Wednesday, August 24, 2016

EFEKTIVITAS METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJELASKAN PROSES PEMBENTUKAN DAN TEKNIK PEMISAHAN FRAKSI-FRAKSI MINYAK BUMI SERTA KEGUNAANNYA SISWA KELAS X-6 SMA …



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk  memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi  serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Tujuan mata pelajaran Kimia dicapai oleh peserta didik melalui berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka.  Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.    Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2.    Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain
3.    Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
4.    Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat
5.    Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
Mata pelajaran Kimia di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.    Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia, stoikiometri, larutan non-elektrolit dan elektrolit, reaksi oksidasi-reduksi, senyawa organik dan makromolekul.
2.    Termokimia, laju reaksi dan kesetimbangan, larutan asam basa, stoikiometri larutan, kesetimbangan ion dalam larutan dan sistem koloid.
3.    Sifat koligatif larutan, redoks dan elektrokimia, karakteristik unsur, kegunaan, dan bahayanya, senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, makromolekul.
Dalam silabus KTSP Kimia untuk kelas X SMA tahun pelajaran semester 2, terdapat standar kompetensi nomor 4, yaituMemahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul” dengan kompetensi dasar nomor 4.3 yaitu ”Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya” dengan indikator-indikator pembelajaran sebagai berikut:
°       Menjelaskan komposisi minyak bumi
°       Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi
°       Memahami proses pembentukan bensin
°       Mengetahui peran dan kegunaan batubara
°       Memahami makna energi terbarukan
Namun, hasil observasi terhadap kondisi awal pembelajaran ini di kelas X-6 menyatakan bahwa guru menyajikan pembelajaran menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya dengan metode konvensional. Guru tidak mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, tidak pula membimbing kelompok belajar. Kegiatan evaluasi dan pemberian penghargaan dilakukan dengan kurang baik. Sedangkan untuk indikator menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa serta menyajikan informasi dilaksanakan dengan cukup baik.
Kinerja guru di atas berdampak pada perilaku siswa dalam mengikuti pelajaran. Dari 40 orang siswa yang ada di kelas X-6, hanya ≤ 25% saja yang mampu dalam kegiatan-kegiatan akademik, memiliki motivasi yang besar terhadap pembelajaran, efektif dalam menggunakan waktu pembelajaran, memiliki sikap percaya diri, mampu bekerjasama, dan memiliki sikap kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi. Sisanya (51% – 75%) tidak termotivasi, malu-malu, tidak mampu bekerjasama sehingga mereka tidak memperlihatkan sikap yang mungkin saja mereka miliki seperti kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
Kinerja guru dan perilaku siswa seperti dijelaskan di atas berdampak negatif terhadap pemerolehan nilai siswa. Fakta-fakta di atas mengakibatkan sebagian besar siswa kelas X-6 tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sebagian besar siswa kelas X-6 mendapat nilai di bawah KKM (di bawah 70). Hanya sebagian kecil saja yang mendapat nilai di atas KKM (16 orang = 40%) dengan rata-rata kelas 65,25.
Berdasarkan data yang terkumpul pada kondisi awal peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas X-6 dalam menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya sangat rendah. Proses pembelajaran dengan metode konvensional tidak efektif membuat siswa mampu menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya dengan baik. Untuk dapat mamahami materi ini, siswa kelas X-6 memerlukan kegiatan yang dapat menguatkan kemampuan mereka dalam kegiatan-kegiatan akademik, memberi motivasi yang besar terhadap pembelajaran, meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran dalam menyelesaikan tugas, menumbuhkan sikap percaya diri, memupuk kemampuan anak dalam bekerjasama, dan melatih sikap kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
Peneliti dan dua orang observer memutuskan untuk menggunakan metode STAD dalam pembelajaran menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya di kelas X-6 SMA . Metode ini menyediakan langkah-langkah pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok belajar, melaksanakan evaluasi, dan memberikan penghargaan. Dengan menggunakan metode STAD diharapkan siswa kelas X-6 dapat meningkatkan kemampuannya dalam menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya dengan signifikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul EFEKTIVITAS METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJELASKAN PROSES PEMBENTUKAN DAN TEKNIK PEMISAHAN FRAKSI-FRAKSI MINYAK BUMI SERTA KEGUNAANNYA SISWA KELAS X-6 SMA ….
1.2    Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.    Apakah metode STAD dapat meningkatkan kemampuan menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya siswa kelas kelas X-6 SMA …?
2.    Bagaimana proses pembelajaran menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya dengan menggunakan metode STAD di kelas X-6 SMA …?
1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui efektifitas metode STAD dalam meningkatkan kemampuan menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya siswa kelas kelas X-6 SMA ….
2.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya dengan menggunakan metode STAD di kelas X-6 SMA ….
1.4    Kontribusi Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a)        Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui kinerja guru dan perilaku siswa kelas X-6 SMA … dalam pembelajaran menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya dengan metode STAD. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dipakai pula untuk mengidentifikasi apakah metode STAD dapat meningkatkan kemampuan menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya siswa kelas X-6 SMA … atau tidak.
b)        Bagi guru-guru kimia, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode STAD dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih berkualitas dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
c)        Bagi siswa kelas X-6 SMA …, hasil penelitian ini memberikan solusi alternatif bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. Mereka dapat aktif bersama temannya dalam kegiatan-kegiatan belajar di dalam dan di luar jam sekolah dengan menggunakan berbagai media.
d)       Bagi peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan penelitian-penelitian di masa mendatang menyangkut metode STAD.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment