Monday, March 28, 2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMPRAKTIKKAN VARIASI TEKNIK DASAR SEPAK BOLA SISWA KELAS VA SD NEGERI … MELALUI METODE DEMONSTRASI



BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis  yang seimbang.
Dalam silabus mata pelajaran PJOK untuk kelas V SD Negeri … tahun pelajaran 2014/2015 semester kedua terdapat standar kompetensi nomor 6. “Mempraktikkan berbagai variasi gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya” dengan kompetensi dasar nomor 6.1 ”Mempraktikkan variasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga bola besar, serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran. SK dan KD ini menghasilkan indikator-indikator sebagai tujuan pembelajaran, yaitu:
°       Menendang bola
°       Menggiring bola
°       Menahan atau menghentikan bola
°       Menyundul bola
°       Menjaga gawang
°       Melakukan lemparan ke dalam
Namun, hasil penelitian pendahuluan menyatakan bahwa PBM mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola di kelas VA guru masih menggunakan metode konvensional dimana guru sebagai pusat pembelajaran. Materi mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola yang meliputi menendang bola, menggiring bola, menahan atau menghentikan bola, menyundul bola, menjaga gawang, dan melakukan lemparan ke dalam diajarkan dengan hanya menjelaskannya kepada siswa secara monoton sehingga siswa tidak antusias mengikuti pelajaran. Guru hanya memberikan sedikit kesempatan kepada siswa untuk berlatih dan menguatkan pengetahuan mereka tentang konsep sepak bola yang benar.
Tindakan guru ini mengakibatkan siswa berperilaku kurang positif terhadap pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, peneliti dan observer melihat beberapa siswa asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan apa yang disampaikan guru. Sebagian yang lain terlihat bermain-main dengan temannya tanpa memperdulikan apa yang disampaikan oleh guru pengajar. Dari 28 orang siswa yang ada di kelas VA,  hanya sebagian kecil (≤ 25%) saja yang memahami tujuan demonstrasi dengan benar, konsentrasi memperhatikan setiap langkah-langkah demonstrasi, memperhatikan demonstrasi dan penjelasan dengan sungguh-singguh, berani bertanya, berani mencoba dan mempraktekkan, bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas, menerima kritikan dan saran dari guru.
Penjelasan guru yang monoton dan perilaku siswa yang kurang positif terhadap pembelajaran mengakibatkan siswa tidak dapat mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola dengan baik dan benar. Dari hasil tes dapat diketahui mayoritas siswa mendapat nilai di bawah KKM (di bawah 70). Kebanyakan dari mereka tidak mampu melakukan menendang bola, menggiring bola, menahan atau menghentikan bola, menyundul bola, menjaga gawang, dan melakukan lemparan ke dalam dengan baik. Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas dan sama dengan batas KKM adalah hanya 3 orang saja. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 25 orang. Tampak bahwa ketuntasan belajar hanya 10.7% dengan penguasaan materi hanya 58.2%.
Dari data-data di atas peneliti menyimpulkan bahwa mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola yang baik adalah pekerjaan yang sulit bagi siswa kelas VA SD Negeri .... Untuk dapat melaksanakannya dengan baik, siswa memerlukan waktu yang lama untuk mempelajarinya dan berlatih. Kemudian, peneliti dibantu kedua orang observer berusaha mencari solusi untuk supaya siswa mampu mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola yang baik dan benar. Peneliti memutuskan untuk memakai metode demonstrasi dalam PBM mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola ini. Metode ini memproritaskan kegiatan pada penyajian model bagaimana mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola dengan teknik yang baik dan benar secara langsung di depan siswa sambil memberi penjelasan. Dengan ini diharapkan mereka dapat meniru dan bertanya tentang hal-hal yang mereka belum pahami. Kegiatan tersebut memungkinkan guru untuk menyajikan contoh, penjelasan, sekaligus memberikan feedback yang dibutuhkan siswa. Dengan menggunakan metode demonstrasi ini diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami teknik menendang bola, menggiring bola, menahan atau menghentikan bola, menyundul bola, menjaga gawang, dan melakukan lemparan ke dalam sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Atas dasar latar belakang di atas, peneliti memutuskan untuk menggunakan metode demonstrasi melalui sebuah penelitian yang berjudul “upaya meningkatkan kemampuan Mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola SISWA KELAS VA SD NEGERI … melalui metode Demonstrasi”, yang diharapkan mampu mengubah cara lama yang kurang berhasil. Adapun alasan peneliti mengambil tempat penelitian di SD Negeri 1 Pamarican karena peneliti bekerja sebagai salah satu guru Penjas di sekolah ini. Lagipula, peneliti berasumsi bahwa siswa kelas kelas VA membutuhkan suatu tindakan yang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola. 
1.2    Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1.      Bagaimanakah proses pembelajaran mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola melalui metode demonstrasi di kelas VA SD Negeri …?
2.      Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VA SD Negeri … dalam mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola?
1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola melalui metode demonstrasi di kelas VA SD Negeri ….
2.    Untuk mengetahui efektifitas metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola siswa kelas VA SD Negeri ….
1.4    Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap teori pembelajaran sepak bola. Kemudian, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan perbandingan bagi penelitian-penelitian lain yang ada hubungannya dengan sepak bola dan metode demonstrasi.                                                                                                                                                                                                                                                                
1.    Bagi penulis, penelitian ini dapat membuktikan efektifitas metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola.
2.    Bagi guru, penelitian ini dapat membuktikan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih efektif yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola.
3.    Bagi siswa, penelitian ini memberi solusi untuk masalah yang mereka temui dalam mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola.
4.    Bagi peneliti-peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya yang membahas tentang cara efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempraktikkan variasi teknik dasar sepak bola.

Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan

0 comments:

Post a Comment