Monday, March 28, 2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN TUBUH AGAR TUMBUH SEHAT DAN KUAT SISWA KELAS I SD NEGERI … MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS)



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan mata pelajaran IPA di sekolah dasar adalah mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya dalam silabus mata pelajaran IPA untuk kelas I semester pertama SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 1 yaitu “Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya, serta cara perawatannya” dengan kompetensi dasar nomor 1.2 yaitu “Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat)”. SK dan KD tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator sebagai berikut:
-     Mengetahui kebutuhan tubuh agar sehat dan kuat
-     Membiasakan hidup sehat
Dengan indikator pembelajaran di atas, proses pembelajaran mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat dilaksanakan dengan tujuan agar siswa kelas I mampu mengetahui kebutuhan tubuh agar sehat dan kuat serta mampu membiasakan hidup sehat dengan benar. Namun, data penelitian terhadap proses pembelajaran ini di kelas I SD Negeri … menyatakan bahwa strategi pembelajaran yang diambil oleh guru sangat tidak sesuai dengan materi. Guru masih menggunakan cara pengajaran yang konvensional yaitu sebagai pusat pembelajaran. Materi diajarkan oleh guru dengan hanya menjelaskannya kepada siswa sehingga kesempatan siswa untuk memahaminya sangat sedikit.
Pada kondisi awal, cara guru mengelola kelas berdampak kurang baik terhadap perilaku siswa kelas I ketika proses pembelajaran berlangsung. Ketika pembelajaran berlangsung terlihat siswa asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan apa yang disampaikan guru. Justru terlihat anak-anak yang bermain-main dengan temannya tanpa memperdulikan apa yang disampaikan oleh guru pengajar. Siswa tidak banyak merespons apa yang dibicarakan oleh guru. Terlihat siswa hanya duduk dan menyimak apa yang dijelaskan kepada mereka. Beberapa siswa hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain, seperti bermain-main dengan teman, menulis sesuatu, dan beberapa dari mereka terlihat mengantuk. Dari 31 siswa kelas I, hanya ≤ 25% saja yang lancar dalam berkomunikasi, berani mengemukakan pendapat, fokus dalam berpikir untuk menyelesaikan masalah, berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan, melakukan interaksi dengan teman, dan mampu bekerjasama. Sadangkan pada aspek aktif di dalam kelas hanya 26% – 50% siswa saja.
Kinerja guru dan perilaku siswa yang kurang maksimal dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Dalam kegiatan tes, terlihat siswa sangat kebingungan. Mereka kelihatan sangat kesulitan untuk menjawab soal-soal yang ada. Jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM adalah hanya 8 orang siswa. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 23 siswa. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 25.8% saja dengan penguasaan materi 58.4%.
Dari data awal penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa kompetensi mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat adalah materi yang sulit bagi kebanyakan siswa kelas I SD Negeri .... Kegiatan pembelajaran masih dilaksanakan melalui metode konvensional dimana guru sangat dominan. Penggunaan metode ini tidak efektif meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat siswa kelas I SD Negeri , sebab metode konvensional tidak memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain sehingga partisipasi siswa tidak optimal. Siswa tidak bisa belajar dan mengajar dengan sesama siswa yang lainnya karena langkah-langkah metode konvensional tidak memberikan kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk mengeksplorasi pengetahuannya sehingga keaktifan siswa di dalam kelas menjadi sangat minimal.
Di sisi lain, penggunaan model pembelajaran think-pairs-share adalah salah satu upaya yang dapat efektif meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat siswa kelas I SD Negeri , sebab model pembelajaran Think-Pairs-Share (TPS) memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain, partisipasi siswa optimal, siswa bisa mengajar dengan sesama siswa yang lainnya, dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali. Hal ini dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas dan siswa lebih menguasai materi.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat SISWA KELAS I SD NEGERI … MELALUI Model PEMBELAJARAN Think-Pair-Share (TPS)”.
B.       Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.    Apakah model pembelajaran think-pairs-share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat siswa kelas I SD Negeri ?
2.    Bagaimanakah proses pembelajaran mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat melalui model pembelajaran think-pairs-share (TPS) di kelas I SD Negeri ?
C.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran think-pairs-share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat siswa kelas I SD Negeri ….
2.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat melalui model pembelajaran think-pairs-share (TPS) di kelas I SD Negeri ….
D.      Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif. Secara umum, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran IPA di sekolah dasar khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas I dalam mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat.
Dari segi praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru kelas sekolah dasar, siswa sekolah dasar, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran di sekolah dasar.
°       Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran think-pairs-share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat siswa kelas I SD Negeri .
°       Bagi guru-guru lain, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa model pembelajaran think-pairs-share (TPS) dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah dasar, khususnya dalam mata pelajaran IPA.
°       Bagi siswa kelas I SD Negeri …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam menguasai kompetensi mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat.
°       Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan

0 comments:

Post a Comment