Thursday, October 13, 2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI FUNGSI ORGAN PERNAPASAN IKAN DAN CACING TANAH SISWA KELAS V SD NEGERI … MELALUI METODE PROBLEM SOLVING



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Dalam silabus mata pelajaran IPA untuk kelas V semester 1 SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 1 yaitu “Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan” dengan kompetensi dasar nomor 1.2 yaitu “Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah”. SK dan KD tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator sebagai berikut:
-     Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan
-     Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan cacing tanah
Namun, pembelajaran sehari-hari tentang mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah di kelas V SD Negeri … tidak menghasilkan suatu pembelajaran yang efektif. Menurut data awal, guru melakukan apersepsi menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, dan menjelaskan materi dengan cukup baik. Namun guru tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan membagi kelas kedalam kelompok-kelompok kecil, memberikan permasalahan-permasalahan yang harus dipecahkan, membimbing siswa dalam mencari data atau keterangan dari berbagai sumber, mengarahkan siswa dalam menerapkan jawaban sementara dari masalah tersebut, membantu siswa dalam menguji kebenaran jawaban sementara tersebut, membantu siswa dalam menarik kesimpulan, memfasilitasi presentasi siswa, dan memberikan feedback.
Kinerja guru yang kurang maksimal menyebabkan perilaku siswa kurang positif terhadap pembelajaran. Hanya 26% - 50% siswa kelas V yang sudah responsif terhadap apersepsi, memahami tujuan pembelajaran, dan antusias dalam menyimak penjelasan materi. Namun pada aspek lain tidak dapat diobservasi karena guru tidak melaksanakan kegiatan kelompok, tidak memberikan permasalahan-permasalahan yang harus dipecahkan, dan tidak ada presentasi siswa.
Kinerja guru dan perilaku siswa yang kurang maksimal berpengaruh terhadap perolehan nilai tes siswa. Hasil analisis terhadap hasil belajar siswa menyatakan bahwa  dari 17 orang siswa kelas V SD Negeri 3 Bangunsari hanya 3 orang saja yang mendapat nilai ≥ 70. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya mencapai 17.6% saja dengan tingkat penguasaan materi hanya sebesar 58.2%. Dari hasil analisa terhadap pelaksanaan pembelajaran dan hasil tes awal mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah dapat diketahui bahwa siswa kelas V SD Negeri … masih lemah dalam setiap indikator pembelajaran. Hal ini menyebabkan kebanyakan siswa belum mendapat nilai di atas KKM sehingga ketuntasan belajar hanya mencapai 17.6%.
Dalam hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di awal penelitian terdapat beberapa fakta yang diperoleh, yaitu:
1.    Pada kondisi awal siswa kelas V masih terlihat kurang fokus terhadap materi.
2.    Nilai siswa kelas V pada saat tes awal masih rendah, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan sekolah.
3.    Kegiatan pembelajan kurang bervariasi sehingga siswa kelas V tidak termotivasi untuk belajar.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan metode problem solving. Metode ini memungkinkan siswa dan guru memberikan penyajian masalah meliputi aktifitas mengingat konteks pengetahuan yang sesuai dan melakukan identifikasi tujuan serta kondisi awal yang relevan untuk masalah yang dihadapi, pencarian pemecahan masalah meliputi aktivitas penghalusan (penetapan) tujuan dan pengembangan rencana tindakan untuk mencapai tujuan, dan penerapan solusi meliputi tindakan pelaksanaan rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya. Diharapkan dengan menggunakan langkah-langkah metode problem solving, kemampuan siswa kelas V dalam mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah dapat meningkat.
Berkaitan dengan fenomena di atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode problem solving sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas V dalam mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan IKAN DAN CACING TANAH siswa kelas v sd Negeri … melalui metode Problem solving.
B.        Rumusan Masalah
Adupun pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana proses pembelajaran mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah melalui metode problem solving di kelas V SD Negeri …?
2.    Apakah metode problem solving dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD Negeri …?
C.       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah melalui metode problem solving di kelas V SD Negeri ...
2.    Untuk mengetahui efektifitas metode problem solving dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD Negeri ….
D.      Kontribusi Hasil Penelitian
Kontribusi hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi Lembaga SD Negeri …
Penerapan metode problem solving ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk menerapkan model atau metode yang lebih bervariasi dalam proses pembelajaran di sekolah.
2.      Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Diharapkan penelitian ini dapat menambah varian khazanah ilmu pengetahuan metode pengajaran di sekolah dasar.
3.      Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadikan pengalaman yang berharga untuk dapat diterapkan di dunia pendidikan sehari-hari. Selain itu, peneliti dapat mengetahui efektifitas metode problem solving dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD Negeri ….
4.      Bagi Siswa Kelas V SD Negeri …
Penelitian ini memberikan warna dan suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa kelas V SD Negeri … merasa senang dan tidak mudah bosan. Siswa kelas V juga termotivasi untuk menggali kreatifitas dan wawasannya sendiri.
5.      Bagi Guru-guru Lain
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu pertimbangan guru kelas dalam menentukan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar yang efektif.

Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke nomor 085-294-176-789 kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan

0 comments:

Post a Comment