BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan mata pelajaran IPA di sekolah
dasar adalah mengembangkan pengetahuan
dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Seperti halnya dalam silabus mata pelajaran IPA untuk kelas I semester pertama
SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 1 yaitu “Mengenal
anggota tubuh dan kegunaannya, serta cara perawatannya” dengan
kompetensi dasar nomor 1.2 yaitu “Mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (makanan,
air, pakaian, udara, lingkungan sehat)”. SK dan KD tersebut dapat dijabarkan
menjadi indikator-indikator sebagai berikut:
- Mengetahui kebutuhan tubuh agar sehat dan kuat
- Membiasakan
hidup sehat
Dengan
indikator pembelajaran di atas, proses pembelajaran mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat
dilaksanakan dengan tujuan agar siswa kelas I mampu mengetahui kebutuhan tubuh agar sehat dan kuat serta mampu membiasakan hidup
sehat dengan benar. Namun, data penelitian terhadap proses pembelajaran ini di
kelas I SD Negeri … menyatakan bahwa strategi pembelajaran
yang diambil oleh guru sangat tidak sesuai dengan materi. Guru masih
menggunakan cara pengajaran yang konvensional yaitu sebagai pusat pembelajaran.
Materi diajarkan oleh guru dengan hanya menjelaskannya kepada siswa sehingga
kesempatan siswa untuk memahaminya sangat sedikit.
Pada kondisi awal, cara guru mengelola kelas berdampak
kurang baik terhadap perilaku siswa kelas I ketika proses pembelajaran
berlangsung. Ketika pembelajaran berlangsung terlihat siswa asyik dengan
kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan apa yang disampaikan guru.
Justru terlihat anak-anak yang bermain-main dengan temannya tanpa memperdulikan
apa yang disampaikan oleh guru pengajar. Siswa tidak banyak merespons apa yang
dibicarakan oleh guru. Terlihat siswa hanya duduk dan menyimak apa yang
dijelaskan kepada mereka. Beberapa siswa hilang konsentrasi dan melakukan
kegiatan lain, seperti bermain-main dengan teman, menulis sesuatu, dan beberapa
dari mereka terlihat mengantuk. Dari 31 siswa kelas I, hanya ≤ 25% saja
yang lancar dalam berkomunikasi, berani mengemukakan pendapat, fokus dalam berpikir untuk
menyelesaikan masalah, berpartisipasi
aktif dalam setiap kegiatan, melakukan interaksi dengan teman, dan mampu
bekerjasama. Sadangkan pada aspek aktif di dalam kelas hanya 26% – 50% siswa
saja.
Kinerja
guru dan perilaku siswa yang kurang maksimal dalam proses pembelajaran
berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Dalam
kegiatan tes, terlihat siswa sangat kebingungan. Mereka kelihatan sangat
kesulitan untuk menjawab soal-soal yang ada. Jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM adalah hanya 8 orang siswa. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang
dari batas KKM adalah 23 siswa. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 25.8%
saja dengan penguasaan materi 58.4%.
Dari data awal penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa
kompetensi mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat
dan kuat adalah materi yang sulit bagi
kebanyakan siswa kelas I SD Negeri .... Kegiatan pembelajaran masih dilaksanakan
melalui metode konvensional dimana guru sangat dominan. Penggunaan metode ini
tidak efektif meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat siswa kelas I SD Negeri …, sebab metode konvensional tidak memberikan siswa kesempatan untuk
bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain sehingga partisipasi siswa
tidak optimal. Siswa tidak bisa belajar dan mengajar dengan sesama siswa yang
lainnya karena langkah-langkah metode konvensional tidak memberikan kesempatan
lebih banyak kepada setiap siswa untuk mengeksplorasi pengetahuannya sehingga keaktifan
siswa di dalam kelas menjadi sangat minimal.
Di sisi lain, penggunaan model pembelajaran think-pairs-share adalah salah
satu upaya yang dapat efektif meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat siswa kelas I SD Negeri …, sebab model pembelajaran Think-Pairs-Share (TPS) memberikan siswa kesempatan untuk bekerja
sendiri serta bekerja sama dengan orang lain, partisipasi siswa optimal, siswa
bisa mengajar dengan sesama siswa yang lainnya, dan memberikan kesempatan lebih
banyak kepada setiap siswa untuk dikenali. Hal ini dapat meningkatkan keaktifan
siswa di dalam kelas dan siswa lebih menguasai materi.
Berdasarkan
uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN Mengidentifikasi kebutuhan tubuh
agar tumbuh sehat dan kuat SISWA KELAS I SD NEGERI …
MELALUI Model PEMBELAJARAN Think-Pair-Share
(TPS)”.
B.
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah model pembelajaran think-pairs-share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat
dan kuat siswa kelas I
SD Negeri …?
2.
Bagaimanakah proses pembelajaran mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat
dan kuat melalui model
pembelajaran think-pairs-share (TPS)
di kelas I SD Negeri
…?
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran think-pairs-share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat
dan kuat siswa kelas I
SD Negeri ….
2.
Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat
dan kuat melalui model
pembelajaran think-pairs-share (TPS)
di kelas I SD Negeri
….
D. Kontribusi
Hasil Penelitian
Hasil penelitian
ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif. Secara umum, penelitian ini
diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran IPA
di sekolah dasar khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas I dalam mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat.
Dari segi
praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru kelas sekolah
dasar, siswa sekolah dasar, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati
perkembangan pembelajaran di sekolah dasar.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran think-pairs-share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat
dan kuat siswa kelas I
SD Negeri ….
°
Bagi guru-guru lain, laporan penelitian tindakan kelas
ini menjadi bukti bahwa model pembelajaran think-pairs-share
(TPS) dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah dasar, khususnya
dalam mata pelajaran IPA.
°
Bagi siswa kelas I SD Negeri …, hasil penelitian
ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya
dalam menguasai kompetensi mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat.
°
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment