BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap
sosial dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Diknas, 2003). Proses pendidikan yang diselenggarakan secara formal di sekolah
dimulai dari pendidikan formal yang paling dasar sampai perguruan tinggi tidak
lepas dari kegiatan belajar yang merupakan salah satu kegiatan pokok dengan
guru sebagai pemegang peranan utama sehingga dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kemampuan pemanfaatan, pengembangan, dan
penguasaan ilmu terapan dan ilmu pengetahuan dasar dapat seimbang.
Salah
satu usaha untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar adalah dengan
meningkatkan keterampilan berbahasa. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional
atau bahasa negara. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonsia
berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa bahwa belajar bahasa adalah
belajar berkomunikasi (Diknas, 2003). Pembelajaran bahasa Indonesia di SMK
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia, baik lisan maupun tulis. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia
di SMK meliputi aspek kemampuan berbahasa yaitu mendengarkan/ menyimak,
berbicara, menulis, dan membaca.
Pendekatan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah pendekatan komunikatif. Dalam
pembelajaran pendekatan komunikatif, pembelajaran bahasa bertumpu pada
pengembangan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sebagai alat ungkap pesan
atau makna untuk berbagai tujuan berbahasa yang meliputi aspek menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan itu merupakan wujud khas perilaku
manusia yang bertumpu pada kebermaknaan (Prayitno, 2006:1).
Meskipun
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu diusahakan, namun dalam
praktiknya di lapangan masih banyak guru yang menerapkan pembelajaran
konvensional, khususnya di sekolah-sekolah yang berada jauh dari kota besar.
Salah satunya adalah SMK ….. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru hanya
menerangkan materi dengan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan dan mencatat
hal yang dianggap penting. Akibatnya, informasi yang didapat kurang begitu
melekat pada diri siswa karena proses pembelajarannya tidak begitu bermakna
sehingga tidak melekat pada diri siswa.
Berdasarkan
alasan di atas, maka perlu strategi baru yang lebih memberdayakan siswa dan
mampu mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran. Karena belajar merupakan
kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan pemahaman (Suwandi, 2006:3).
Salah
satu pendekatan belajar yang terdapat pada KTSP atau kurikulum 2006 yang dapat
mengaktifkan siswa dan menjamin tercapainya tujuan pendidikan adalah melalui
pendekatan kontekstual (Contextual
Teaching and Learning). Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pembelajaran ini melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni
konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, dan
penilaian yang sebenarnya (Diknas, 2003:5). Salah satu komponen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah masyarakat belajar atau sering disebut metode
diskusi.
Metode
diskusi dapat mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat baik dengan
guru maupun teman-temannya sehingga mereka dapat berpartisipasi secara optimal
tanpa ada atuan-aturan yang terlalu keras namun tetap mengikuti etika yang
disepakati bersama. Menurut Suparlan (2007), diskusi dapat dilaksanakan dalam
dua bentuk, yakni diskusi kelompok kecil dan diskusi kelompok besar.
Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, diskusi sangat membantu terjadinya komunikasi
dua arah. Selain untuk meningkatkan keterampilan berbicara, diskusi juga
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar untuk memperluas
wawasan dan mempertajam kepekaan perasaan siswa. Dengan demikian, pembelajaran
bahasa tidak hanya sekadar mendengarkan guru menerangkan saja, tetapi
diperlukan keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar, sehingga terjalin
interaksi baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan gurunya.
Atas
dasar latar belakang di atas, peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dengan menggunakan kalimat
yang baik dan santun pada siswa kelas X 8 RPL SMK … . dengan menggunakan metode
diskusi. Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengubah paradigma lama tentang
belajar dan mengajar bahasa Indonesia di SMK. Penelitian ini mengarahkan siswa
untuk lebih terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga kecakapan
berbicara mereka dapat tercapai.
Peneliti
mengambil tempat penelitian di SMK …. karena selain peneliti adalah guru
pengajar bahasa Indonesia di sekolah ini, sekolah ini juga memiliki banyak
keterbatasan. Fasilitas yang dimiliki, seperti tenaga pengajar, gedung, dan
alat-alat pembelajaran lainnya, masih kurang sehingga optimalisasi belajar
mengajar sangat terbatas. Walaupun demikian, kepala sekolah maupun guru terus
bekerja keras memperbaiki mutu pendidikan di lembaga ini. Kepala sekolah dan
guru tetap optimis menutupi segala keterbatasan yang ada yakni dengan cara
meningkatkan mutu guru dan siswa. Faktor-faktor itulah yang melatarbelakangi
peneliti untuk mengadakan penelitian di SMK ….
1.2 rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban
atas pertanyaan: “Apakah metode diskusi dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam berbicara menggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun?”
1.3 batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1)
Metode pengajaran yang
dipakai untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dengan kalimat yang
baik dan santun adalah metode diskusi.
2)
Siswa dalam proses
belajar terfokus pada kerjasama dalam kelompok diskusi, kemampuan siswa dalam
berbicara untuk mengemukakan pendapat, bertanya, berkomentar, dan menjawab
pertanyaan seputar topik diskusi.
3)
Penelitian tindakan
kelas ini dilakukan di kelas X … semester 2 SMK … ..
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ada dua,
yaitu:
1)
Mendeskripsikan proses
pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode
diskusi sebagai upaya peningkatan kemampuan siswa dalam berbicara
mengggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun .
2)
Mengidentifikasi
keefektifan metode diskusi dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara
mengggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun.
1.5
Manfaat
Penelitian
Ada dua manfaat dalam penelitian ini, yakni:
1)
Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran bahasa Indonesia khususnya
kemampuan berbicara mengggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun.
2)
Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, ada beberapa manfaat yang
bisa didapat oleh peneliti, guru-guru bahasa Indonesia, siswa, dan
peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran bahasa
Indonesia.
Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk
mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa dalam berbicara mengggunakan
kalimat yang baik, tepat, dan santun setelah dilakukan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi.
Bagi guru-guru mata pelajaran bahasa Indonesia, laporan
penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode diskusi dapat
digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang lebih efektif dalam
mengembangkan kemampuan siswa dalam berbicara mengggunakan kalimat yang baik,
tepat, dan santun.
Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan solusi
alternatif bagi masalah yang mereka hadapi dalam meningkatkan kemampuan
berbicara sekaligus sebagai motivasi untuk lebih aktif, bisa bekerja sama,
mengemukakan pendapat, bertanya, dan mencoba memecahkan masalah dalam situasi
diskusi dengan menggunakan bahasa yang baik, tepat, dan santun.
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi penelitiannya yang
membahas tentang metode efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
khususnya dalam berbicara mengggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment