BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap
sosial dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Sisdiknas, 2004). Proses pendidikan yang diselenggarakan secara formal di
sekolah dimulai dari pendidikan formal yang paling dasar sampai perguruan
tinggi tidak lepas dari kegiatan belajar yang merupakan salah satu kegiatan
pokok dengan guru sebagai pemegang peranan utama.
Pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi harus ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan,
pengembangan, dan penguasaan ilmu terapan dan ilmu pengetahuan dasar secara
seimbang. Salah satu usaha untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar
adalah dengan meningkatkan pengetahuan tentang alam, bumi serta isinya melalui
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan salah
satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat SMP/MTs. Pada jenjang SMP/MTs,
pelajaran IPS mencakup materi geografi, ekonomi, sejarah, maupun sosiologi yang
diberikan secara terpadu.
Dalam konteks
penelitian ini, materi ajar yang digunakan adalah bentuk-bentuk muka bumi pada peta yang mencakup interpretasi
simbol-simbol pada peta dan bentuk-bentuk muka bumi di daratan dan lautan. Bahan ajar ini harus disampaikan
kepada siswa melalui suatu metode pembelajaran yang sesuai sehingga diharapkan
siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan optimal. Namun, dalam praktiknya di lapangan
masih banyak guru yang menerapkan pembelajaran konvensional dalam mengajarkan
materi ini. Dalam pembelajaran ini, guru
hanya menerangkan materi dengan metode ceramah, memberi tugas membaca buku paket, sehingga
siswa hanya cenderung mendengarkan dan mencatat hal yang dianggap penting tanpa aktivitas lain yang dapat menjadi pengalaman bermakna. Akibatnya, informasi yang didapat
kurang begitu melekat pada diri siswa. Padahal belajar merupakan kegiatan aktif
siswa dalam membangun makna dan pemahaman (Suwandi, 2006:3).
Dari
penjelasan di atas, pantas kiranya jika tujuan pembelajaran tidak dapat dikuasai oleh siswa dengan
baik. Dari hasil observasi pra siklus dapat diketahui bahwa mayoritas siswa
mendapat nilai di bawah KKM (di bawah 70). Kebanyakan dari mereka tidak dapat
memahami symbol-simbol pada peta, bentuk-bentuk
daratan dan dasar laut. Jumlah siswa yang
mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM adalah 14 orang. Sedangkan
jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 16 orang. Ini
berarti bahwa dari tes didapatkan hasil yang tidak memuaskan, tampak bahwa
ketuntasan belajar hanya 14 : 30 x 100% =
46,6% dengan penguasaan materi = 67%.
Berdasarkan
alasan di atas, maka diperlukan sebuah metode pembelajaran yang lebih mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis bentuk-bentuk muka bumi pada peta Salah satu metode
pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa dan menjamin tercapainya tujuan pendidikan adalah melalui metode
kooperatif. Metode
kooperatif merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
komunikasi aktif antara dirinya, teman dan guru melalui sebuah diskusi dalam
kelompok-kelompok kecil. Salah satu komponen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah masyarakat belajar atau sering disebut metode diskusi. Metode
diskusi dapat mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat baik dengan
guru maupun teman-temannya sehingga mereka dapat berpartisipasi secara optimal
tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras namun tetap mengikuti etika yang
disepakati bersama.
Dalam
pembelajaran IPS, diskusi sangat membantu terjadinya komunikasi dua arah. Karena,
selain untuk meningkatkan pengetahuan, pembelajaran IPS juga
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar untuk memperluas
wawasan siswa. Oleh karena itu, tujuan penerapan metode ini lebih ditekankan
pada aspek kemampuan menganalisis bentuk-bentuk muka bumi pada peta sebagai salah satu jalan mengembangkan
kemampuan bernalar dan memperluas wawasan. Dengan demikian, pembelajaran IPS tidak hanya
sekadar mendengarkan guru menerangkan saja, tetapi diperlukan keaktifan siswa
di dalam proses belajar mengajar, sehingga terjalin interaksi baik antara siswa
dengan siswa maupun siswa dengan gurunya.
Atas dasar
latar belakang di atas, peneliti melaksanakan penelitian yang berjudul UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA Kelas IX E SMP …. DALAM MENGANALISIS BENTUK-BENTUK MUKA BUMI PADA PETA DENGAN METODE KOOPERATIF, yang diharapkan mampu mengubah cara lama yang kurang berhasil dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis bentuk-bentuk muka bumi pada peta. Penelitian ini mengarahkan siswa untuk lebih terlibat
aktif dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan
pembelajaran bisa tercapai
dengan maksimal. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP …. karena
peneliti bekerja sebagai salah satu guru pengajar IPS di sekolah
ini.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas dua pertanyaan di bawah
ini:
1)
Apakah
metode kooperatif efektif meningkatkan kualitas PBM menganalisis bentuk-bentuk muka bumi pada peta?, dan
2)
Apakah metode kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa
kelas IX E SMP …. dalam menganalisis bentuk-bentuk muka bumi pada peta?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)
Mengidentifikasi
efektifitas metode kooperatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran menganalisis bentuk-bentuk muka bumi pada peta di kelas IX E SMP …..
2)
Mengidentifikasi efektivitas metode
kooperatif untuk meningkatkan
kemampuan siswa kelas IX E SMP …. dalam
pembelajaran menganalisis bentuk-bentuk
muka bumi pada peta.
1.4 Kontribusi
Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a)
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui
efektivitas metode kooperatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menganalisis bentuk-bentuk
muka bumi pada peta di kelas IX E SMP …. sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IX E SMP …. dalam menganalisis bentuk-bentuk muka bumi pada peta. Selain itu, dapat
diketahui sebesar apa peningkatan
kemampuan siswa tersebut setelah
dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif.
b)
Bagi guru-guru mata pelajaran IPS, laporan
penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode kooperatif dapat
digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih berkualitas dalam
rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis bentuk-bentuk muka bumi pada peta.
c)
Adapun bagi siswa kelas IX E
SMP …., hasil
penelitian ini memberikan solusi alternatif bagi masalah yang mereka hadapi
dalam belajar khususnya dalam menganalisis bentuk-bentuk muka bumi pada peta. Mereka dapat
aktif bersama temannya dalam kegiatan-kegiatan belajar yang menjunjung
nilai-nilai kerjasama.
d)
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi penelitian-penelitian di masa
mendatang yang menyangkut mata pelajaran
IPS, metode kooperatif, dan bentuk-bentuk muka bumi pada peta.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment