Monday, July 25, 2016

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN DESKRIPTIF DENGAN METODE MIND MAPPING (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS X 5 TKJ SMK …)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Kemampuan berbahasa dalam dunia pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat meningkatkan serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses yang mendasari pikiran. Semakin terampil seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Menurut Tarigan (1991) ada empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pengajaran bahasa adalah: (1) keterampilan menyimak (listening skill); (2) keterampilan berbicara (speaking skill); (3) keterampilan membaca (reading skill); dan (4) keterampilan menulis (writting skill), dan keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memegang peranan penting ialah pengajaran menulis. Menulis merupakan salah satu kompetensi bahasa yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, mulai tingkat prasekolah hingga perguruan tinggi. Menulis adalah salah satu dari 4 keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Menurut Mulyati, dkk. (2008:5) menulis adalah suatu proses berfikir dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan). Dan menurut Gie (1992:17) mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Sehubungan dengan hal itu mengarang dapat diartikan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami secara tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis atau pengarang. Karangan itu sendiri memiliki klasifikasi dan jenis yang beragam. Salah satunya adalah karangan deskriptif.
Menyususn karangan deskriptif merupakan kompetensi menulis yang ada di jenjang SMK. Kemampuan menyusun karangan deskriptif tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur sehingga siswa akan lebih mudah berekspresi dalam kegiatan menulis. Sehubungan dengan itu kemampuan menulis harus terus ditingkatkan. Apabila kemampuan menulis tidak ditingkatkan, maka kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui bentuk tulisan akan semakin berkurang atau tidak berkembang.
Hal-hal yang berbeda seperti dapat dijumpai dalam keterampilan berbahasa yang lain, kemampuan menulis memerlukan sejumlah potensi pendukung. Untuk mencapainya dibutuhkan kesungguhan-kesungguhan, kemauan keras, bahkan dengan belajar sungguh-sungguh. Dengan demikian, wajar bila dikatakan bahwa meningkatkan kemampuan menulis akan mendorong siswa lebih aktif, kreatif dan melatih kemahiran.
Pada kenyataan di lapangan, kemampuan menyusun karangan deskriptif kelas X 5 TKJ SMK . masih rendah. Hasil observasi yang dilakukan di kelas ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menyusun karangan deskriptif masih kurang inovatif sehingga mengakibatkan kemampuan siswa tidak berkembang. Hal ini ditandai dengan adanya siswa yang kurang bersungguh-sungguh dalam belajar menyusun karangan deskriptif. Siswa belum terampil dalam menyusun kalimat-kalimat dan belum memperhatikan pengorganisasian karangan deskriptif. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan perolehan nilai yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan.
Kesuksesan sebuah kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah metode pembelajaran yang dipakai oleh guru. Menurut T. Raka Joni (dalam Abimanyu, 2008:2-5) metode adalah cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Metode merupakan cara pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan yaitu tujuan pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu mengoptimalkan hasil belajar adalah metode peta konsep pikiran atau disebut mind mapping. Menurut Edward (2009:64) mind mapping adalah cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Mind mapping merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar menyusun karangan deskriptif.
Mind mapping bisa juga dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif. Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal 1970-an. Hingga saat ini metode yang merupakan implementasi dari radiant thinking adalah metode belajar yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. (Indra Yusuf, dalam http://www.pikiran-rakyat.com/prprint. )
Lebih lanjut, Edward (2009:64-65) menyatakan bahwa sistem mind mapping mempunyai banyak keunggulan yang diantarnya adalah proses pembuatan mind mapping menyenangkan, karena tidak semata-mata hanya mengandalkan otak kiri saja dan sifatnya unik sehingga mudah diingat serta menarik perhatian mata dan otak. Oleh karena itu metode mind mapping ini akan sangat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran menulis terutama menyusun karangan deskriptif. Metode mind mapping akan menambah pengetahuan siswa untuk mencari hal-hal yang berhubungan dengan objek karangan. Siswa akan merasa lebih mudah jika dalam pembelajaran ini mengangkat tema seputar kehidupan siswa sehari-hari. Melalui bimbingan guru, hal-hal tersebut dituangkan melalui peta pikiran. Peta pikiran tersebut penuh kreativitas siswa dengan gambar dan kata-katanya yang sangat variatif. Hal ini dapat memotivasi siswa untuk menyusun karangan deskriptif yang lebih baik. Berdasarkan hal tersebut, maka kemampuan menyusun karangan deskriptif siswa akan meningkat.
Berdasar latar belakang tersebut di atas, peneliti merasa perlu mengadakan penelitian tindakan kelas tentang Upaya Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyusun Karangan Deskriptif dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas X 5 TKJ SMK untuk mencari tahu efektivitas metode mind mapping ini untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun karangan deskriptif.

1.2    rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan: “Apakah metode mind mapping dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun karangan deskriptif?”

1.3    batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1)        Metode pengajaran yang dipakai untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun karangan deskriptif adalah metode mind mapping.
2)        Siswa dalam proses belajar terfokus pada cara menyusun karangan deskriptif dengan metode mind mapping.
3)        Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas X 5 TKJ SMK .

1.4    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1)        Mendeskripsikan proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode mind mapping sebagai salah satu upaya peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun karangan deskriptif.
2)        Mengidentifikasi efektivitas metode mind mapping untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun karangan deskriptif.

1.5    Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat dalam penelitian ini, yakni:
1)        Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran bahasa Indonesia khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun karangan deskriptif.
2)        Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, ada beberapa manfaat yang bisa didapat oleh peneliti, guru-guru bahasa Indonesia, siswa, peneliti-peneliti lain, dan pihak-pihak pemerhati perkembangan pembelajaran bahasa Indonesia.
Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengidentifikasi peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun karangan deskriptif setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping.
Bagi guru-guru mata pelajaran bahasa Indonesia, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode mind mapping dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran menyusun karangan deskriptif yang lebih efektif.
Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan solusi alternatif bagi masalah yang mereka hadapi dalam menyusun karangan deskriptif sekaligus sebagai salah satu cara untuk memotivasi mereka agar lebih aktif dalam pembelajaran.
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang akan datang tentang metode efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa khususnya dalam menyusun karangan deskriptif.



Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment