BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Hukum agama Islam mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
seorang muslim. Hukum tersebut bukan hanya mengatur hubungan antara makhluk
dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hak dan kewajiban seorang muslim dengan
muslim yang lain, termasuk hak dan dan kewajiban seorang muslim yang hidup
terhadap saudaranya sesama muslim yang meninggal. Oleh karena itu, dalam Islam
dikenal hukum jinayat atau tata cara pengurusan jenazah.
Dalam silabus KTSP mata pelajaran PAI untuk kelas XI di
SMA ..., terdapat standar kompetensi memahami hukum Islam tentang tata cara
pengurusan jenazah yang berisi materi memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan
mengubur jenazah. Hasil observasi awal terhadap
PBM sehari-hari di kelas XI IPA 4 menyatakan bahwa guru masih menggunakan
metode konvensional dimana guru sebagai pusat pembelajaran. Materi memandikan,
mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan jenazah diajarkan dengan menggunakan metode ceramah yang monoton
dan membosankan. Guru hanya memberikan sedikit kesempatan kepada siswa untuk
menguatkan pengetahuan mereka tentang materi. Guru menyampaikan
materi pokok dan memberikan contoh dengan kurang baik. Sedangkan apersepsi,
pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya, pemberian tugas terkait
materi, pembahasan tugas, dan pelaksanaan tes dilaksanakan guru dengan baik.
Selain itu, guru mengawasi setiap kegiatan siswa, membimbing siswa dalam proses
belajar, dan memberi koreksi/feedback dengan baik. Namun, siswa tidak diberi
tugas rumah padahal hal ini penting untuk menguatkan pengetahuan siswa terhadap
materi.
Tindakan guru PAI ini mengakibatkan siswa berperilaku
negatif terhadap pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, peneliti dan
observer melihat beberapa siswa asyik dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada
kaitannya dengan apa yang disampaikan guru. Sebagian yang lain terlihat
bermain-main dengan temannya tanpa memperdulikan apa yang disampaikan oleh guru
pengajar. Dari 38 orang siswa yang ada di kelas XI IPA 4, hanya sebagian kecil
saja (±25%) yang teridentifikasi memiliki integritas dalam setiap kegiatan, berani
untuk meminta bimbingan guru, tulusan dalam menerima koreksi/feedback, antusias
dalam melaksanakan tugas, berani untuk bertanya, dan memahami materi pokok.
Sedangkan untuk indikator-indikator lain seperti antusiasme dan respons
terhadap apersepsi, pemahaman terhadap contoh yang diberikan, dan kejujuran
dalam melaksanakan tes hanya sebagian siswa saja (50%).
Penjelasan guru yang monoton dan perilaku siswa
yang negatif terhadap pembelajaran mengakibatkan siswa tidak dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan maksimal. Dari hasil tes dapat diketahui mayoritas
siswa mendapat nilai di bawah KKM (di bawah 70). Kebanyakan dari mereka tidak
dapat menjelaskan tata cara memandikan jenazah, mengkafani, menyolatkan, dan
menguburkan jenazah. Jumlah siswa yang mendapat
nilai sama dengan batas KKM adalah 9 orang. Sedangkan jumlah siswa yang
mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 29 orang. Tampak bahwa ketuntasan
belajar hanya 23.68% dengan penguasaan materi = 60%.
Di sisi lain, suksesnya sebuah PBM adalah tanggungjawab
guru sepenuhnya. Guru harus mampu menyusun suatu skenario pembelajaran yang
sesuai dengan materi. Selain itu, guru juga harus memperhatikan faktor-faktor
lain yang mempengaruhi PBM, seperti memilih metode yang sesuai, menjaga
kestabilan atmosfir kelas, menyajikan bahan ajar yang lengkap, alat, media, dan
lain-lain.
Salah satu metode yang sesuai dengan materi ini adalah
metode drill. Metode ini memproritaskan
kegiatan pada latihan
dan
praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinu untuk mendapatkan keterampilan
dan ketangkasan praktis tentang suatu konsep. Dalam
hal ini, siswa mendapat latihan keterampilan bagaimana tata cara pengurusan
jenazah. Dengan menggunakan metode ini, guru menyajikan kegiatan-kegiatan
yang menekankan pada pengulangan secara lisan, tertulis, dan latihan keterampilan tentang bagaimana tata cara pengurusan jenazah sehingga
di akhir pembelajaran siswa dapat menjelaskannya dengan baik dan benar. Adapun teknik
pengajaran berulang dilakukan agar siswa dapat mengingat materi tata cara
pengurusan jenazah secara sistematis. Penjelasan guru yang detail, praktik dan
latihan yang diulang-ulang secara lisan, tulisan, dan praktik memungkinkan
siswa untuk menjadikannya sebuah pengalaman dan mereka akan mengingatnya secara
otomatis. Karena pada prinsipnya, pembelajaran yang paling efektif adalah
pembelajaran dari pengalaman.
Atas dasar latar belakang masalah di
atas, peneliti melaksanakan sebuah penelitian tindakan kelas dengan judul UPAYA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH SISWA KELAS XI
IPA 4 SMA … MELALUI METODE DRILL.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
berikut ini:
1.
Apakah metode drill efektif meningkatkan kemampuan menjelaskan tata cara pengurusan jenazah siswa kelas XI IPA 4
SMA …?
2.
Bagaimanakah proses pembelajaran menjelaskan tata cara
pengurusan jenazah melalui metode drill
di kelas XI IPA 4 SMA …?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui efektifitas metode drill untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan tata cara pengurusan jenazah siswa kelas XI IPA 4
SMA ….
2.
Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menjelaskan
tata cara pengurusan jenazah melalui metode drill
di kelas XI IPA 4 SMA ….
1.4 Kontribusi
Hasil Penelitian
Kontribusi hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan pemikiran terhadap perkembangan pembelajaran PAI khususnya untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan tata cara pengurusan jenazah.
2.
Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk
mengetahui efektivitas metode drill untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menjelaskan tata cara pengurusan jenazah dan sebesar apa peningkatan
tersebut sebelum dan sesudah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
metode drill.
3.
Bagi guru-guru mata pelajaran PAI, laporan penelitian
tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode drill dapat digunakan
untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih efektif dalam rangka
meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan tata cara pengurusan jenazah.
4.
Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan solusi
alternatif bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar tentang menjelaskan
tata cara pengurusan jenazah.
5.
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan ini dapat digunakan
sebagai perbandingan dan referensi untuk penelitian yang akan
datang khususnya penelitian tentang pengajaran PAI, metode drill, dan tata cara
pengurusan jenazah.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment