BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.
Berpikir
secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2.
Berpartisipasi
secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3.
Berkembang
secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
4.
Berinteraksi
dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam silabus mata pelajaran PKn untuk
kelas I semester 1 SD Negeri … terdapat standar kompetensi nomor 1 yaitu “Menerapkan
hidup rukun dalam perbedaan” dengan kompetensi dasar nomor 1.3 yaitu “Menerapkan
hidup rukun di rumah dan di sekolah”. SK dan KD
tersebut dapat dijabarkan menjadi indikator-indikator sebagai berikut:
- Mengenal perbedaan
- Menerapkan
hidup rukun di rumah
- Menerapkan
hidup rukun di sekolah
Menurut data awal penelitian, pembelajaran
menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah yang dilaksankan oleh guru dan
siswa kelas I SD Negeri … masih jauh dari harapan. Hasil observasi terhadap
kinerja guru menyatakan bahwa guru kurang baik
dalam mengorganisir kelas. Namun, guru cukup baik dalam menjelaskan
materi, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberi contoh cara
menyelesaikan masalah, memberi soal-soal latihan, membahas soal-soal latihan,
memberi tugas yang dapat menguatkan pengetahuan, dan menyediakan alat dan media
yang relevan.
Kinerja guru di atas berpengaruh negatif
terhadap perilaku siswa kelas I ketika proses pembelajaran berlangsung. Hasil
observasi terhadap perilaku siswa menyatakan bahwa hanya sebagian kecil (≤ 25%)
siswa saja yang mampu berimajinasi, sungguh-sungguh dalam latihan, konsentrasi
ketika menyimak penjelasan guru, serius dalam mengerjakan tugas, dan dapat
menggunakan alat dan media pembelajaran. Sedangkan untuk kriteria lain, hanya
sebagian (26% – 50%) siswa kelas I saja yang kreatif, tertib, dan berani untuk
bertanya. Sebagian besar siswa kelas I asal-asalan dalam mengerjakan tugas,
tidak konsentrasi, kurang kreatif, dan malu jika disuruh bertanya.
Kinerja
guru dan perilaku siswa kelas I yang kurang maksimal menyebabkan sebagian besar
siswa kelas I tidak dapat menerapkan hidup
rukun di rumah dan di sekolah dengan benar. Menurut hasil tes awal penelitian, sebagian
besar siswa kelas I mendapat nilai di bawah KKM. Hanya 3 orang siswa saja yang
mendapat nilai sama dengan KKM. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 30.0%.
Sedangkan sebagian besar siswa kelas I mendapat nilai di bawah KKM sehingga
nilai rata-rata kelas (penguasaan materi) menjadi sangat rendah, yaitu 58.0%.
Menurut hasil analisis, kekurangan pada kinerja guru
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, termasuk dalam memilih metode
pembelajaran, menyebabkan perilaku siswa kelas I menjadi kurang positif
terhadap pembelajaran sehingga sebagian besar dari mereka mendapat nilai di
bawah KKM. Untuk
mengatasi masalah di atas, peneliti memutuskan untuk memberi tindakan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menerapkan hidup
rukun di rumah dan di sekolah siswa kelas I. Tindakan yang diambil harus mampu
mengatasi kendala-kendala yang ada. Menurut pendapat peneliti, guru perlu
menggunakan metode pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam belajar.
Kemudian
peneliti memutuskan untuk menggunakan metode mind mapping karena dengan menggunakan metode ini siswa dapat menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah dengan relatif lebih mudah
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Melalui
langkah-langkah metode mind mapping
yang melibatkan seluruh potensi otak kiri dan otak kanan siswa, membuka potensi otak yang masih tersembunyi dalam
berpikir, memasukkan, menyimpan, dan memanggil informasi tentang hidup rukun di
rumah dan di sekolah
pada otak siswa, menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai
pikiran siswa, menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola
radial, memvisualisasikan hubungan antara berbagai konsep hidup rukun di rumah dan di sekolah
diharapkan dapat meningkatkan
kualitas proses pembelajaran hidup rukun di rumah dan di sekolah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul upaya MeningkatKan kemampuan Menerapkan hidup rukun di rumah dan
di sekolah SISWA kelas I SD Negeri … melalui metode mind mapping.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba menjawab pertanyaan berikut ini:
1.
Apakah metode mind mapping efektif
meningkatkan kemampuan menerapkan hidup
rukun di rumah dan di sekolah siswa kelas I SD
Negeri …?
2.
Bagaimanakah proses pembelajaran menerapkan hidup rukun di rumah dan
di sekolah melalui metode mind mapping di kelas I SD Negeri …?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui efektifitas metode mind
mapping dalam meningkatkan kemampuan menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah siswa
kelas I SD Negeri ….
2.
Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah melalui metode mind mapping di kelas I
SD Negeri ….
1.4 Kontribusi Hasil Penelitian
Kontribusi
hasil penelitian ini yakni:
1.
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran PKn di sekolah dasar khususnya untuk
meningkatkan kemampuan siswa kelas I dalam menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah.
2.
Dari segi praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti,
guru-guru kelas sekolah dasar, siswa sekolah dasar, dan peneliti-peneliti lain sebagai
pemerhati perkembangan pembelajaran di sekolah dasar.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui
efektivitas metode mind mapping untuk
meningkatkan kemampuan menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah siswa kelas I SD Negeri ….
°
Bagi guru-guru, laporan penelitian tindakan kelas ini
menjadi bukti bahwa metode mind mapping dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran di kelas I, khususnya dalam
pembelajaran menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah.
°
Adapun bagi siswa kelas I, hasil
penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya
dalam menguasai kompetensi menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah.
°
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment