Wednesday, August 24, 2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ANTARA CIRI-CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA SISWA KELAS VI SD … TAHUN PELAJARAN … MELALUI STRATEGI MEJA BUNDAR



bab I
pendahuluan


1.1  Latar Belakang Masalah
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.  Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.  Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi,  dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi  bekerja ilmiah secara bijaksana. 
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar tersebut seharusnya terlebih dahulu direncanakan, disusun menjadi tahap kegiatan awal, inti, dan akhir kemudian dilaksanakan sesuai dengan perencanaan tersebut. Menurut hasil observasi terhadap kondisi awal, guru tidak melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan efektif. Perilaku guru ini tidak menyebabkan siswa mendapat pemahaman dan pengalaman yang berarti sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal. Siswa tidak mengalami perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Pelaksanaan pembelajaran mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya ini tidak menarik perhatian, tidak ada pembentukkan kelompok-kelompok siswa. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tidak menumbuhkan semangat dan motivasi siswa. Siswa merasa bosan karena siswa tidak diberi kesempatan untuk berinteraksi dan berdiskusi lebih dekat dengan guru dan temannya sehingga mereka tidak dapat memahami karakter masing-masing. Dalam pembelajaran ini, guru lebih banyak berada di depan kelas, tidak memantau siswanya dengan cara mendatangi setiap meja mereka. Hal ini berdampak negatif kepada perilaku siswa kelas VI.  Pembelajaran ini membuat siswa tidak berani mengungkapkan pendapatnya. Kurangnya kesempatan membuat mereka kurang aktif karena mereka belajar dalam sebuah situasi klasikal yang tradisional dimana guru berperan dominan dalam proses pembelajaran. Hal ini membuat hilang antusiasme mereka dan berkurangnya motivasi karena tidak terciptanya suasana yang kompetitif bagi siswa.
Di akhir pembelajaran, siswa sangat kesulitan untuk menyelesaikan tes/ ulangan. Jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM hanya 3 orang saja (12%). Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 24 siswa (88%). Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 12% saja dengan nilai rata-rata kelas 55,2.
Dari hasil observasi terhadap kondisi awal, peneliti menyimpulkan bahwa kompetensi mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya sulit dikuasai siswa. Seharusnya, guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan efektif. Siswa tidak mengalami perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Hendaknya pembelajaran mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya ini membuat siswa tertarik perhatiannya dengan membentuk kelompok siswa. Kegiatan-kegiatan disusun, direncanakan, dan dilaksanakan supaya dapat menumbuhkan semangat dan motivasi siswa. Selain itu, siswa harus diberi kesempatan untuk berinteraksi dan berdiskusi lebih dekat dengan guru dan temannya sehingga mereka dapat memahami karakter masing-masing. Guru seyogyanya harus lebih banyak berada di depan kelas, memantau siswanya dengan cara mendatangi setiap meja mereka. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengubah perilaku siswa kelas VI menjadi positif lagi terhadap pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, siswa harus dilatih untuk berani mengungkapkan pendapatnya dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk supaya mereka aktif di kelas. Hal ini dapat menumbuhkan antusiasme dan memotivasi mereka karena akan tercipta suasana yang kompetitif yang sehat bagi siswa.
Atas dasar alasan di atas, peneliti memutuskan untuk memakai strategi meja bundar untuk meningkatkan kemampuan mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya siswa kelas VI SD … dengan mengadakan suatu penelitian dengan judul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN  ANTARA CIRI-CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA SISWA KELAS VI SD … TAHUN PELAJARAN … MELALUI STRATEGI MEJA BUNDAR.
1.2  Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada dua pokok masalah yang diketengahkan. Pokok-pokok masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut.
1)      Apakah strategi meja bundar dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya siswa kelas VI SD … tahun pelajaran …?
2)      Bagaimanakah proses pembelajaran mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya melalui strategi meja bundar di kelas VI SD … tahun pelajaran …?
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)      Untuk mengetahui apakah strategi meja bundar dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya siswa kelas VI SD … tahun pelajaran … atau tidak.
2)      Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya melalui strategi meja bundar di kelas VI SD … tahun pelajaran ….

1.4  Kontribusi Hasil Penelitian
Secara garis besar ada dua manfaat penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis yaitu guru dan siswa beroleh teori khusus tentang cara penyajian bahan pembelajaran IPA yang disajikan dengan menggunakan strategi meja bundar. Teori tersebut adalah penting bagi guru dan siswa sehingga apabila refleksinya telah dimiliki, diharapkan guru dan siswa secara praktis dapat mempraktikkannya dalam proses belajar mengajar materi yang sama secara sinergis sehingga diperoleh pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih baik. Hal itu dapat terwujud bilamana secara teoritis guru dan siswa memahami dan menguasainya sedangkan secara praktis, hal itu dilaksanakan sesuai prosedur dan aturan normatif yang ada.

Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment