Monday, March 28, 2016

EFEKTIFITAS METODE AUDIOINGUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DONGENG/ CERITA SISWA KELAS I SD NEGERI …



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Dalam silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas I SD Negeri … terdapat standar kompetensi menyimak nomor  1, yaitu ”Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan” dengan kompetensi dasar nomor  1.3 “Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita/ dongeng” dan 1.4 “Memahami isi suatu cerita/ dongeng yang diperdengarkan”. SK dan KD ini menurunkan indikator-indikator pembelajaran sebagai berikut:
°       Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita/ dongeng yang diperdengarkan
°       Memahami isi suatu cerita/dongeng yang diperdengarkan
Data awal penelitian menyatakan bahwa pembelajaran menyimak cerita/ dongeng di kelas I SD Negeri … masih jauh dari harapan. Guru dan siswa melaksanakan proses pembelajaran menyimak cerita/dongeng masih melalui metode konvensional. Siswa tampak memperhatikan penjelasan guru. Akan tetapi beberapa waktu kemudian siswa mulai ramai. Ada yang menggambar ada juga yang berbincang-bincang dengan temannya. Dari jumlah siswa 14 orang, hanya 26% – 50% siswa saja yang siap untuk belajar, aktif dalam apersepsi, antusias terhadap kegiatan pembelajaran, ingin bertanya, dan mengungkapkan pendapat. Sedangkan untuk kriteria menjawab sapaan guru dengan salam, antusiasme terhadap materi pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, dan kejujuran siswa dalam mengerjakan tes terdapat 51% – 75% siswa siswa sudah memperlihatkannya.
Pada kondisi awal memang banyak siswa yang kurang semangat mengikuti pelajaran. Terlihat dari sebagian besar siswa yang bermalas-malasan. Hal tersebut dikarenakan mereka belum sepenuhnya mampu mengikuti pelajaran. Siswa mengalami kesulitan ketika menjalani tes dikarenakan kurangnya latihan.
Berdasarkan hasil tes awal, kemampuan siswa dalam menyimak cerita/dongeng masih tergolong rendah, bahkan pada beberapa siswa untuk pertanyaan yang mudah pun siswa masih melakukan kesalahan, walaupun nilai beberapa siswa sudah melebihi KKM. Bahkan beberapa siswa masih ada yang mendapatkan nilai 40 dari nilai maksimal 100. Dari 14 orang siswa kelas I hanya 3 orang saja yang mendapat nilai ≥ 70. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 21.4% saja dengan tingkat penguasaan materi 60%. 
Dari hasil analisa terhadap kondisi awal pembelajaran menyimak cerita/ dongeng di kelas I dapat diketahui bahwa siswa kelas I SD Negeri … lemah dalam setiap indikator pembelajaran. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa fakta yang diperoleh, yaitu:
a.    siswa masih terlihat kurang fokus terhadap materi.
b.    masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan sekolah.
Oleh karena itu, peneliti menerapkan metode audiolingual yang memberikan lebih banyak waktu untuk melatih siswa memahami materi menyimak cerita/dongeng ini. Metode audiolingual dikembangkan berdasarkan stimulus response reinforcement. Pengajarannya dilakukan dalam proses berlanjut, menggunakan proses pengayaan untuk menciptakan kebiasaan berbahasa siswa. Dalam pelaksanaannya, guru tidak hanya berfungsi sebagai model bahasa yang diajarkan tetapi juga mengawasi arah dan kecepatan belajar serta memantau dan mengoreksi hasil belajar siswa. Metode audiolingual menggunakan teknik-teknik latihan pendengaran dan lisan yang dirancang dengan baik yang dapat melatih keterampilan fundamental yaitu mendengarkan dan berbicara (Hamid, 1987:125).
Metode audiolingual memberikan perhatian utama kepada kegiatan latihan, drill, menghafal kosa kata sulit, teks, dan pada sisi lain lebih mengutamakan kandungan isinya, dan mengutamakan kesahihan dan akurasi dari kemampuan siswa dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Metode audiolingual dapat membuat pembelajaran menjadi lebih mudah diakses oleh siswa, partisipasi siswa dapat dimaksimalkan, dan memberi banyak latihan dan praktik dalam aspek keterampilan menyimak. Diharapkan, dengan menggunakan metode audiolingual, siswa kelas I SD Negeri … menjadi terampil dalam menyimak cerita/ dongeng.
Berkaitan dengan fenomena di atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode audiolingual ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerpen. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Efektifitas metode audioingual untuk meningkatkan kemampuan menyimak dongeng/ cerita siswa kelas I SD Negeri …”.
B.        Rumusan Masalah
Adupun pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana proses pembelajaran menyimak dongeng/cerita melalui metode audiolingual di kelas I SD Negeri …?
2.    Apakah metode audiolingual dapat meningkatkan kemampuan menyimak dongeng/ cerita siswa kelas I SD Negeri ?
C.       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1.    Mendeskripsikan proses pembelajaran menyimak dongeng/ cerita melalui metode audiolingual di kelas I SD Negeri ….
2.    Mengetahui efektivitas metode audiolingual untuk meningkatkan kemampuan menyimak dongeng/ cerita siswa kelas I SD Negeri ….
D.      Kontribusi Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi Lembaga
Penerapan metode audiolingual ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk menerapkan model atau metode yang lebih bervariasi bagi pengajar.
2.      Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Diharapkan penelitian ini dapat menambah varian khazanah ilmu pengetahuan metode pengajaran bahasa Indonesia.
3.      Bagi Peneliti
Dengan menerapkan metode audiolingual ini, peneliti dapat menjadikan pengalaman yang berharga untuk dapat diterapkan di dunia pendidikan.
4.      Bagi siswa
Memberikan warna dan suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa merasa senang dan tidak mudah bosan. Siswa juga termotivasi untuk menggali kreatifitas dan wawasannya sendiri.
5.      Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu pertimbangan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menentukan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar yang efektif.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan


0 comments:

Post a Comment