Thursday, October 13, 2016

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL PECAHAN SEDERHANA SISWA KELAS III SD NEGERI ….




BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Dalam silabus KTSP untuk mata pelajaran matematika di kelas III semester kedua SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 3 “Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah” dengan kompetensi dasar nomor 3.1 “Mengenal  pecahan sederhana”. SK dan KD tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
-       Mengenal pecahan sederhana
-       Membaca lambang pecahan
-       Menuliskan lambang pecahan
-       Menyajikan nilai pecahan
-       Membilang dan menuliskan pecahan dalam kata-kata dan lambang
Menurut data awal penelitian, kualitas proses pembelajaran mengenal pecahan sederhana di kelas III SD Negeri … masih kurang baik. Guru masih menggunakan metode konvensional dimana proses pembelajaran dipenuhi oleh kegiatan ceramah, latihan soal, dan membahasnya. Kegiatan-kegiatan ini cenderung monoton dan menjemukan.
Kurangnya kualitas kinerja guru pada kondisi awal ini berpengaruh terhadap perilaku siswa kelas III ketika proses pembelajaran berlangsung. Mereka cenderung pasif, hanya melakukan kegiatan yang guru perintahkan saja, tidak termotivasi. Bahkan ada beberapa siswa yang melakukan kegiatan di luar jalur pembelajaran dan mengganggu temannya. Dari 28 orang siswa yang ada di kelas III ini, hanya ≤ 25% saja yang mampu saling membantu dalam menyelesaikan tugas, mampu berbagi informasi dengan cara berdiskusi, mampu menerima berbagai keragaman, mampu mengembangkan keterampilan sosial, mampu mengoordinasikan usaha untuk menyelesaikan tugas bersama-sama, bertanggungjawab, termotivasi dalam belajar, memiliki rasa percaya diri, mampu menunjukkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi, berperan aktif, saling berbagi kemampuan, dan berani menyampaikan pendapat. Pada aspek lain, hanya 26% – 50% siswa saja yang berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan, menunjukkan kesungguhan dalam belajar, dan berpikir kritis.
Kurangnya kinerja guru dan perilaku siswa kelas III seperti dijelaskan di atas berdampak negatif terhadap pemerolehan nilai siswa. Fakta-fakta di atas mengakibatkan sebagian besar siswa kelas III tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Dari 28 orang siswa yang ada di kelas III, hanya 5 orang saja yang mendapat nilai di atas KKM sedangkan sisanya sebanyak 23 orang mendapat nilai di bawah KKM. Ini berarti bahwa dari tes didapatkan hasil yang tidak memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar hanya mencapai 17.9% dengan tingkat penguasaan materi hanya sebesar 59.3%.
Berdasarkan data awal ini peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas III SD Negeri ... dalam mengenal pecahan sederhana masih sangat rendah sekali. Proses pembelajaran dengan metode konvensional tidak efektif membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat mamahami materi ini, siswa memerlukan kegiatan yang dapat menguatkan kemampuan dalam kegiatan-kegiatan akademik, memberikan motivasi yang besar terhadap pembelajaran, meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran dalam menyelesaikan tugas, menumbuhkan sikap percaya diri, memupuk kemampuan anak dalam bekerjasama, dan melatih sikap kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
Oleh sebab itu, peneliti dan dua orang observer memutuskan untuk menggunakan metode kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran mengenal pecahan sederhana di kelas III ini. Metode ini menyediakan langkah-langkah pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok belajar, melaksanakan evaluasi, dan memberikan penghargaan. Dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD diharapkan siswa kelas III dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenal pecahan sederhana. Selain itu, mereka dilatih untuk dapat saling membantu, berbagi informasi dengan cara berdiskusi, menerima berbagai keragaman, mengoordinasikan usaha untuk menyelesaikan tugas bersama-sama, bertanggungjawab, membagi tugas, berbagi kepemimpinan, termotivasi, memiliki rasa percaya diri, menunjukkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi, berperan aktif, berpartisipasi aktif, menunjukkan kesungguhan, berbagi kemampuan, berlatih berpikir kritis, dan berani menyampaikan pendapat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul PENERAPAN METODE kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Mengenal pecahan sederhana SISWA KELAS III SD NEGERI ….
1.2    Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.    Apakah metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan mengenal pecahan sederhana siswa kelas III SD Negeri ?
2.    Bagaimana proses pembelajaran mengenal pecahan sederhana melalui metode kooperatif tipe STAD di kelas III SD Negeri ?
1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui efektivitas metode kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kemampuan mengenal pecahan sederhana siswa kelas III SD Negeri ...
2.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengenal pecahan sederhana melalui metode kooperatif tipe STAD di kelas III SD Negeri .
1.4    Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pihak-pihak seperti di bawah ini.
1.    Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui apakah metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan mengenal pecahan sederhana siswa kelas III SD Negeri atau tidak. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga dan dapat dipakai dalam kegiatan mengajar sehari-hari.
2.    Bagi guru-guru wali kelas III, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode kooperatif tipe STAD dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih berkualitas sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh siswa dengan maksimal.
3.    Bagi siswa kelas III SD Negeri …, hasil penelitian ini memberikan solusi alternatif bagi masalah yang mereka hadapi dalam mengenal pecahan sederhana. Mereka dapat aktif bersama temannya dalam kegiatan-kegiatan belajar di dalam dan di luar jam sekolah dengan menggunakan berbagai media.
4.    Bagi peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan penelitian-penelitian di masa mendatang menyangkut siswa kelas III, mata pelajaran matematika, dan metode kooperatif tipe STAD.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke nomor 085-294-176-789 kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan


0 comments:

Post a Comment