Monday, March 28, 2016

PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYAMPAIKAN BIANTARA SISWA KELAS X MIA 2 SMA NEGERI …



BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Basa Sunda diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya dan budaya daerah Sunda, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat Jawa Barat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Kompetensi mata pelajaran Basa Sunda menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda. Kompetensi ini menjadi dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, dan nasional.
Dalam silabus kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Basa Sunda di kelas X MIA semester 1 SMA Negeri … terdapat kompetensi dasar nomor 10.4.1 yaitu “Menyusun, menginterpretasi, dan menyampaikan teks biantara sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan”. Kompetensi dasar tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator sebagai tujuan pembelajaran. Salah satu di antaranya adalah sebagai berikut:
10.4.1.2
Menyampaikan biantara dengan bahasa yang baik
Namun, data awal menyatakan bahwa proses pembelajaran menyampaikan biantara di kelas X MIA 2 masih jauh dari harapan. Data awal hasil observasi terhadap kinerja guru menyatakan bahwa guru sudah baik dalam menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyimpulkan materi. Namun, pada aspek lain, guru hanya cukup baik saja dalam membuka pelajaran, melakukan apersepsi, menjelaskan cara menyampaikan biantara, memperhatikan kegiatan latihan siswa, memberikan feedback/ umpan balik untuk perbaikan kesalahan umum yang dilakukan siswa secara keseluruhan, dan menutup pelajaran. Bahkan, guru masih kurang baik dalam menjelaskan perbedaan unsur-unsur menyampaikan biantara dari unsur-unsur yang lain, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang-ulang latihan menyampaikan biantara, menentukan frekuensi latihan dan waktu latihan, melakukan kegiatan selingan yang masih terkait dengan materi menyampaikan biantara, memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, dan memberikan feedback/ umpan balik untuk perbaikan kesalahan siswa. Hal ini dikarenakan oleh penggunaan metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi.
Kinerja guru yang kurang maksimal berpengaruh terhadap sikap dan keterampilan siswa kelas X MIA 2 ketika proses pembelajaran berlangsung. Dari 40 siswa kelas X MIA 2, hanya sebagian kecil (≤ 25%) siswa saja yang sudah memiliki daya nalar yang baik, mampu berpikir kritis, mampu berpikir efektif, disiplin dalam melakukan latihan, sungguh-sungguh dalam menyampaikan biantara, dan memiliki keberanian menyampaikan biantara di depan umum. Sedangkan pada aspek lain, hanya 26% – 50% siswa saja yang sudah memiliki kecakapan mental, berani dalam mengungkapkan ide/pendapat, dan mampu berinteraksi dengan teman/kelompok.
Kualitas kinerja guru, sikap dan keterampilan belajar siswa yang masih kurang maksimal dalam proses pembelajaran sehari-hari menyebabkan sebagian besar siswa kelas X MIA 2 tidak mampu menyampaikan biantara dengan bahasa yang baik dan benar. Dari 40 siswa kelas X MIA 2, hanya 6 orang siswa saja yang mendapat nilai di atas batas minimal yang telah ditentukan (≥ 75). Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 15.0%. Sedangkan sebagian besar siswa kelas X MIA 2 mendapat nilai di bawah batas minimal sehingga nilai rata-rata kelas (penguasaan materi) menjadi rendah, yaitu 68.4.
Dari data awal penelitian yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas X MIA 2 dalam menyampaikan biantara sangat lemah. Materi ini kelihatannya sangat sulit dikuasai siswa kelas X MIA 2. Maklum, kemampuan berbicara adalah keterampilan berbahasa yang paling sulit. Banyak aspek yang mempengaruhinya. Menurut hasil analisis, kekurangan pada kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, termasuk dalam memilih metode pembelajaran adalah salah satu penyebab sikap dan keterampilan siswa kelas X MIA 2 ketika proses pembelajaran berlangsung menjadi kurang positif sehingga sebagian besar dari mereka mendapat nilai di bawah batas minimal.
Untuk mengatasi masalah di atas, perlu suatu metode yang dipandang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X MIA 2 dalam menyampaikan biantara. Salah satunya adalah metode latihan terbimbing. Metode ini memiliki langkah-langkah menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan unsur-unsur pembeda, menjelaskan materi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang-ulang latihan, melakukan kegiatan selingan, dan memberikan feedback/ umpan balik. Semua langkah-langkah pembelajaran metode latihan terbimbing diharapkan dapat membuat siswa mampu menyampaikan biantara dengan baik, memperoleh kecakapan mental, membentuk kebiasaan yang baik, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan ide, memupuk daya nalar siswa, dan mengembangkan daya pikir kritis, berpikir efektif, dan meningkatkan interaksi. Selain itu, diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar karena kegiatan pembelajaran tidak membosankan bagi mereka.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul PENERAPAN METODE latihan terbimbing untuk MENINGKATKAN KEMAMPUAN menyampaikan biantara SISWA KELAS X MIA 2 SMA NEGERI ….
1.2    Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.    Apakah penerapan metode latihan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan menyampaikan biantara siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri ?
2.    Bagaimanakah proses pembelajaran menyampaikan biantara melalui metode latihan terbimbing di kelas X MIA 2 SMA Negeri ?
1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
1.    Untuk mengetahui efektifitas penerapan metode latihan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan menyampaikan biantara siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri …..
2.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menyampaikan biantara melalui metode latihan terbimbing di kelas X MIA 2 SMA Negeri .
1.4    Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi beberapa pihak di antaranya adalah peneliti, guru-guru lain, siswa, dan peneliti lain.
°       Bagi peneliti, hasil penelitian ini membuktikan efektifitas penerapan metode latihan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan menyampaikan biantara siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri .
°       Bagi guru-guru lain, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode latihan terbimbing dapat dipakai sebagai metode pembelajaran Basa Sunda khususnya dalam pembelajaran menyampaikan biantara.
°       Bagi siswa kelas  MIA 2 SMA Negeri …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam menyampaikan biantara. Metode ini juga dapat dipakai untuk menguasai kompetensi lain dalam mata pelajaran yang berbeda.
°       Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.

Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan


0 comments:

Post a Comment