Monday, March 28, 2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN GERAK BENDA YANG MUDAH BERGERAK DENGAN YANG SULIT BERGERAK SISWA KELAS 1 SD NEGERI … MELALUI METODE KERJA KELOMPOK



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar  menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri  dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.  Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.  Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi,  dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi  bekerja ilmiah secara bijaksana. 
Dalam silabus mata pelajaran IPA untuk kelas I SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 4 yaitu “Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari” dengan kompetensi dasar nomor 4.1 yaitu  Membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang  sulit bergerak melalui percobaan”.  SK dan KD ini menurunkan indikator pembelajaran membandingkan gerak benda sehingga di akhir pembelajaran siswa kelas I harus mampu membandingkan gerak benda dengan benar.
Penelitian awal terhadap pembelajaran membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak telah dilaksanakan dan menghasilkan data yang mengecewakan. Hasil observasi awal menyatakan bahwa guru masih menggunakan metode konvensional dimana guru sebagai pusat pembelajaran. Materi membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak disampaikan dengan menggunakan metode ceramah. Guru hanya memberikan sedikit kesempatan kepada siswa untuk menguatkan pengetahuan mereka tentang materi. Kinerja guru yang kurang baik berdampak langsung kepada perilaku siswa kelas I ketika mengikuti pembelajaran. Kebanyakan siswa kelas I hanya menyimak apa yang dijelaskan oleh peneliti tanpa diberi kesempatan untuk dapat menguatkan pemahaman mereka terhadap materi.
Data awal penelitian di atas mengakibatkan siswa kelas I tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Sebagian besar siswa tidak mampu membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak dengan baik. Dari hasil tes pra siklus dapat diketahui bahwa kebanyakan siswa kelas I mendapat nilai di bawah KKM (di bawah 70). Dari 31 siswa yang ada di kelas I, jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM hanya 11 orang. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 20 orang. Ini berarti bahwa dari tes didapatkan hasil yang tidak memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar hanya 35.5% dengan penguasaan materi 63.5%.
Berdasarkan data awal yang terkumpul peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas I kesulitan untuk dapat menguasai kompetensi dasar membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak. Salah satu penyebabnya adalah jumlah siswa kelas I yang cukup banyak. Hal ini menyebabkan kelas sulit untuk dikontrol dan selalu ramai. Kondisi ini perlu dimaklumi karena karakteristik siswa kelas I sebagai kelas terbawah di sekolah dasar. Kemudian, peneliti dibantu kedua orang observer berusaha mencari solusi untuk bagaimana supaya siswa mampu membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak dengan baik.
Peneliti memutuskan untuk memakai metode kerja kelompok. Dengan memakai metode ini, guru dapat membentuk kelompok belajar, memberikan tugas kelompok, mengawasi kegiatan kerja kelompok, melakukan penelitian terhadap hasil kerja kelompok, melakukan penelitian terhadap cara bekerja sama siswa, dan memberikan feedback. Diharapkan dengan dilaksanakannya langkah-langkah tersebut, perilaku siswa kelas I dapat berubah menjadi lebih positif lagi terhadap pembelajaran. Diharapkan siswa kelas I dapat lebih terkontrol sehingga mereka dapat merespons apersepsi, termotivasi untuk belajar, memahami tujuan pembelajaran, antusias dalam menyimak penjelasan guru, berani untuk bertanya, mampu bekerjasama, mampu menghargai pendapat teman, mampu berinteraksi dengan teman, dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas dengan baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN Membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak SISWA KELAS 1 SD NEGERI … melalui Metode kerja kelompok.
1.2    Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas dua pertanyaan di bawah ini:
1.    Apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan kemampuan membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak siswa kelas 1 SD Negeri ?
2.    Bagaimana proses pembelajaran membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak melalui metode kerja kelompok di kelas 1 SD Negeri ?
1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
1.    mengetahui efektifitas metode kerja kelompok dalam upaya meningkatkan kemampuan membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak siswa kelas 1 SD Negeri .
2.    mendeskripsikan proses pembelajaran membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak melalui metode kerja kelompok di kelas 1 SD Negeri .
1.4    Kontribusi Hasil Penelitian
Kontribusi hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas metode kerja kelompok untuk meningkatkan kemampuan membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak siswa kelas 1 SD Negeri .
2.    Bagi guru-guru wali kelas I, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode kerja kelompok dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih berkualitas dalam rangka meningkatkan kemampuan membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak.
3.    Bagi siswa kelas I SD Negeri …, hasil penelitian ini memberikan solusi alternatif bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam membedakan gerak benda yang mudah bergerak dengan yang sulit bergerak.
4.    Bagi peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan penelitian-penelitian di masa mendatang menyangkut pendidikan dasar, mata pelajaran IPA, dan metode kerja kelompok.

Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1           : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2           : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3           : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4           : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5           : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8           : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9           : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10         : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12         : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15         : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16         : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17         : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18         : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19         : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20         : Foto Kegiatan

0 comments:

Post a Comment