhadap kinerja guru pada kondisi awal menyatakan bahwa guru menggunakan metode
ceramah dimana guru menjadi pusat pembelajaran. Guru menyampaikan
materi pokok dan memberikan contoh dengan kurang baik. Sedangkan apersepsi,
pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya, pemberian tugas terkait
materi, pembahasan tugas, dan pelaksanaan tes dilaksanakan guru dengan baik.
Selain itu, guru mengawasi setiap kegiatan siswa, membimbing siswa dalam proses
belajar, dan memberi koreksi/feedback dengan baik. Namun, siswa tidak diberi
tugas rumah padahal hal ini penting untuk menguatkan pengetahuan siswa terhadap
materi sehingga kinerja guru pada kondisi awal ini dalam kategori kurang.
Adapun hasil observasi terhadap perilaku siswa menyatakan bahwa
perilaku siswa kurang positif teradap pembelajaran. Dari 38 orang siswa, hanya
sebagian kecil saja (±25%) yang teridentifikasi memiliki integritas dalam
setiap kegiatan, berani untuk meminta bimbingan guru, tulusan dalam menerima
koreksi/feedback, antusias dalam melaksanakan tugas, berani untuk bertanya, dan memahami materi
pokok. Sedangkan untuk indikator-indikator lain seperti antusiasme dan respons
terhadap apersepsi, pemahaman terhadap contoh yang diberikan, dan kejujuran
dalam melaksanakan tes hanya sebagian siswa saja (50%). Hal ini berdampak
negatif terhadap pemerolehan siswa. Dari hasil tes dapat diketahui sebagian
besar siswa mendapat nilai di bawah 70. Jumlah siswa
yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM hanya 4 orang saja dengan
ketuntasan belajar 10,5% dan penguasaan materi 60,8%.
Data yang diperoleh dari pra siklus (kondisi awal)
menunjukkan adanya kelemahan dalam kinerja guru, perilaku siswa kelas X-9, dan
kemampuan siswa
kelas X-9 dalam mengidentifikasi sifat larutan
non-elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. Untuk mengatasi kendala tersebut, peneliti dan observer
berfikir bahwa guru pengajar harus meningkatkan kinerjanya dengan memilih
metode yang efektif dan sesuai dengan pembelajaran sehingga perilaku siswa
kelas X-9 dan kemampuan mereka dapat meningkat.
Salah satu
metode yang sesuai dengan materi ini adalah metode drill. Metode drill adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh
dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosisi atau menyempurnakan suatu
ketrampilan supaya menjadi permanen (Shalahuddin, dkk, 1987:100). Metode ini memproritaskan kegiatan pada latihan dan
praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinu untuk mendapatkan pemahaman
tentang suatu konsep. Dalam hal ini, guru memberikan
pendahuluan dengan mengingatkan konsep-konsep yang berkaitan dengan definisi larutan, daya hantar larutan,
kekuatan daya hantar larutan, dan larutan elektrolit dan ikatan kimia. Kemudian guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada kesulitan,
menyampaikan materi kepada semua siswa, dengan menerangkan dari hal-hal yang
sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks, dan lain-lain. Adapun teknik
pengajaran berulang dilakukan agar siswa dapat mengingat materi secara
sistematis. Penjelasan guru yang detail, latihan yang diulang-ulang secara
lisan, tulisan, dan praktik memungkinkan siswa untuk menjadikannya sebuah
pengalaman dan mereka akan mengingatnya secara otomatis. Karena pada
prinsipnya, pembelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran dari
pengalaman.
Berdasarkan
latarbelakang di atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode drill ini
sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa kleas X-9 dalam bentuk
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul efektivitas
metode drill untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan.
B.
Rumusan Masalah
Adapun pokok permasalahan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah kinerja guru dan perilaku siswa
kelas X-9 SMA … dalam menerapkan metode drill dalam pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit
berdasarkan data hasil percobaan?
2.
Bagaimanakah proses pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit
berdasarkan data hasil percobaan melalui metode drill di kelas X-9 SMA …?
3.
Apakah metode drill efektif meningkatkan
kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat
larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan?
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Untuk mendeskripsikan kinerja guru dan perilaku
siswa kelas X-9 SMA ... dalam menerapkan metode drill dalam pembelajaran mengidentifikasi sifat
larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan di kelas
X-9 SMA ....
2.
Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit
berdasarkan data hasil percobaan dengan metode drill di kelas X-9 SMA ...
3.
Untuk mencari tahu efektifitas metode drill
untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat
larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
D. Batasan Masalah
Untuk menghindari melebarnya pembahasan,
peneliti tidak membahas semua masalah-masalah yang muncul dalam penelitian ini,
akan tetapi hanya membahas masalah-masalah di bawah ini.
1.
Kinerja guru dalam menerapkan metode drill
dalam pembelajaran mengidentifikasi sifat
larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan di kelas
X-9 SMA ....
2.
Perilaku siswa kelas X-9 SMA ... dalam pembelajaran mengidentifikasi sifat
larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan dengan
metode drill
3.
Efektifitas metode drill untuk meningkatkan
kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat
larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
E. Manfaat
Penelitian
Penelitian ini memberi dua manfaat, yakni manfaat
teoritis dan praktis.
1.
Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran kimia
khususnya untuk
meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit dan elektrolit
berdasarkan data hasil percobaan.
2.
Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini bermanfaat
bagi
peneliti, guru-guru kimia,
siswa, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran kimia.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini
dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas metode
drill untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat
larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
°
Bagi guru-guru mata
pelajaran kimia,
laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode drill dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-9 SMA … dalam mengidentifikasi sifat
larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
°
Adapun bagi
siswa kelas X-9 SMA …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah
yang mereka hadapi dalam belajar
khususnya dalam mengidentifikasi sifat larutan
non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
°
Bagi peneliti-peneliti
lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan
referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment