Wednesday, December 16, 2015

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA DENGAN METODE DISKUSI (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA …)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan  masyarakat  di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Terkait dengan pendidikan di sekolah dasar hingga sekolah menengah, pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.
Mata pelajaran Sejarah telah diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian integral dari mata pelajaran IPS, sedangkan pada tingkat pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Mata pelajaran Sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Semua kegiatan yang ada di sekolah diatur melalui KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang merupakan kurikulum terbaru yang dipakai di sekolah-sekolah Indonesia atau dengan nama lain Kurikulum 2006. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan (Soehendro, 2006:5). Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan yaitu standar isi dan standar kompetensi lulusan. Dengan ini diharapkan KTSP mampu mengakomodasi keanekaragaman kemampuan siswa, potensi daerah, kualitas SDM, sarana pembelajaran dan kondisi sosial budaya melalui mata-mata pelajaran yang ada karena pihak sekolah berhak untuk menyusun kurikulumnya sendiri termasuk mata pelajaran sejarah.
Dalam KTSP mata pelajaran sejarah untuk kelas XI IPS SMA …, terdapat kompetensi menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara  tradisional dengan kompetensi dasar Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Kompetensi ini mencakup materi proses masuk dan menyebarnya agama Hindu-Buddha di Indonesia dan bukti-bukti indianisasi di Indonesia. Materi ini cukup banyak sehingga dibutuhkan skenario khusus untuk mengimplementasikannya di kelas.
Menurut observasi terhadap kondisi awal, kebanyakan guru sejarah mengajarkan materi metode konvensional dimana guru sebagai pusat pembelajaran. Dalam metode ini, siswa tidak diberikan kesempatan yang cukup untuk aktif dan kreatif untuk belajar sendiri dan memecahkan masalahnya sendiri. Hal ini berdampak buruk terhadap tingkat pemahaman siswa tentang perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia sehingga kebanyakan dari mereka mendapat nilai di bawah KKM.
Kekurangan guru tersebut dapat diatasi dengan menyusun scenario pembelajaran yang sesuai, efektif, dan efesien. Salah satu metode yang mungkin dapat diambil adalah metode diskusi. Metode ini mempunyai karakteristik dimana kegiatannya melibatkan siswa untuk berinteraksi saling bertukar pendapat dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Dalam penentuan pimpinan diskusi, anggota kelompok dapat menetapkan pemimpin diskusi mereka sendiri sehingga melalui metode diskusi, keaktifan siswa sangat tinggi.
McKeachie dan Kulik (dalam Gage & Berliner, 1984:487) menyebutkan bahwa, dibanding dengan metode ceramah, dalam hal retensi, proses berfikir tingkat tinggi, pengembangan sikap, dan pemertahanan motivasi, metode diskusi masih lebih baik. Hal ini disebabkan metode diskusi memberikan kesempatan anak untuk lebih aktif dan memungkinkan adanya umpan balik yang bersifat langsung. Menurut McKeachie-Kulik (dalam Gage & Berliner, 1984:487), dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memahami konsep dan memecahkan masalah.
Berdasarkan latarbelakang di atas, sebagai salah seorang guru pengajar sejarah, peneliti tertarik untuk ikut serta dalam mengatasi berbagai kendala yang ada dalam pembelajaran sejarah. Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA DENGAN METODE DISKUSI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA …).

1.2    identifikasi masalah
Berkaitan dengan topik penelitian ini, muncul beberapa masalah, diantaranya adalah:
1.      Kurangnya tingkat kemampuan dan pengalaman guru dalam memilih metode pembelajaran.
2.      Kurang bervariatifnya bahan ajar.
3.      Kurang lengkapnya alat dan media yang digunakan dalam pembelajaran
Kurang sesuainya alat evaluasi yang digunakan.

1.3    rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan: “Apakah metode diskusi efektif meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA … tentang perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia?”

1.4    batasan Masalah
Dalam penelitian ini muncul banyak permasalahan. Akan tetapi peneliti membatasinya sehingga tidak semua permasalahan tersebut dibahas dalam penelitian ini. Batasan masalahnya adalah sebagai berikut:
1)        Efektivitas metode diskusi yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA … tentang perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
2)        Peningkatan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA … tentang perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
3)        Implementasi metode diskusi untuk meningkatkan pemahaman tentang perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia di kelas XI IPS 3 SMA ….

1.5    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1)        Mengidentifikasi efektivitas metode diskusi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA … tentang perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
2)        Mendeskripsikan pengimplementasian metode diskusi di kelas XI IPS 3 SMA … dalam pembelajaran perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.

1.6    Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat dalam penelitian ini, yakni:
1)        Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran sejarah khususnya untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
2)        Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru sejarah, siswa, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran sejarah.
°       Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas metode diskusi untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
°       Bagi guru-guru mata pelajaran sejarah, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode diskusi dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
°       Adapun bagi siswa kelas XI IPS 3 SMA …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam memahami perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
°       Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.



Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan


0 comments:

Post a Comment