BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan
iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan
kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia
seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan
perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup
lokal, nasional, regional maupun global. Oleh sebab itu, salah satu tujuan Pendidikan Agama Islam di SD/MI adalah untuk mewujudkan
manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal
dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Dalam silabus mata pelajaran PAI untuk
kelas VI semester kedua SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 10 yaitu
“Mengetahui
kewajiban zakat”
dengan kompetensi dasar nomor 10.1 yaitu “Menyebutkan
macam-macam zakat”
dan 10.2 yaitu “Menyebutkan ketentuan zakat fitrah”. SK dan KD tersebut
dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator pembelajaran sebagai berikut:
- Memahami pengertian zakat
-
Mengetahui macam-macam zakat
-
Menyebutkan ketentuan zakat fitrah
Namun,
data awal penelitian menyatakan bahwa proses pembelajaran mengetahui kewajiban
zakat di kelas VI SD Negeri … masih jauh dari harapan. Menurut data awal, metode dan strategi pembelajaran yang diambil oleh guru
pada pembelajaran sehari-hari kurang sesuai dengan materi mengetahui kewajiban
zakat. Guru masih menggunakan cara pengajaran yang konvensional yaitu guru
sebagai pusat pembelajaran. Materi zakat
diajarkan oleh guru dengan hanya menjelaskannya kepada
siswa dengan metode ceramah sehingga kesempatan siswa untuk menguatkan
pemahamannya terhadap materi sangat sedikit.
Kurang
berkualitasnya guru dalam mengelola kelas berdampak kurang baik terhadap
perilaku siswa kelas VI ketika proses pembelajaran berlangsung. Ketika
pembelajaran berlangsung, siswa kelas VI susah untuk dikontrol. Terlihat beberapa
siswa kelas VI asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan
apa yang disampaikan guru. Selain itu, beberapa siswa terlihat bermain-main
dengan temannya tanpa memperdulikan apa yang disampaikan oleh guru pengajar.
Siswa tidak banyak merespons apa yang dibicarakan oleh guru. Terlihat siswa
hanya duduk dan menyimak apa yang dijelaskan kepada mereka. Beberapa siswa
hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain, seperti bermain-main dengan
teman, menulis sesuatu, dan beberapa dari mereka terlihat mengantuk. Menurut
data awal penelitian, dari
26 siswa yang ada di kelas VI, hanya ≤ 25% saja yang lancar dalam
berkomunikasi, berani mengemukakan pendapat, fokus dalam berpikir untuk menyelesaikan
masalah, berpartisipasi
aktif dalam setiap kegiatan, melakukan interaksi dengan teman, dan mampu
bekerjasama. Sadangkan pada aspek keaktifan di dalam kelas hanya 26% – 50% siswa
saja.
Kualitas
kinerja guru dan perilaku siswa kelas VI yang kurang maksimal dalam proses
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Dalam kegiatan tes, terlihat siswa sangat kebingungan. Mereka kelihatan
sangat kesulitan untuk menjawab soal-soal yang ada. Menurut tes awal, jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan dan di atas
batas KKM adalah hanya
7 orang siswa saja dari 26 orang siswa yang ada di kelas VI.
Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 19
siswa. Ini berarti bahwa dari alat tes ini mendapatkan hasil yang tidak
memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar hanya mencapai 26.9% dengan tingkat
penguasaan materi hanya sebesar 58.8% saja.
Dari data awal peneliti menyimpulkan bahwa kompetensi mengetahui
kewajiban zakat adalah materi yang sulit bagi
kebanyakan siswa kelas VI SD Negeri .... Kegiatan pembelajaran mengetahui
kewajiban zakat dilaksanakan oleh guru melalui metode konvensional dimana guru
sangat dominan. Penggunaan metode ini tidak efektif meningkatkan kemampuan mengetahui
kewajiban zakat siswa
kelas VI, sebab metode
konvensional tidak memberikan
siswa kelas VI kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang
lain sehingga partisipasi siswa tidak optimal. Siswa kelas VI tidak bisa belajar
dan mengajar dengan sesama siswa yang lainnya karena langkah-langkah metode
konvensional tidak memberikan kesempatan lebih banyak untuk siswa dapat
mengeksplorasi pengetahuannya sehingga keaktifan siswa di dalam kelas menjadi
sangat minimal.
Sebagai refleksi dari data-data di atas, peneliti
menggunakan model pembelajaran think-pairs-share
(TPS). Penggunaan
model pembelajaran Think-Pairs-Share (TPS)
adalah salah satu upaya yang diharapkan dapat efektif meningkatkan kemampuan mengetahui
kewajiban zakat siswa
kelas VI SD Negeri …, sebab model
pembelajaran Think-Pairs-Share (TPS) memberikan siswa kesempatan untuk
bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain, partisipasi siswa optimal,
siswa bisa mengajar dengan sesama siswa yang lainnya, dan memberikan kesempatan
lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali. Hal ini dapat meningkatkan
keaktifan siswa di dalam kelas sehingga siswa kelas VI lebih mampu untuk
menguasai materi. Selain itu, siswa kelas VI dapat menjadi lebih aktif, komunikatif, berani,
fokus,
mampu berpartisipasi
aktif, interaktif, dan mampu bekerjasama.
Berdasarkan
uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN Mengetahui kewajiban zakat SISWA KELAS VI SD NEGERI … MELALUI Model PEMBELAJARAN Think-Pair-Share (TPS)”.
B.
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah model pembelajaran think-pairs-share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan mengetahui kewajiban zakat siswa kelas VI SD Negeri …?
2.
Bagaimanakah proses pembelajaran mengetahui kewajiban zakat melalui model pembelajaran think-pairs-share
(TPS) di kelas VI SD Negeri
…?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran think-pairs-share (TPS) dalam meningkatkan kemampuan mengetahui kewajiban zakat siswa kelas VI SD Negeri ….
2.
Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengetahui kewajiban zakat melalui model
pembelajaran think-pairs-share (TPS)
di kelas VI SD Negeri
….
D.
Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil penelitian
ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi proses pendidikan di
sekolah. Secara umum, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran terhadap teori pembelajaran PAI di sekolah dasar khususnya untuk
meningkatkan kemampuan mengetahui kewajiban zakat siswa.
Dari segi
praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru PAI di sekolah
dasar, siswa kelas VI SD Negeri …, dan peneliti-peneliti lain sebagai
pemerhati perkembangan pembelajaran PAI di sekolah dasar.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran think-pairs-share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan mengetahui kewajiban zakat siswa kelas VI SD Negeri ….
°
Bagi guru-guru PAI lain, laporan penelitian tindakan kelas
ini menjadi bukti bahwa model pembelajaran think-pairs-share
(TPS) dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah dasar, khususnya
dalam mata pelajaran PAI.
°
Bagi siswa kelas VI SD Negeri …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah
yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam menguasai
kompetensi mengetahui kewajiban zakat.
°
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui
sms ke nomor 085-294-176-789 kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp.
50.000.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment