Monday, March 28, 2016

PENERAPAN STRATEGI MEJA BUNDAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN TATA TERTIB DI RUMAH DAN DI SEKOLAH SISWA KELAS I SD NEGERI …



bab I
pendahuluan


1.1    Latar Belakang Masalah
Kemampuan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk memperkaya diri dan untuk mencapai perkembangan kebudayaan yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam silabus mata pelajaran PKn untuk kelas I SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 2 yaituMembiasakan tertib di rumah dan di sekolah dengan kompetensi dasar nomor 2.2 yaitu ”Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah. SK dan KD ini menghasilkan indikator-indikator sebagai tujuan pembelajaran, yaitu:
°       Melaksanakan tata tertib di rumah
°       Melaksanakan tata tertib di sekolah
Hasil observasi terhadap proses pembelajaran sehari-hari di kelas I SD Negeri … menunjukkan bahwa guru tidak melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan efektif. Pembelajaran melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah ini tidak menarik perhatian siswa kelas I, tidak ada pembentukkan kelompok-kelompok siswa, dan tidak menumbuhkan semangat dan motivasi siswa. Dalam pembelajaran ini, guru lebih banyak berada di depan kelas, tidak memantau siswanya dengan cara mendatangi setiap meja mereka.
Kinerja guru di atas berdampak negatif kepada perilaku siswa kelas I ketika proses pembelajaran berlangsung. Siswa tidak mengalami perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Pembelajaran ini membuat siswa tidak berani mengungkapkan pendapatnya. Siswa merasa bosan karena siswa tidak diberi kesempatan untuk berinteraksi dan berdiskusi lebih dekat dengan guru dan temannya sehingga mereka tidak dapat memahami karakter masing-masing. Kurangnya kesempatan membuat mereka kurang aktif karena mereka belajar dalam sebuah situasi klasikal yang tradisional dimana guru berperan dominan dalam proses pembelajaran. Hal ini membuat hilang antusiasme mereka dan berkurangnya motivasi karena tidak terciptanya suasana yang kompetitif bagi siswa. Dari 23  siswa kelas I, hanya ≤ 25% yang siap untuk belajar, aktif dalam apersepsi, antusias terhadap kegiatan pembelajaran, memiliki keinginan untuk bertanya, dan mengungkapkan pendapat. Sedangkan aspek lain seperti menjawab sapaan guru dengan salam, antusiasme terhadap materi pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, dan kejujuran siswa dalam mengerjakan tes hanya 26% – 50% siswa saja.
Kondisi awal proses pembelajaran melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah tidak menyebabkan siswa mendapat pemahaman dan pengalaman yang berarti sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal. Di akhir pembelajaran, siswa sangat kesulitan untuk menyelesaikan tes/ ulangan sehingga sebagian besar siswa kelas I mendapat nilai di bawah KKM. Jumlah siswa kelas I yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM hanya 3 orang saja (13.0%). Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 20 siswa. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 13% saja dengan penguasaan materi 55.7%.
Salah satu strategi pembelajaran yang sesuai adalah strategi meja bundar. Pembelajaran melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah melalui strategi meja bundar dapat membuat siswa kelas I tertarik perhatiannya. Kegiatan-kegiatan disusun, direncanakan, dan dilaksanakan supaya dapat menumbuhkan semangat dan motivasi mereka untuk belajar. Selain itu, siswa kelas I mendapat kesempatan untuk berinteraksi dan berdiskusi lebih dekat dengan guru dan temannya sehingga mereka dapat memahami karakter masing-masing. Dalam pembelajaran ini, guru lebih banyak berada di depan kelas, memantau siswanya dengan cara mendatangi setiap meja mereka. Dalam pembelajaran ini, siswa harus dilatih untuk berani mengungkapkan pendapatnya dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk supaya mereka aktif di kelas. Hal ini dapat menumbuhkan antusiasme dan memotivasi mereka karena akan tercipta suasana yang kompetitif yang sehat bagi siswa.
Dengan menggunakan strategi meja bundar dalam pembelajaran melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah diharapkan dapat mengubah perilaku siswa kelas I menjadi positif lagi terhadap pembelajaran. Atas dasar alasan di atas, peneliti tertarik untuk memakai strategi meja bundar untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah siswa kelas I SD Negeri … dengan mengadakan suatu penelitian dengan judul PENERAPAN STRATEGI MEJA BUNDAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN TATA TERTIB DI RUMAH DAN DI SEKOLAH SISWA KELAS I SD NEGERI ….
1.2    Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada dua pokok masalah yang diketengahkan. Pokok-pokok masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut.
1.    Apakah strategi meja bundar dapat meningkatkan kemampuan melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah siswa kelas I SD Negeri …?
2.    Bagaimanakah proses pembelajaran melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah melalui strategi meja bundar di kelas I SD Negeri …?
1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui efektifitas strategi meja bundar dalam meningkatkan kemampuan melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah siswa kelas I SD Negeri ….
2.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah melalui strategi meja bundar di kelas I SD Negeri ….
1.4    Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan kontribusi kepada guru dan siswa. Guru dan siswa beroleh teori khusus tentang cara penyajian bahan pembelajaran PKn yang disajikan dengan menggunakan strategi meja bundar. Teori tersebut adalah penting bagi guru dan siswa sehingga apabila refleksinya telah dimiliki, diharapkan guru dan siswa secara praktis dapat mempraktikkannya dalam proses belajar mengajar materi yang sama secara sinergis sehingga diperoleh pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih baik. Hal itu dapat terwujud bilamana secara teoritis guru dan siswa memahami dan menguasainya serta melaksanakannya sesuai teori dan aturan normatif yang ada.




Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui alamat email indrafirmansah789@gmail.com dan mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan

0 comments:

Post a Comment