BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran
bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,
serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Dalam silabus mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk kelas I SD Negeri … terdapat
standar kompetensi menyimak nomor 1, yaitu ”Memahami
bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan” dengan
kompetensi dasar nomor 1.3 “Menyebutkan
tokoh-tokoh dalam cerita/ dongeng” dan 1.4 “Memahami isi suatu cerita/
dongeng yang diperdengarkan”. SK dan KD ini menurunkan indikator-indikator
pembelajaran sebagai berikut:
°
Menyebutkan
tokoh-tokoh dalam cerita/ dongeng yang diperdengarkan
°
Memahami isi suatu cerita/dongeng yang diperdengarkan
Data awal penelitian menyatakan
bahwa pembelajaran menyimak cerita/ dongeng di kelas I SD Negeri … masih jauh
dari harapan. Guru dan siswa melaksanakan proses pembelajaran menyimak
cerita/dongeng masih melalui metode konvensional. Siswa tampak
memperhatikan penjelasan guru. Akan tetapi beberapa waktu kemudian siswa mulai
ramai. Ada yang menggambar ada juga yang berbincang-bincang dengan temannya. Dari
jumlah siswa 14 orang, hanya 26% – 50% siswa saja yang siap untuk
belajar, aktif dalam apersepsi, antusias terhadap kegiatan pembelajaran, ingin
bertanya, dan mengungkapkan pendapat. Sedangkan untuk kriteria menjawab sapaan
guru dengan salam, antusiasme terhadap materi pembelajaran, memperhatikan
penjelasan guru, dan kejujuran siswa dalam mengerjakan tes terdapat 51% – 75%
siswa siswa sudah memperlihatkannya.
Pada kondisi awal memang banyak
siswa yang kurang semangat mengikuti pelajaran. Terlihat dari sebagian besar
siswa yang bermalas-malasan. Hal tersebut dikarenakan mereka belum sepenuhnya
mampu mengikuti pelajaran. Siswa mengalami kesulitan ketika menjalani tes
dikarenakan kurangnya latihan.
Berdasarkan hasil tes awal,
kemampuan siswa dalam menyimak cerita/dongeng masih tergolong rendah, bahkan
pada beberapa siswa untuk pertanyaan yang mudah pun siswa masih melakukan
kesalahan, walaupun nilai beberapa siswa sudah melebihi KKM. Bahkan beberapa
siswa masih ada yang mendapatkan nilai 40 dari nilai maksimal 100. Dari 14
orang siswa kelas I hanya 3 orang saja yang mendapat nilai ≥ 70. Ini berarti
bahwa ketuntasan belajar hanya 21.4% saja dengan tingkat penguasaan materi 60%.
Dari hasil analisa terhadap kondisi
awal pembelajaran menyimak cerita/ dongeng di kelas I dapat diketahui bahwa
siswa kelas I SD Negeri … lemah dalam setiap indikator pembelajaran. Dari hasil pengamatan
yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa fakta yang diperoleh, yaitu:
a.
siswa masih terlihat kurang
fokus terhadap materi.
b.
masih banyak siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan sekolah.
Oleh karena itu, peneliti
menerapkan metode audiolingual yang memberikan lebih banyak waktu untuk melatih
siswa memahami materi menyimak cerita/dongeng ini. Metode
audiolingual dikembangkan berdasarkan stimulus
response reinforcement. Pengajarannya dilakukan dalam proses berlanjut,
menggunakan proses pengayaan untuk menciptakan kebiasaan berbahasa siswa. Dalam
pelaksanaannya, guru tidak hanya berfungsi sebagai model bahasa yang diajarkan
tetapi juga mengawasi arah dan kecepatan belajar serta memantau dan mengoreksi
hasil belajar siswa. Metode audiolingual menggunakan teknik-teknik latihan pendengaran
dan lisan yang dirancang dengan baik yang dapat melatih keterampilan
fundamental yaitu mendengarkan dan berbicara (Hamid, 1987:125).
Metode audiolingual memberikan perhatian
utama kepada kegiatan latihan, drill, menghafal kosa kata sulit, teks, dan pada
sisi lain lebih mengutamakan kandungan isinya, dan mengutamakan kesahihan dan
akurasi dari kemampuan siswa dalam berinteraksi dan
berkomunikasi. Metode
audiolingual dapat membuat
pembelajaran menjadi lebih mudah diakses oleh siswa, partisipasi siswa dapat
dimaksimalkan, dan memberi
banyak latihan dan praktik dalam aspek keterampilan menyimak. Diharapkan,
dengan menggunakan metode audiolingual, siswa kelas I SD
Negeri … menjadi terampil dalam menyimak cerita/ dongeng.
Berkaitan dengan fenomena di atas
peneliti tertarik untuk menerapkan metode audiolingual ini sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyimak cerpen. Penelitian ini akan dilakukan dalam
bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Efektifitas metode audioingual untuk
meningkatkan kemampuan menyimak dongeng/ cerita siswa kelas I SD Negeri …”.
B.
Rumusan
Masalah
Adupun pokok permasalahan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana proses
pembelajaran menyimak dongeng/cerita melalui metode audiolingual di kelas I SD Negeri …?
2.
Apakah metode audiolingual
dapat meningkatkan kemampuan menyimak dongeng/ cerita siswa kelas I SD Negeri …?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
untuk:
1.
Mendeskripsikan proses
pembelajaran menyimak dongeng/ cerita melalui metode audiolingual di kelas I SD Negeri ….
2.
Mengetahui efektivitas metode
audiolingual untuk meningkatkan kemampuan menyimak
dongeng/ cerita siswa kelas I SD Negeri ….
D. Kontribusi
Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Bagi Lembaga
Penerapan metode
audiolingual ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk menerapkan model
atau metode yang lebih bervariasi bagi pengajar.
2.
Bagi Pengembangan Ilmu
Pengetahuan
Diharapkan penelitian ini
dapat menambah varian khazanah ilmu pengetahuan metode pengajaran bahasa Indonesia.
3.
Bagi Peneliti
Dengan menerapkan metode
audiolingual ini, peneliti dapat menjadikan pengalaman yang berharga untuk
dapat diterapkan di dunia pendidikan.
4.
Bagi siswa
Memberikan warna dan
suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa merasa senang dan tidak
mudah bosan. Siswa juga termotivasi untuk menggali kreatifitas dan wawasannya
sendiri.
5.
Bagi guru
Hasil penelitian ini
diharapkan bisa menjadi salah satu pertimbangan guru mata pelajaran bahasa Indonesia
dalam menentukan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar
mengajar yang efektif.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment