BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan
terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap sosial dan keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (KTSP,
2006). Proses pendidikan yang diselenggarakan secara formal
di sekolah dimulai dari pendidikan formal yang paling dasar sampai perguruan
tinggi tidak lepas dari kegiatan belajar yang merupakan salah satu kegiatan
pokok dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Pendidikan sebagai kegiatan
pembelajaran telah dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku
pendidikan.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
harus ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu
terapan dan ilmu pengetahuan dasar secara seimbang. Salah satu usaha untuk
meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar adalah dengan meningkatkan
keterampilan berbahasa.
Ruang lingkup pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia di SMA terdiri dari kompetensi mata pelajaran
bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat kemampuan berbahasa meliputi
aspek-aspek mendengarkan/ menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Dalam
belajar bahasa Indonesia terdapat istilah belajar bahasa dan belajar sastra.
Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar
menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya (KTSP,
2006:2). Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik
lisan maupun tulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia.
Secara umum mata pelajaran bahasa Indonesia
bertujuan agar peserta didik mamiliki kemampuan antara lain:
1) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa
negara,
2) memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan
fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan,
keperluan, dan keadaan,
3) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial,
4) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai denga
etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis,
5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa,
6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Diknas, 2003:2).
Semua itu disampaikan kepada siswa melalui
suatu metode/ pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah pendekatan
komunikatif. Dalam pembelajaran pendekatan komunikatif, pembelajaran bahasa
bertumpu pada pengembangan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sebagai
alat ungkap pesan atau makna untuk berbagai tujuan berbahasa yang meliputi
aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan itu merupakan
wujud khas perilaku manusia yang bertumpu pada kebermaknaan (Prayitno, 2006:1).
Secara spesifik, keterampilan menulis di kelas XI adalah menulis rangkuman sebuah buku.
Seperti kita tahu, bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan
nasional dapat dilakukan dengan barbagai upaya, salah satunya adalah
penyempurnaan di bidang kurikulum. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
yang berlaku saat ini merupakan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan (Soehendro, 2006:5). Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapain tujuan pendidikan nasional.
Meskipun pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi selalu diusahakan, namun dalam praktiknya di lapangan masih banyak
guru yang menerapkan pembelajaran konvensional dalam mengajarkan materi menulis
rangkuman buku. Salah
satunya adalah di SMA …. Dalam
pembelajaran ini, guru hanya menerangkan materi dengan metode ceramah, memberi
tugas membaca sebuah buku, sehingga siswa hanya cenderung mendengarkan dan
mencatat hal yang dianggap penting.
Akibatnya, informasi yang didapat kurang begitu melekat pada diri siswa.
Padahal belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan pemahaman
(Suwandi, 2006:3). Dari penjelasan diatas, pantas kiranya jika indikator-indikator keberhasilan menulis rangkuman sebuah buku tidak dikuasai oleh siswa.
Berdasarkan alasan di atas, maka perlu
strategi belajar baru yang lebih mampu memberdayakan kemampuan siswa dalam
menulis rangkuman buku. Salah satu strategi belajar yang dapat
mengaktifkan siswa dan menjamin tercapainya tujuan pendidikan adalah melalui pembelajaran kooperatif
(cooperative learning). Metode cooperative learning merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan komunikasi aktif antara dirinya, teman dan guru melalui
sebuah diskusi dalam kelompok-kelompok kecil. Salah satu komponen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat belajar atau sering disebut
diskusi. Diskusi dapat mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat baik
dengan guru maupun teman-temannya sehingga mereka dapat berpartisipasi secara optimal tanpa ada
aturan-aturan yang terlalu keras namun tetap mengikuti etika yang disepakati
bersama. Menurut Suparlan (2007), diskusi dapat dilaksanakan dalam dua bentuk
yakni diskusi kelompok kecil dan diskusi kelas. Dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, diskusi sangat membantu terjadinya komunikasi dua arah. Karena,
selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, pembelajaran bahasa Indonesia
juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar untuk
memperluas wawasan dan mempertajam kepekaan perasaan siswa. Oleh karena itu,
tujuan penerapan metode ini lebih ditekankan pada aspek keterampilan menulis
resensi sebagai salah satu jalan mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar,
memperluas wawasan dan mempertajam kepekaan perasaan siswa.
Dengan demikian, pembelajaran bahasa tidak
hanya sekadar mendengarkan guru menerangkan saja, tetapi diperlukan keaktifan
siswa di dalam proses belajar mengajar, sehingga terjalin interaksi baik antara
siswa dengan siswa maupun dengan guru.
Atas dasar di atas, peneliti memutuskan
untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Upaya Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Rangkuman Buku dengan Metode Kooperatif” terhadap siswa kelas XI IPS 5 SMA …, yang diharapkan mampu mengubah cara lama yang kurang
berhasil dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis sebuah rangkuman buku. Adapun alasan peneliti
mengambil tempat penelitian di SMA … karena selain letaknya yang dekat dengan
lokasi tempat tinggal peneliti, juga peneliti bekerja sebagai salah satu guru
pengajar bahasa Indonesia di sekolah ini.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Keberhasilan
pengajaran menulis rangkuman buku dipengaruhi oleh faktor siswa,
kemampuan guru dalam strategi mengajar, serta tersedianya sarana dan prasarana
belajar yang lengkap. Dari berbagai faktor tersebut, faktor gurulah yang
memegang peranan penting, karena gurulah yang bertanggung jawab terhadap
keberhasilan pembelajaran.
Berkaitan
dengan sukses atau tidaknya suatu proses belajar mengajar, muncul beberapa
pertanyaan. Apakah guru memiliki kemampuan untuk mengajar? Apakah metode pengajaran yang digunakan guru sudah tepat? Apakah
materi yang disajikan guru sesuai dengan tingkat kemampuan siswa? Apakah media
yang digunakan efektif membantu siswa dalam belajar? Dan, apakah assessment yang digunakan guru untuk
mengukur kemampuan siswa sudah tepat?
1.3 RUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari
jawaban atas masalah berikut:
“Apakah metode kooperatif terbukti efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis rangkuman buku?”
1.4 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1)
Metode
pengajaran yang dipakai untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis rangkuman
buku adalah metode kooperatif.
2)
Kemampuan siswa dalam menulis rangkuman buku dikhususkan pada keaktifan dalam
kerjasama dalam kelompok diskusi, bertanya, dan mampu menuliskan ide dan
pemahamannya terhadap isi sebuah buku untuk memecahkan masalah dalam menulis rangkuman buku tersebut.
3)
Penelitian
tindakan kelas ini dilakukan
di kelas XI IPS 5
SMA …. ..
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini ada dua, yaitu:
1)
Mendeskripsikan
proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan cooperative
learning sebagai upaya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis rangkuman buku di kelas XI IPS 5 SMAN ….
2)
Mengidentifikasi
peningkatan kemampuan siswa dalam menulis rangkuman buku.
1.6 Manfaat
Penelitian
Ada dua manfaat dalam penelitian ini, yakni:
1)
Manfaat
Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu
memberikan sumbangan terhadap teori pembelajaran menulis rangkuman buku dengan menggunakan metode kooperatif.
2) Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, ada empat manfaat
yang disampaikan, yaitu:
Bagi penulis, untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan keterampilan siswa dalam menulis rangkuman buku setelah dilakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan metode kooperatif.
Bagi guru, bahwa metode kooperatif dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran
yang lebih menarik dan kreatif yang dapat mengembangkan keterampilan siswa
dalam menulis rangkuman buku.
Bagi siswa, penelitian ini dapat memotivasi mereka untuk aktif
bertanya dan mencoba memecahkan masalahnya dalam menulis sebuah rangkuman buku dengan bekerjasama dan berdiskusi dengan temannya
dan guru.
Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan
perbandingan dan referensi terhadap penelitian yang membahas tentang metode
efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis, khususnya dalam
menulis rangkuman buku.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment