BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran
IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan
hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar
minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan
dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD
didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja
ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Dalam silabus mata pelajaran IPA untuk
kelas V semester 1 SD … tahun pelajaran … terdapat standar kompetensi nomor 1
yaitu “Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan
hewan”
dengan kompetensi dasar nomor 1.2 yaitu “Mengidentifikasi
fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah”. SK dan KD tersebut dapat
dijabarkan menjadi indikator-indikator sebagai berikut:
- Mengidentifikasi fungsi organ
pernapasan ikan
- Mengidentifikasi fungsi organ
pernapasan cacing tanah
Namun, pembelajaran sehari-hari
tentang mengidentifikasi fungsi organ
pernapasan ikan dan cacing tanah tidak menghasilkan suatu pembelajaran yang
efektif. Menurut data awal, guru melakukan apersepsi menjelaskan tujuan pembelajaran,
memotivasi siswa, dan menjelaskan materi dengan cukup baik. Namun guru tidak
melaksanakan kegiatan-kegiatan membagi kelas kedalam
kelompok-kelompok kecil, memberikan permasalahan-permasalahan yang harus
dipecahkan, membimbing
siswa dalam mencari data atau keterangan dari berbagai sumber, mengarahkan
siswa dalam menerapkan jawaban sementara dari masalah tersebut, membantu siswa
dalam menguji kebenaran jawaban sementara tersebut,
membantu siswa dalam menarik kesimpulan, memfasilitasi presentasi siswa, dan
memberikan feedback.
Kinerja guru yang kurang
maksimal menyebabkan perilaku siswa kurang positif terhadap pembelajaran. Hanya
±
50% siswa sudah responsive terhadap apersepsi, memahami tujuan pembelajaran,
dan antusias dalam menyimak penjelasan materi. Namun pada aspek lain tidak
dapat diobservasi karena guru tidak melaksanakan kegiatan kelompok, tidak
memberikan permasalahan-permasalahan yang harus dipecahkan, dan tidak ada
presentasi siswa.
Kinerja guru dan perilaku siswa yang
kurang maksimal berpengaruh terhadap perolehan nilai tes siswa. Hasil analisis terhadap
hasil belajar siswa menyatakan bahwa 3
orang siswa (12%) memperoleh nilai 70, 13 orang siswa (52%) memperoleh nilai
60, 6 orang siswa (24%) yang memperoleh nilai 50, dan 3 orang siswa (12%)
mendapat nilai 40.
Hal ini menunjukkan bahwa dari 25 orang siswa kelas V SD Negeri 1
Gardujaya hanya 3 orang saja yang mendapat nilai ≥ 70. Ini berarti bahwa
ketuntasan belajar hanya 12% saja dengan tingkat penguasaan materi
56,4%.
Dari hasil analisa terhadap
pelaksanaan pembelajaran dan hasil tes awal mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah dapat diketahui bahwa
siswa kelas V SD … lemah dalam setiap indikator pembelajaran. Hal ini
menyebabkan kebanyakan siswa belum mendapat nilai di atas KKM sehingga
ketuntasan belajar hanya 12%.
Dari hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti, terdapat beberapa fakta yang diperoleh, yaitu:
a.
Pada pra siklus siswa masih
terlihat kurang fokus terhadap materi.
b.
Nilai siswa pada saat test
awal masih rendah, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang
ditentukan sekolah.
c.
Kegiatan pembelajan kurang
bervariasi sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar.
Untuk mengatasi kekurangan
tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan metode problem solving. Metode
ini memungkinkan siswa dan guru memberikan penyajian masalah meliputi aktifitas mengingat konteks pengetahuan yang
sesuai dan melakukan identifikasi tujuan serta kondisi awal yang relevan untuk
masalah yang dihadapi, pencarian pemecahan masalah meliputi aktivitas
penghalusan (penetapan) tujuan dan pengembangan rencana tindakan untuk mencapai
tujuan, dan penerapan solusi meliputi tindakan pelaksanaan rencana tindakan dan
mengevaluasi hasilnya. Diharapkan dengan menggunakan langkah-langkah metode
problem solving, kemampuan siswa dalam mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah dapat
meningkat.
Berkaitan dengan fenomena di
atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode problem solving sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi fungsi organ pernapasan
ikan dan cacing tanah.
Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan judul PENERAPAN
METODE Problem Solving UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan IKAN DAN
CACING TANAH siswa kelas
v sd … tahun pelajaran ….
B.
Rumusan
Masalah
Adupun pokok permasalahan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana proses
pembelajaran metode problem solving dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi
fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD … tahun pelajaran …?
2.
Apakah metode problem
solving dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi fungsi organ
pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD … tahun pelajaran …?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
untuk:
1.
Mendeskripsikan proses
pembelajaran metode problem solving dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi
fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD … tahun pelajaran ….
2.
Mengetahui peningkatan
kemampuan mengidentifikasi
fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD … tahun pelajaran … melalui
metode problem solving.
D. Kontribusi
Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Bagi Lembaga
Penerapan metode problem
solving ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk menerapkan model atau
metode yang lebih bervariasi bagi pengajar.
2.
Bagi Pengembangan Ilmu
Pengetahuan
Diharapkan penelitian ini
dapat menambah varian khazanah ilmu pengetahuan metode pengajaran di sekolah
dasar.
3.
Bagi Peneliti
Penerapan metode problem
solving dalam pembelajaran dapat menjadikan pengalaman yang berharga untuk
dapat diterapkan di dunia pendidikan sehari-hari.
4.
Bagi siswa
Memberikan warna dan
suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa merasa senang dan tidak
mudah bosan. Siswa juga termotivasi untuk menggali kreatifitas dan wawasannya
sendiri.
5.
Bagi guru
Hasil penelitian ini
diharapkan bisa menjadi salah satu pertimbangan guru kelas dalam menentukan
model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar yang efektif.
6.
Bagi masyarakat
Diharapkan hasil penelitian
ini dapat dikembangkan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya
guru SD, untuk mencoba menerapkan metode problem solving di pembelajaran
sehari-hari.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment