Tuesday, December 15, 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH SISWA KELAS XI IPA 4 SMA … MELALUI METODE DRILL



BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah
 Hukum agama Islam mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seorang muslim. Hukum tersebut bukan hanya mengatur hubungan antara makhluk dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hak dan kewajiban seorang muslim dengan muslim yang lain, termasuk hak dan dan kewajiban seorang muslim yang hidup terhadap saudaranya sesama muslim yang meninggal. Oleh karena itu, dalam Islam dikenal hukum jinayat atau tata cara pengurusan jenazah.
Dalam silabus KTSP mata pelajaran PAI untuk kelas XI di SMA ..., terdapat standar kompetensi memahami hukum Islam tentang tata cara pengurusan jenazah yang berisi materi memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan mengubur jenazah. Hasil observasi awal terhadap PBM sehari-hari di kelas XI IPA 4 menyatakan bahwa guru masih menggunakan metode konvensional dimana guru sebagai pusat pembelajaran. Materi memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan jenazah diajarkan dengan menggunakan metode ceramah yang monoton dan membosankan. Guru hanya memberikan sedikit kesempatan kepada siswa untuk menguatkan pengetahuan mereka tentang materi. Guru menyampaikan materi pokok dan memberikan contoh dengan kurang baik. Sedangkan apersepsi, pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya, pemberian tugas terkait materi, pembahasan tugas, dan pelaksanaan tes dilaksanakan guru dengan baik. Selain itu, guru mengawasi setiap kegiatan siswa, membimbing siswa dalam proses belajar, dan memberi koreksi/feedback dengan baik. Namun, siswa tidak diberi tugas rumah padahal hal ini penting untuk menguatkan pengetahuan siswa terhadap materi.
Tindakan guru PAI ini mengakibatkan siswa berperilaku negatif terhadap pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, peneliti dan observer melihat beberapa siswa asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan apa yang disampaikan guru. Sebagian yang lain terlihat bermain-main dengan temannya tanpa memperdulikan apa yang disampaikan oleh guru pengajar. Dari 38 orang siswa yang ada di kelas XI IPA 4, hanya sebagian kecil saja (±25%) yang teridentifikasi memiliki integritas dalam setiap kegiatan, berani untuk meminta bimbingan guru, tulusan dalam menerima koreksi/feedback, antusias dalam melaksanakan tugas, berani untuk bertanya, dan memahami materi pokok. Sedangkan untuk indikator-indikator lain seperti antusiasme dan respons terhadap apersepsi, pemahaman terhadap contoh yang diberikan, dan kejujuran dalam melaksanakan tes hanya sebagian siswa saja (50%).
Penjelasan guru yang monoton dan perilaku siswa yang negatif terhadap pembelajaran mengakibatkan siswa tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Dari hasil tes dapat diketahui mayoritas siswa mendapat nilai di bawah KKM (di bawah 70). Kebanyakan dari mereka tidak dapat menjelaskan tata cara memandikan jenazah, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan jenazah. Jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan batas KKM adalah 9 orang. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 29 orang. Tampak bahwa ketuntasan belajar hanya 23.68% dengan penguasaan materi = 60%.
Di sisi lain, suksesnya sebuah PBM adalah tanggungjawab guru sepenuhnya. Guru harus mampu menyusun suatu skenario pembelajaran yang sesuai dengan materi. Selain itu, guru juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi PBM, seperti memilih metode yang sesuai, menjaga kestabilan atmosfir kelas, menyajikan bahan ajar yang lengkap, alat, media, dan lain-lain.    
Salah satu metode yang sesuai dengan materi ini adalah metode drill. Metode ini memproritaskan kegiatan pada latihan dan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang suatu konsep. Dalam hal ini, siswa mendapat latihan keterampilan bagaimana tata cara pengurusan jenazah. Dengan menggunakan metode ini, guru menyajikan kegiatan-kegiatan yang menekankan pada pengulangan secara lisan, tertulis, dan latihan keterampilan tentang bagaimana tata cara pengurusan jenazah sehingga di akhir pembelajaran siswa dapat menjelaskannya dengan baik dan benar. Adapun teknik pengajaran berulang dilakukan agar siswa dapat mengingat materi tata cara pengurusan jenazah secara sistematis. Penjelasan guru yang detail, praktik dan latihan yang diulang-ulang secara lisan, tulisan, dan praktik memungkinkan siswa untuk menjadikannya sebuah pengalaman dan mereka akan mengingatnya secara otomatis. Karena pada prinsipnya, pembelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran dari pengalaman.
Atas dasar latar belakang masalah di atas, peneliti melaksanakan sebuah penelitian tindakan kelas dengan judul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH SISWA KELAS XI IPA 4 SMA … MELALUI METODE DRILL.    
1.2    Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1.    Apakah metode drill efektif meningkatkan kemampuan menjelaskan tata cara pengurusan jenazah siswa kelas XI IPA 4 SMA …?
2.    Bagaimanakah proses pembelajaran menjelaskan tata cara pengurusan jenazah melalui metode drill di kelas XI IPA 4 SMA …?
1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1.    Untuk mengetahui efektifitas metode drill untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan tata cara pengurusan jenazah siswa kelas XI IPA 4 SMA ….
2.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menjelaskan tata cara pengurusan jenazah melalui metode drill di kelas XI IPA 4 SMA ….
1.4    Kontribusi Hasil Penelitian
Kontribusi hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan pembelajaran PAI khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan tata cara pengurusan jenazah.
2.    Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas metode drill untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan tata cara pengurusan jenazah dan sebesar apa peningkatan tersebut sebelum dan sesudah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill.
3.    Bagi guru-guru mata pelajaran PAI, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode drill dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih efektif dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan tata cara pengurusan jenazah.
4.    Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan solusi alternatif bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar tentang menjelaskan tata cara pengurusan jenazah.
5.    Bagi peneliti-peneliti lain, laporan ini dapat digunakan sebagai perbandingan dan referensi untuk penelitian yang akan datang khususnya penelitian tentang pengajaran PAI, metode drill, dan tata cara pengurusan jenazah.



Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment