Wednesday, August 24, 2016

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJELASKAN PENGERTIAN SEJARAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X 1 SMA …)



bab I
pendahuluan


1.1  Latar Belakang masalah
Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas pembelajaran baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu diupayakan. Salah satu upaya yang dilakukan guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran yaitu dalam penyusunan berbagai macam skenario kegiatan pembelajaran di kelas.
Pembelajaran merupakan perpaduan antara kegiatan pengajaran yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antara guru dan siswa, maupun interaksi antara siswa dengan sumber belajar. Diharapkan dengan adanya interaksi tersebut, siswa dapat membangun pengetahuan secara aktif, pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, serta dapat memotivasi peserta didik sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan.
Menurut Anita Lie (2010), situasi dalam kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam interaksi ini, akan terbentuk suatu komunitas yang memungkinkan mereka untuk memahami proses belajar dan memahami satu sama lain. Diharapkan, guru dapat menciptakan situasi belajar sedemikian rupa sehingga siswa dapat bekerjasama dalam kelompok serta mengembangkan wawasannya tentang pembelajaran kooperatif. Melalui pembelajaran kooperatif, diharapkan guru dapat mengelola kelas dengan lebih efektif.
Pembelajaran menggunakan diskusi kelompok sudah sering dilakukan oleh guru, tetapi harus diketahui pembelajaran yang bagaimanakah yang efektif dan materi-materi apakah yang sesuai apabila menggunakan pembelajaran kooperatif. Sesuai disini dalam arti dapat diterapkan di kelas dan mendapatkan hasil yang optimal.
Kebanyakan guru sudah tidak merasa asing lagi dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan diskusi kelompok dimana dalam kelompok-kelompok tersebut, guru memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh seluruh anggota kelompok. Tetapi, tidak semua pembelajaran yang menggunakan diskusi kelompok merupakan pembelajaran kooperatif. Hal ini sesuai dengan hasil observasi awal terhadap pembelajaran tentang pengertian sejarah di kelas X 1 SMA Negeri 1 Lumbung. Kegiatan diskusi dilaksanakan dan kelompok-kelompok siswa pun dibentuk. Akan tetapi, hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan.  Keluhan-keluhan guru tentang pembelajaran yang menggunakan diskusi kelompok yang sudah dilakukan, di antaranya adalah (1) pemborosan waktu; (2) siswa tidak dapat bekerjasama dengan teman secara efektif dalam kelompok; (3) siswa yang rajin dan pandai merasa pembagian tugas dan penilaiannya tidak adil; (4) siswa yang kurang pandai dan kurang rajin akan merasa minder bekerjasama dengan teman-temannya yang lebih mampu; dan (5) terjadi situasi kelas yang gaduh.
Hal ini disebabkan pula oleh ketidaksesuaian pembelajaran dengan materi yang diajarkan. Padahal, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi agar suatu pembelajaran dengan diskusi kelompok merupakan suatu pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang sangat penting yaitu: (1) hasil belajar yang optimal, (2) penerimaan terhadap perbedaan, dan (3) pengembangan keterampilan sosial.
Atas dasat pertimbangan di atas, sebuah penelitian telah dilakukan dengan judul UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJELASKAN PENGERTIAN SEJARAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X 1 SMA ). Peneliti mengambil tempat penelitian di SMA karena peneliti merupakan salah satu guru pengajar sejarah di sekolah ini.

 
1.2  identifikasi masalah
Berkaitan dengan topik penelitian ini, ada beberapa masalah yang teridentifikasi, di antaranya adalah keluhan-keluhan guru tentang pembelajaran yang menggunakan diskusi kelompok yang sudah dilakukan, di antaranya adalah sebagai berikut.
a.       pemborosan waktu;
b.      siswa tidak dapat bekerjasama dengan teman secara efektif dalam kelompok;
c.       siswa yang rajin dan pandai merasa pembagian tugas dan penilaiannya tidak adil;
d.      siswa yang kurang pandai dan kurang rajin akan merasa minder bekerjasama dengan teman-temannya yang lebih mampu;
e.       terjadi situasi kelas yang gaduh.

1.3  Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada dua pokok masalah yang diketengahkan. Pokok-pokok masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut.
1)      Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tentang pengertian sejarah dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD di kelas X 1 SMA …?
2)      Bagaimanakah perubahan kemampuan siswa kelas X 1 SMA …mis dalam menjelaskan pengertian sejarah setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD?

1.4  batasan Masalah
Dalam penelitian ini muncul banyak permasalahan. Peneliti membatasinya sehingga tidak semua permasalahan tersebut dibahas dalam penelitian ini. Batasan masalahnya adalah sebagai berikut.
1)        Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tentang pengertian sejarah dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD di kelas X 1 SMA ….
2)        Perubahan kemampuan siswa kelas X 1 SMA …dalam menjelaskan pengertian sejarah setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD.

1.5  Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)      Mendeskripsikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tentang pengertian sejarah dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD di kelas X 1 SMA ….
2)      Mengidentifikasi perubahan kemampuan siswa kelas X 1 SMA … dalam menjelaskan pengertian sejarah setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD.

1.6  Manfaat Penelitian
Secara garis besar ada dua manfaat penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis yaitu guru dan siswa beroleh teori khusus tentang cara penyajian bahan pembelajaran sejarah yang disajikan dengan menggunakan strategi belajar dari pengalaman. Teori tersebut adalah penting bagi guru dan siswa sehingga apabila refleksinya telah dimiliki, diharapkan guru dan siswa secara praktis dapat mempraktikkannya dalam proses belajar mengajar materi yang sama secara sinergis sehingga diperoleh pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih baik. Hal itu dapat terwujud bilamana secara teoritis guru dan siswa memahami dan menguasainya sedangkan secara praktis, hal itu dilaksanakan sesuai prosedur dan aturan normatif yang ada.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment