Monday, March 28, 2016

EFEKTIFITAS METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENERAPKAN ATURAN OPERASI PADA BENTUK AKAR SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI …



BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta  mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada (Widyantini, 2006:1).
Dalam silabus kurikulum 2013 untuk mata pelajaran matematika di kelas X MIA semester 1 SMA Negeri … terdapat kompetensi dasar nomor 3.1 yaitu “Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma sesuai dengan karakteristik permasalahan yang akan diselesaikan dan memeriksa kebenaran langkah-langkahnya”. Kompetensi dasar tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator sebagai tujuan pembelajaran. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
3.1.1
3.1.2
3.1.3
Menerapkan aturan operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk akar
Melakukan operasi perkalian dan pembagian bentuk akar
Merasionalkan penyebut berbentuk akar
Menurut data awal penelitian, proses pembelajaran menerapkan aturan operasi pada bentuk akar di kelas X MIA 4 SMA Negeri … masih jauh dari harapan. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran, pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan siswa merasa jenuh dan tersiksa.
Kinerja guru yang kurang maksimal berpengaruh terhadap sikap dan keterampilan siswa kelas X MIA 4 ketika mengikuti proses pembelajaran. Guru tidak melatih siswa untuk dapat bekerjasama, saling membantu dan berinteraksi satu sama lain dan tidak begitu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak memiliki motivasi, rasa percaya diri, tanggungjawab, dan kepekaan/ kesetiakawanan sosial. Dari 39 siswa kelas X MIA 4, hanya sebagian kecil (≤ 25%) siswa saja yang mampu bekerjasama dalam menyelesaikan masalah, melibatkan diri dalam penyelesaian tugas, saling membantu dalam menyelesaikan tugas, memiliki perbandingan materi, interaktif dalam berbagi informasi, berinteraksi dengan lancar, memiliki motivasi yang besar terhadap pembelajaran, dan memiliki tanggungjawab terhadap kepentingan kelompok. Sedangkan pada aspek lain, hanya 26% – 50% siswa saja yang berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan menunjukkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.
Kualitas kinerja guru, sikap dan keterampilan belajar siswa yang kurang maksimal dalam proses pembelajaran ini menyebabkan sebagian besar siswa kelas X MIA 4 tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sebagian besar siswa kelas X MIA 4 tidak mampu menerapkan aturan operasi pada bentuk akar dengan benar. Akibatnya, sebagian besar siswa kelas X MIA 4 mendapat nilai di bawah batas minimal yang telah ditentukan. Dari hasil analisis terhadap perolehan nilai siswa dapat diketahui bahwa dari 39 siswa kelas X MIA 4, hanya 5 orang siswa saja yang mendapat nilai di atas batas minimal (≥ 75). Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 12.8%. Sedangkan sebagian besar siswa kelas X MIA 4 mendapat nilai di bawah batas minimal sehingga tingkat penguasaan materi menjadi sangat rendah, yaitu 63.6%.
Dari data awal penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas X MIA 4 dalam menerapkan aturan operasi pada bentuk akar sangat lemah. Materi ini kelihatannya sangat sulit dikuasai siswa kelas X MIA 4. Menurut hasil analisis, langkah-langkah pembelajaran yang dipilih oleh guru tidak efektif, kurang efisien, kurang interaktif, dan tidak menyenangkan bagi siswa. Rencana dan pelaksanaan pembelajaran menyebabkan sikap dan keterampilan siswa kelas X MIA 4 ketika proses pembelajaran berlangsung menjadi kurang positif sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Akibatnya, sebagian besar dari mereka mendapat nilai di bawah 75.
Untuk mengatasi masalah di atas, peneliti memutuskan untuk memberi tindakan pembelajaran melalui metode yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X MIA 4 dalam menerapkan aturan operasi pada bentuk akar. Tindakan yang diambil harus mampu mengatasi kendala-kendala yang ada. Guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat efektif dan efisien, interaktif, dan menyenangkan bagi siswa.
Salah satunya adalah menggunakan metode kooperatif tipe NHT. Metode ini memiliki langkah-langkah merancang pembelajaran yang efektif dan efisien, interaktif, dan menyenangkan, memotivasi siswa, menciptakan situasi yang mendukung/ nyaman, memberikan kuis, menyampaikan materi pembelajaran, bekerja dalam kelompok, mengajukan permasalahan untuk dipecahkan, memberikan penegasan pada akhir pembelajaran, memfasilitasi siswa, memberi penghargaan kepada siswa, dan memberikan umpan balik/ feedback. Semua langkah-langkah pembelajaran metode kooperatif tipe NHT di atas dipadukan dengan tahap-tahap mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan (pendekatan scientific) yang merupakan karakteristik kurikulum 2013 sehingga diharapkan mampu membantu siswa dalam belajar. Langkah-langkah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat belajar dalam kelompok dengan anggota-anggota yang mungkin mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, sehingga mereka dapat mengerjakan tugas sebaik-baiknya dengan berbagi informasi dan bekerjasama untuk mengoptimalkan kemampuan-kemampuan dari anggotanya tersebut. Selain itu, penelitian-penelitian terdahulu membuktikan bahwa metode kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerjasama dan berinteraksi, membuat siswa berpartisipasi aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, memiliki rasa saling membantu, motivasi, percaya diri, tanggungjawab, serta kepekaan dan kesetiakawanan sosial. Dengan menggunakan metode kooperatif tipe NHT ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menerapkan aturan operasi pada bentuk akar dengan signifikan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul EFEKTIFITAS METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENERAPKAN ATURAN OPERASI PADA BENTUK AKAR SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI ….
1.2    Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.    Apakah metode kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan kemampuan menerapkan aturan operasi pada bentuk akar siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri ….?
2.    Bagaimanakah proses pembelajaran menerapkan aturan operasi pada bentuk akar melalui metode kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas X MIA 4 SMA Negeri ?
1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
1.    Untuk mengetahui efektifitas metode kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam meningkatkan kemampuan menerapkan aturan operasi pada bentuk akar siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri …..
2.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menerapkan aturan operasi pada bentuk akar melalui metode kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas X MIA 4 SMA Negeri .
1.4    Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi beberapa pihak di antaranya adalah peneliti, guru-guru lain, siswa, dan peneliti lain.
°       Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa metode kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) efektif meningkatkan kemampuan menerapkan aturan operasi pada bentuk akar siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri .
°       Bagi guru-guru lain, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat dipakai sebagai metode pembelajaran matematika. Metode ini juga dapat dipakai dalam mata pelajaran lain.
°       Bagi siswa kelas  X MIA 4 SMA Negeri …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam menerapkan aturan operasi pada bentuk akar. Metode ini juga dapat dipakai untuk menguasai kompetensi lain dalam mata pelajaran yang berbeda.
°       Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.

Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment