BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
IPA
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu
dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan
pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah
secara bijaksana.
Pembelajaran
IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan
hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar
minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD
didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja
ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Dalam silabus KTSP untuk mata pelajaran
IPA kelas V semester 2 SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 5 yaitu “Memahami
hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya” dengan
kompetensi dasar nomor 5.2 yaitu “Menjelaskan
pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat”. SK dan KD
tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator sebagai berikut:
- Memahami cara kerja tuas
- Memahami prinsip-prinsip bidang miring
- Memahami cara kerja katrol
- Memahami prinsip-prinsip cara kerja roda berporos.
Menurut hasil penelitian awal, kegiatan
menjelaskan materi
pesawat sederhana dilaksanakan
guru dan siswa masih banyak kekurangannya. Guru tidak memberikan
pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan tidak menjelaskan
materi dengan baik. Sedangkan pada aspek lain, guru tidak melaksanakan kegiatan
memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir, tidak memberikan
pertanyaan-pertanyaan (tugas) untuk menanamkan fakta-fakta yang telah
dipelajari memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan, tidak
menggunakan bermacam-macam sumber belajar, tidak membina suasana yang responsif
di antara siswa, tidak melibatkan
siswa secara aktif dalam kegiatan investigasi, tidak melaksanakan
kegiatan untuk melatih siswa dalam berkomunikasi, tidak melaksanakan kegiatan
untuk melatih siswa dalam bekerja sama, tidak ada kegiatan diskusi.
Kinerja guru di
atas berdampak pada perilaku siswa kelas V ketika mengikuti pelajaran. Dari 26
orang siswa kelas V, hanya ≤ 25% siswa saja yang sudah aktif
berpikir dalam setiap kegiatan, bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas,
dapat berkomunikasi dengan lancar, berani bertanya kepada guru/teman, mampu
bekerja sama, antusias dalam kegiatan diskusi, dan percaya diri
dalam presentasi dan hanya 26% – 50% siswa yang merespons
pertanyaan pembuka dan konsentrasi dalam menyimak penjelasan guru.
Perilaku
siswa di atas berpengaruh pada kemampuan siswa kelas V dalam menjelaskan pesawat sederhana.
Kemampuan mereka masih tergolong rendah. Bahkan, sebagian
kecil siswa tidak mampu menjawab pertanyaan yang mudah sekalipun. Walaupun
nilai sebagian kecil siswa sudah melebihi KKM, namun sebagian besar siswa
mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini menunjukkan bahwa dari 26 orang siswa
kelas V hanya 6 orang saja yang mendapat nilai ≥ 70. Ini berarti bahwa
ketuntasan belajar hanya mencapai 23.1% saja dengan tingkat penguasaan materi
59.6%.
Dari hasil analisa terhadap kondisi awal
dapat diketahui bahwa siswa lemah dalam setiap indikator tujuan pembelajaran
menjelaskan pesawat sederhana. Dari hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti, terdapat beberapa fakta yang diperoleh, yaitu:
-
Strategi pembelajaran yang dipakai oleh
peneliti kurang sesuai untuk mengajar IPA.
-
Siswa masih terlihat kurang fokus terhadap
materi.
-
Nilai siswa pada saat test awal masih rendah,
masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan sekolah.
-
Perhatian siswa tidak fokus terhadap
pelajaran.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang
teridentifikasi di pra siklus, peneliti memutuskan untuk menerapkan
pembelajaran menjelaskan pesawat sederhana berbasis inkuiri di kelas V SD Negeri 3 Bangunsari. Kegiatan akan fokus dalam menggunakan pembelajaran
berbasis inkuiri
dimana pembelajaran dimulai dengan pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin
tahu siswa, melibatkan siswa secara aktif, berkomunikasi, bekerja berpasangan
atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan. Selain itu, siswa diminta menjawab permasalahan,
menggunakan bermacam-macam sumber belajar, dan lain sebagainya. Diharapkan
dengan menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri kemampuan siswa kelas V dalam
menjelaskan pesawat sederhana dapat meningkat dengan signifikan. Selain itu,
dengan menggunakan pembelajaran berbasis inkuiri diharapkan siswa kelas V dapat
memiliki “self-concept”, berpikir dan
bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka, berpikir
intuitif, mendapat kepuasan dalam belajar, termotivasi, memiliki bakat dan
kecakapan individu, bebas dalam belajar sendiri, lebih aktif, dan dapat menghayati cara hidup
yang tepat dalam berbagai situasi nyata.
Berkaitan dengan fenomena di atas peneliti
melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul UPAYA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN Menjelaskan
pesawat sederhana SISWA Kelas V SD
Negeri … melalui Pembelajaran Berbasis Inkuiri.
B.
Rumusan Masalah
Pokok permasalahan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Apakah pembelajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan kemampuan menjelaskan pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri …?
2.
Bagaimanakah proses pembelajaran
menjelaskan pesawat sederhana berbasis
inkuiri di kelas V SD Negeri …?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1.
Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran
berbasis inkuiri dalam meningkatkan kemampuan menjelaskan pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri ...
2.
Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran
menjelaskan pesawat sederhana berbasis
inkuiri di kelas V SD Negeri ….
D. Kontribusi
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif bagi berbagai pihak. Di antaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Bagi lembaga SD Negeri .., hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk
menggunakan strategi, model, atau metode pembelajaran yang lebih bervariasi.
2.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pengalaman
yang berharga untuk dapat diterapkan di dunia pendidikan.
3.
Bagi siswa kelas V SD Negeri …, hasil
penelitian ini diharapkan memberikan warna dan suasana baru dalam belajar di kelas
sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan sukses.
4.
Bagi guru-guru lain, hasil penelitian ini
diharapkan bisa menjadi salah satu pertimbangan guru kelas dalam menentukan
model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar yang efektif.
5.
Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil
penelitian ini diharapkan dapat menambah varian khazanah ilmu pengetahuan metode
pengajaran.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui
sms ke nomor 085-294-176-789 kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp.
50.000.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment