Monday, July 25, 2016

PENERAPAN METODE AUDIO-LINGUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA PENDEK ANAK SISWA KELAS V SD … TAHUN PELAJARAN 2013/2014



BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang Masalah
Pergeseran paradigma dalam pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralisasi membawa konsekuensi dalam pengelolaan, pendidikan khususnya di tingkat sekolah. Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah yang secara langsung berpengaruh terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan. Kebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonom yang seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalam berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan model-model pembelajaran. Kondisi ini sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Karena salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan, sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan (Mulyasa, 2003:1).
Berbicara tentang bahasa, berarti berbicara tentang alat komunikasi. Kita tidak dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa bahasa. Oleh karena itu, mempelajari bahasa sangat penting. Hal tersebut dikarenakan manusia adalah makhluk homo socius yang juga butuh berinteraksi dengan manusia lainnya, baik balam batasan regional maupun internasional (Depdiknas, 2006: 402). Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan dalam masyarakat sebagai media komunikasi dengan orang lain.
Pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat pendidikan dasar dilaksanakan dengan tujuan agar siswa menguasai keterampilan-keterampilan berikut:
1.    Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
2.    Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
3.    Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
4.    Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan  intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5.    Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6.    Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Sedangkan keterampilan berbahasa Indonesia terdiri dari membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Akan tetapi hasil observasi terhadap pra siklus, mereka masih sering mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan-keterampilan berbahasa ini dikarenakan kurang sesuainya metode dan strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru. Maka seorang guru diharapkan lebih kreatif dalam memilih metode agar siswa tertarik dengan materi yang diajarkan sehingga siswa juga akan merasa lebih mudah dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang disajikan.
Namun, berdasarkan hasil observasi pada kondisi awal dapat diketahui bahwa siswa tampak memperhatikan penjelasan guru akan tetapi beberapa waktu kemudian siswa mulai ramai. Ada yang menggambar ada juga yang berbincang-bincang dengan temannya. Dari jumlah siswa 25 orang, hanya ± 50% saja yang siap untuk belajar, aktif dalam apersepsi, antusias terhadap kegiatan pembelajaran, ingin bertanya, dan mengungkapkan pendapat. Sedangkan untuk kriteria menjawab sapaan guru dengan salam, antusiasme terhadap materi pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, dan kejujuran siswa dalam mengerjakan tes terdapat ± 75% siswa sudah memperlihatkannya.
Pada kondisi awal memang banyak siswa yang kurang semangat mengikuti pelajaran. Terlihat dari sebagian besar siswa yang bermalas-malasan. Hal tersebut dikarenakan mereka belum sepenuhnya mampu mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil tes, kemampuan siswa dalam menyimak cerpen masih tergolong rendah. Hasil analisis terhadap hasil belajar siswa menyatakan bahwa 1 orang siswa (4%) memperoleh nilai 80, 4 orang siswa (16%) memperoleh nilai 70, 14 orang siswa (56%) memperoleh nilai 60, 4 orang siswa (16%) yang memperoleh nilai 50, dan 2 orang siswa (8%) mendapat nilai 40.  Hal ini menunjukkan bahwa dari 25 orang siswa kelas V SD … hanya 5 orang saja yang mendapat nilai ≥ 70. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya 20% saja dengan tingkat penguasaan materi 59,2%. 
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa fakta yang diperoleh, yaitu:
1.    Pada kondisi awal siswa masih terlihat kurang fokus terhadap materi.
2.    Nilai siswa pada kondisi awal masih rendah, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan sekolah.
Salah satu metode yang dapat dipakai dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah metode audiolingual. Metode audiolingual merupakan metode yang menggunakan drill dengan menekankan repetition (pengulangan) dalam pelaksanaannya. Menurut Zuhairini dkk (1983: 107), kelebihan metode ini adalah siswa dapat memperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan dalam waktu relatif singkat. Pengajarannya dilakukan dalam proses berlanjut, menggunakan proses pengayaan untuk menciptakan kebiasaan berbahasa siswa.
Berkaitan dengan fenomena di atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode audiolingual ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerpen. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “PENERAPAN METODE AUDIO-LINGUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA PENDEK ANAK siswa kelas v sd … tahun pelajaran 2013/2014”.
B.        Rumusan Masalah
Adupun pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana proses pembelajaran dengan menerapkan metode audiolingual dalam meningkatkan kemampuan menyimak cerita pendek anak siswa kelas V SD … tahun pelajaran 2013/2014?
2.    Apakah metode audiolingual dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita pendek anak siswa kelas V SD …. tahun pelajaran 2013/2014?
C.        Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1.    Mendeskripsikan pembelajaran dengan menerapkan metode audiolingual dalam meningkatkan kemampuan menyimak cerita pendek anak siswa kelas V SD …. tahun pelajaran 2013/2014?
2.    Mengetahui efektivitas metode audiolingual dalam meningkatkan kemampuan menyimak cerita pendek anak siswa kelas V SD … tahun pelajaran 2013/2014.
D.      Kontribusi Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi Lembaga
Penerapan metode audiolingual ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk menerapkan model atau metode yang lebih bervariasi bagi pengajar.
2.      Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Diharapkan penelitian ini dapat menambah varian khazanah ilmu pengetahuan metode pengajaran bahasa Indonesia.
3.      Bagi Peneliti
Dengan menerapkan metode audiolingual ini, peneliti dapat menjadikan pengalaman yang berharga untuk dapat diterapkan di dunia pendidikan.
4.      Bagi siswa
Memberikan warna dan suasana baru dalam belajar di kelas sehingga siswa merasa senang dan tidak mudah bosan. Siswa juga termotivasi untuk menggali kreatifitas dan wawasannya sendiri.
5.      Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah saatu pertimbangan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menentukan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar yang efektif.
6.      Bagi masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya guru SD, untuk mencoba menerapkan pembelajaran metode audiolingual yang bisa diterapkan pada bahasa.



Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment