BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Berbahasa pada
dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek
bahasa. Kemampuan memahami aspek-aspek tersebut sangat menentukan keberhasilan
dalam proses komunikasi. Aspek-aspek bahasa tersebut antara lain
keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Secara karakteristik,
keempat keterampilan itu berdiri sendiri, namun dalam penggunaan bahasa sebagai
proses komunikasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa bahasa merupakan keterpaduan dari beberapa aspek.
Dalam silabus KTSP untuk mata pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas III semester pertama SD Negeri … terdapat standar
kompetensi membaca nomor 3 “Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca
intensif, dan membaca dongeng” dengan kompetensi dasar nomor 3.2 yaitu
“Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif”. SK dan KD tersebut dapat dijabarkan menjadi
indikator-indikator sebagai tujuan pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah
sebagai berikut:
-
Menjawab pertanyaan
sesuai dengan isi teks yang dibaca
-
Menyatakan pendapat
mengenai isi teks yang dibaca
-
Menceritakan kembali isi teks yang dibaca
Berdasarkan data
awal penelitian, proses pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca
intensif di kelas III SD Negeri … masih kurang berkualitas. Dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran
sehari-hari menyatakan bahwa metode ceramah tidak efektif membuat semua siswa
kelas III memahami isi teks yang mereka baca. Metode ini tidak membantu siswa
dalam memahami materi sehingga siswa sangat kesulitan dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan tes. Strategi yang diambil guru sangat tidak sesuai
dengan materi.
Kinerja seperti ini berdampak kurang baik terhadap
perilaku siswa kelas III di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.
Mereka asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan
pembelajaran. Terlihat siswa hanya membaca dan mencoba untuk
memahami apa yang mereka baca. Terkadang
terlihat para siswa hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain, seperti
bermain-main dengan teman, menulis sesuatu, dan beberapa dari mereka terlihat
mengantuk. Dari 28 orang siswa yang ada di kelas III, hanya ≤ 25% saja yang antusias dalam merespons apersepsi, siap untuk belajar, memiliki keingintahuan terhadap materi pembelajaran, konsentrasi dalam menyimak
penjelasan guru, berani untuk bertanya, berani mengungkapkan
pendapat, antusiasme siswa terhadap setiap kegiatan pembelajaran, dan aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada aspek lain, 76% - 100% siswa kelas III sudah jujur dalam mengerjakan tes.
Kurangnya
kualitas proses pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca intensif ini mengakibatkan sebagian besar siswa kelas III tidak
mampu mencapai tujuan pembelajaran. Mereka tidak dapat menjelaskan isi
teks yang mereka baca dengan baik sehingga pada
kegiatan akhir mereka sangat kesulitan untuk menyelesaikan tes. Dari 28 orang
siswa yang ada di kelas III, hanya 13 orang saja yang mampu mendapatkan nilai
di atas KKM. Sisanya sebanyak 15 orang siswa mendapat nilai di bawah KKM. Ini
berarti bahwa ketuntasan belajar hanya mencapai 46.4% dengan tingkat penguasaan
materi hanya sebesar 63.6%.
Kondisi awal pembelajaran menjelaskan isi teks melalui membaca intensif memberikan beberapa masalah
yang perlu dicari solusinya. Indikator-indikator pembelajaran belum dikuasai
oleh semua siswa kelas III. Dari hasil diskusi peneliti dengan observer dapat
disimpulkan bahwa dalam teks yang dibaca, siswa kelas III banyak sekali
menemukan istilah-istilah baru dan asing. Banyak sekali kata atau frase yang
tidak mampu mereka identifikasi maknanya. Oleh karena itu mereka merasa
kesulitan dan tidak mampu menyelesaikan tugas degan baik. Selain itu, mereka
melakukan proses membaca dengan tergesa-gesa, tanpa menghiraukan pemahaman
terhadap isi teks tesebut. Akibatnya, mereka tidak mampu menjawab pertanyaan
seputar teks tersebut yang peneliti berikan di akhir pembelajaran. Peneliti dan
observer berpendapat bahwa dalam melaksanakan proses pembelajaran membaca
intensif, guru seharusnya melakukan tahap pra-membaca.
Salah
satu metode pembelajaran yang sesuai adalah teori skema. Dalam teori skema,
aktivitas pra-membaca dilaksanakan dengan tujuan mengaktifkan skemata siswa
atau pengetahuan/ pengalaman siswa yang relevan dengan teks yang akan mereka
baca. Pada tahap ini, guru dapat pula memberikan pengetahuan/ pengalaman baru
bagi siswa yang relevan dengan teks yang akan mereka baca sehingga siswa akan
mudah memahami isi teks yang mereka baca. Tahap ini berisi kegiatan
memperlihatkan media visual yang relevan dengan teks yang akan dibaca oleh
siswa, menguak pengalaman hidup siswa terkait teks yang akan dibaca,
mendiskusikan kata-kata kunci dari teks yang akan dibaca oleh siswa, memberikan
pengetahuan baru dan pengalaman baru untuk menambah skemata siswa, dan membahas
sedikit tentang judul teks yang akan dibaca oleh siswa.
Diharapkan
dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran teori skema, kemampuan siswa
kelas III dalam menjelaskan isi teks melalui membaca
intensif dapat meningkat sesuai harapan. Selain itu, penggunaan teori skema
diharapkan dapat meningkatkan perilaku siswa kelas III ketika proses
pembelajaran berlangsung sehingga mereka lebih antusias, siap, memiliki
keingintahuan, konsentrasi, berani, dan aktif.
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang
berjudul PENERAPAN Teori skema UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN Menjelaskan isi teks
melalui membaca intensif sISWA Kelas III SD Negeri ….
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah teori skema dapat meningkatkan
kemampuan menjelaskan
isi teks melalui membaca intensif siswa kelas III SD Negeri …?
2.
Bagaimanakah penerapan teori skema pada pembelajaran
menjelaskan isi teks melalui membaca intensif di kelas III SD Negeri …?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1.
Untuk mengetahui efektifitas teori skema dalam meningkatkan
kemampuan menjelaskan
isi teks melalui membaca intensif siswa kelas III SD Negeri ….
2.
Untuk mendeskripsikan penerapan teori skema pada
pembelajaran
menjelaskan isi teks melalui membaca intensif di kelas III SD Negeri ….
1.4
Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis dan
praktis.
1.
Secara Teoritis
Hasil penelitian ini
diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar khususnya untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam membaca intensif.
2.
Manfaat Praktis
Dari segi
praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru kelas sekolah dasar, siswa sekolah dasar, dan
peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah dasar.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat membuktikan
bahwa teori skema dapat meningkatkan kemampuan menjelaskan isi teks melalui membaca intensif
siswa kelas III SD Negeri ….
°
Bagi guru-guru, laporan penelitian tindakan kelas ini
menjadi bukti bahwa teori skema dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah dasar, khususnya
dalam pembelajaran membaca intensif.
°
Bagi siswa kelas III SD Negeri …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka
hadapi dalam belajar khususnya dalam membaca intensif.
°
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui
sms ke nomor 085-294-176-789 kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp.
50.000.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment