Thursday, September 15, 2016

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI FUNGSI ORGAN PERNAPASAN IKAN DAN CACING TANAH SISWA KELAS V SD … TAHUN PELAJARAN …



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Dalam silabus mata pelajaran IPA untuk kelas V semester 1 SD … tahun pelajaran … terdapat standar kompetensi nomor 1 yaitu “Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan” dengan kompetensi dasar nomor 1.2 yaitu “Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah”. SK dan KD tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator sebagai berikut:
-     Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan
-     Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan cacing tanah
Namun, pembelajaran sehari-hari tentang mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah tidak menghasilkan suatu pembelajaran yang efektif. Menurut data awal, guru melakukan apersepsi menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, dan menjelaskan materi dengan cukup baik. Namun guru tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan membagi kelas kedalam kelompok-kelompok kecil, memberikan permasalahan-permasalahan yang harus dipecahkan, membimbing siswa dalam mencari data atau keterangan dari berbagai sumber, mengarahkan siswa dalam menerapkan jawaban sementara dari masalah tersebut, membantu siswa dalam menguji kebenaran jawaban sementara tersebut, membantu siswa dalam menarik kesimpulan, memfasilitasi presentasi siswa, dan memberikan feedback.
Kinerja guru yang kurang maksimal menyebabkan perilaku siswa kurang positif terhadap pembelajaran. Hanya ± 50% siswa sudah responsive terhadap apersepsi, memahami tujuan pembelajaran, dan antusias dalam menyimak penjelasan materi. Namun pada aspek lain tidak dapat diobservasi karena guru tidak melaksanakan kegiatan kelompok, tidak memberikan permasalahan-permasalahan yang harus dipecahkan, dan tidak ada presentasi siswa.
Kinerja guru dan perilaku siswa yang kurang maksimal berpengaruh terhadap perolehan nilai tes siswa. Hasil analisis terhadap hasil belajar siswa menyatakan bahwa  3 orang siswa (12%) memperoleh nilai 70, 13 orang siswa (52%) memperoleh nilai 60, 6 orang siswa (24%) yang memperoleh nilai 50, dan 3 orang siswa (12%) mendapat nilai 40.  Hal ini menunjukkan bahwa dari 25 orang siswa kelas V SD Negeri 1 Gardujaya hanya 3 orang saja yang mendapat nilai ≥ 70. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 12% saja dengan tingkat penguasaan materi 56,4%.
Dari hasil analisa terhadap pelaksanaan pembelajaran dan hasil tes awal mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah dapat diketahui bahwa siswa kelas V SD … lemah dalam setiap indikator pembelajaran. Hal ini menyebabkan kebanyakan siswa belum mendapat nilai di atas KKM sehingga ketuntasan belajar hanya 12%.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa fakta yang diperoleh, yaitu:
a.    Pada pra siklus siswa masih terlihat kurang fokus terhadap materi.
b.    Nilai siswa pada saat test awal masih rendah, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan sekolah.
c.    Kegiatan pembelajan kurang bervariasi sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan metode problem solving. Metode ini memungkinkan siswa dan guru memberikan penyajian masalah meliputi aktifitas mengingat konteks pengetahuan yang sesuai dan melakukan identifikasi tujuan serta kondisi awal yang relevan untuk masalah yang dihadapi, pencarian pemecahan masalah meliputi aktivitas penghalusan (penetapan) tujuan dan pengembangan rencana tindakan untuk mencapai tujuan, dan penerapan solusi meliputi tindakan pelaksanaan rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya. Diharapkan dengan menggunakan langkah-langkah metode problem solving, kemampuan siswa dalam mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah dapat meningkat.
Berkaitan dengan fenomena di atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode problem solving sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul PENERAPAN METODE Problem Solving UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan IKAN DAN CACING TANAH siswa kelas v sd … tahun pelajaran ….
B.        Rumusan Masalah
Adupun pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana proses pembelajaran metode problem solving dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD … tahun pelajaran …?
2.    Apakah metode problem solving dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD … tahun pelajaran …?
C.       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1.    Mendeskripsikan proses pembelajaran metode problem solving dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD … tahun pelajaran ….
2.    Mengetahui peningkatan kemampuan mengidentifikasi fungsi organ pernapasan ikan dan cacing tanah siswa kelas V SD … tahun pelajaran … melalui metode problem solving.
D.  Kontribusi Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi Lembaga
Penerapan metode problem solving ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk menerapkan model atau metode yang lebih bervariasi bagi pengajar.
2.      Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Diharapkan penelitian ini dapat menambah varian khazanah ilmu pengetahuan metode pengajaran di sekolah dasar.
3.      Bagi Peneliti
Penerapan metode problem solving dalam pembelajaran dapat menjadikan pengalaman yang berharga untuk dapat diterapkan di dunia pendidikan sehari-hari.
4.      Bagi siswa
Memberikan warna dan suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa merasa senang dan tidak mudah bosan. Siswa juga termotivasi untuk menggali kreatifitas dan wawasannya sendiri.
5.      Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu pertimbangan guru kelas dalam menentukan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar yang efektif.
6.      Bagi masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya guru SD, untuk mencoba menerapkan metode problem solving di pembelajaran sehari-hari.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan



0 comments:

Post a Comment