Thursday, October 13, 2016

PENERAPAN TEORI SKEMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI TEKS MELALUI MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III SD NEGERI ….



BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang Masalah
Berbahasa pada dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek bahasa. Kemampuan memahami aspek-aspek tersebut sangat menentukan keberhasilan dalam proses komunikasi. Aspek-aspek bahasa tersebut antara lain keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Secara karakteristik, keempat keterampilan itu berdiri sendiri, namun dalam penggunaan bahasa sebagai proses komunikasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan keterpaduan dari beberapa aspek.
Dalam silabus KTSP untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III semester pertama SD Negeri … terdapat standar kompetensi membaca nomor 3 “Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif, dan membaca dongeng” dengan kompetensi dasar nomor 3.2 yaitu “Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif”. SK dan KD tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator sebagai tujuan pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
-       Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi teks yang dibaca
-       Menyatakan pendapat mengenai isi teks yang dibaca
-       Menceritakan kembali isi teks yang dibaca
Berdasarkan data awal penelitian, proses pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca intensif di kelas III SD Negeri … masih kurang berkualitas. Dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran sehari-hari menyatakan bahwa metode ceramah tidak efektif membuat semua siswa kelas III memahami isi teks yang mereka baca. Metode ini tidak membantu siswa dalam memahami materi sehingga siswa sangat kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tes. Strategi yang diambil guru sangat tidak sesuai dengan materi.
Kinerja seperti ini berdampak kurang baik terhadap perilaku siswa kelas III di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. Mereka asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran. Terlihat siswa hanya membaca dan mencoba untuk memahami apa yang mereka baca. Terkadang terlihat para siswa hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain, seperti bermain-main dengan teman, menulis sesuatu, dan beberapa dari mereka terlihat mengantuk. Dari 28 orang siswa yang ada di kelas III, hanya ≤ 25% saja yang antusias dalam merespons apersepsi, siap untuk belajar, memiliki keingintahuan terhadap materi pembelajaran, konsentrasi dalam menyimak penjelasan guru, berani untuk bertanya, berani mengungkapkan pendapat, antusiasme siswa terhadap setiap kegiatan pembelajaran, dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada aspek lain, 76% - 100% siswa kelas III sudah jujur dalam mengerjakan tes.
Kurangnya kualitas proses pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca intensif ini mengakibatkan sebagian besar siswa kelas III tidak mampu mencapai tujuan pembelajaran. Mereka tidak dapat menjelaskan isi teks yang mereka baca dengan baik sehingga pada kegiatan akhir mereka sangat kesulitan untuk menyelesaikan tes. Dari 28 orang siswa yang ada di kelas III, hanya 13 orang saja yang mampu mendapatkan nilai di atas KKM. Sisanya sebanyak 15 orang siswa mendapat nilai di bawah KKM. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya mencapai 46.4% dengan tingkat penguasaan materi hanya sebesar 63.6%.
Kondisi awal pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca intensif memberikan beberapa masalah yang perlu dicari solusinya. Indikator-indikator pembelajaran belum dikuasai oleh semua siswa kelas III. Dari hasil diskusi peneliti dengan observer dapat disimpulkan bahwa dalam teks yang dibaca, siswa kelas III banyak sekali menemukan istilah-istilah baru dan asing. Banyak sekali kata atau frase yang tidak mampu mereka identifikasi maknanya. Oleh karena itu mereka merasa kesulitan dan tidak mampu menyelesaikan tugas degan baik. Selain itu, mereka melakukan proses membaca dengan tergesa-gesa, tanpa menghiraukan pemahaman terhadap isi teks tesebut. Akibatnya, mereka tidak mampu menjawab pertanyaan seputar teks tersebut yang peneliti berikan di akhir pembelajaran. Peneliti dan observer berpendapat bahwa dalam melaksanakan proses pembelajaran membaca intensif, guru seharusnya melakukan tahap pra-membaca.
Salah satu metode pembelajaran yang sesuai adalah teori skema. Dalam teori skema, aktivitas pra-membaca dilaksanakan dengan tujuan mengaktifkan skemata siswa atau pengetahuan/ pengalaman siswa yang relevan dengan teks yang akan mereka baca. Pada tahap ini, guru dapat pula memberikan pengetahuan/ pengalaman baru bagi siswa yang relevan dengan teks yang akan mereka baca sehingga siswa akan mudah memahami isi teks yang mereka baca. Tahap ini berisi kegiatan memperlihatkan media visual yang relevan dengan teks yang akan dibaca oleh siswa, menguak pengalaman hidup siswa terkait teks yang akan dibaca, mendiskusikan kata-kata kunci dari teks yang akan dibaca oleh siswa, memberikan pengetahuan baru dan pengalaman baru untuk menambah skemata siswa, dan membahas sedikit tentang judul teks yang akan dibaca oleh siswa.
Diharapkan dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran teori skema, kemampuan siswa kelas III dalam menjelaskan isi teks melalui membaca intensif dapat meningkat sesuai harapan. Selain itu, penggunaan teori skema diharapkan dapat meningkatkan perilaku siswa kelas III ketika proses pembelajaran berlangsung sehingga mereka lebih antusias, siap, memiliki keingintahuan, konsentrasi, berani, dan aktif.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul PENERAPAN Teori skema UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Menjelaskan isi teks melalui membaca intensif sISWA Kelas III SD Negeri ….
1.2         Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.    Apakah teori skema dapat meningkatkan kemampuan menjelaskan isi teks melalui membaca intensif siswa kelas III SD Negeri ?
2.    Bagaimanakah penerapan teori skema pada pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca intensif di kelas III SD Negeri ?

1.3         Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1.    Untuk mengetahui efektifitas teori skema dalam meningkatkan kemampuan menjelaskan isi teks melalui membaca intensif siswa kelas III SD Negeri .
2.    Untuk mendeskripsikan penerapan teori skema pada pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca intensif di kelas III SD Negeri .
1.4         Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis dan praktis.
1.    Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca intensif.
2.    Manfaat Praktis
Dari segi praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru kelas sekolah dasar, siswa sekolah dasar, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar.
°       Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa teori skema dapat meningkatkan kemampuan menjelaskan isi teks melalui membaca intensif siswa kelas III SD Negeri .
°       Bagi guru-guru, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa teori skema dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah dasar, khususnya dalam pembelajaran membaca intensif.
°       Bagi siswa kelas III SD Negeri , hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam membaca intensif.
°       Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke nomor 085-294-176-789 kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan


0 comments:

Post a Comment