bab I
pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA,
oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik
tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan
selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang
mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam
yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan
energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari
segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan
penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan,
yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan
kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan
penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia
sebagai proses dan produk.
Dalam silabus KTSP Kimia untuk kelas X SMA … tahun
pelajaran … semester 1, terdapat standar kompetensi nomor 1, yaitu “Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan
kimia” dengan
kompetensi dasar nomor 1.1 yaitu ”Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat
unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik
serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron” dengan
indikator-indikator pembelajaran sebagai berikut:
°
Memahami
perkembangan teori atom
°
Mengetahui percobaan-percobaan mengenai struktur atom
Di akhir
pembelajaran, kemampuan siswa dalam memahami struktur atom dapat diukur melalui
tes tulis pilihan ganda atau isian.
Namun, hasil
observasi terhadap kondisi awal menyatakan bahwa pembelajaran berpusat pada
guru. Guru menyampaikan materi dengan menjelaskannya kepada siswa dengan metode
ceramah. Hal ini berarti siswa hanya mendapat input melalui sisi auditorial
saja. Oleh karena itu, hanya siswa yang memiliki modalitas belajar dengan
auditory saja yang diuntungkan. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang membuat
siswa bergerak dan berbuat, tidak melaksanakan kegiatan yang membuat siswa
mengamati dan menggambarkan, dan tidak melaksanakan kegiatan yang membuat siswa
memecahkan masalah dan merefleksi sehigga kinerja guru pada pra siklus ini
dalam kategori kurang.
Kinerja guru di
atas berpengaruh terhadap perilaku siswa ketika mengikuti pelajaran. Tidak
terlihat adanya aktivitas siswa yang melibatkan seluruh tubuh dan pikiran serta
kerjasama antar siswa. Tidak pula terlihat aktivitas dimana siswa mengerjakan
suatu pekerjaan/ tugas. Hal ini berakibat kepada lenyapnya aspek emosional
positif yang dapat membantu dalam pembelajaran. Padahal, ilmu kognitif modern
menyatakan belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh,
semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, mengkaitkan sesuatu
dengan hakikat realitas yang non-linear, non-mekanis, kreatif dan hidup
sehingga siswa kelas X-1 hanya duduk dengan pasif mendengarkan penjelasan dan
membaca teks materi yang mereka punya.
Kondisi seperti
ini berdampak pada kemampuan siswa kelas X-1 dalam memahami struktur atom.
Mereka tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Dalam kegiatan tes, terlihat siswa sangat kesulitan untuk
menyelesaikannya dengan baik. Dari hasil tes dapat diketahui sebagian besar siswa
kelas X-1 mendapat nilai di bawah 70. Dari jumlah siswa 39 orang, yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM
hanya 17 orang saja dengan ketuntasan belajar 43,59% dengan penguasaan materi 66,92%.
Dari hasil observasi terhadap kondisi awal peneliti menyimpulkan
bahwa materi
tentang struktur
atom
tidak dapat dikuasai oleh sebagian besar siswa karena tidak sesuainya metode/
strategi pembelajaran yang diambil oleh guru. Seharusnya,
pendekatan yang digunakan hendaknya berpusat pada siswa (Student-Centered
Approach). Selain itu, guru harus mampu memilih aktivitas belajar yang
dapat memanfaatkan empat gaya belajar sebagai modalitas awal (visual,
auditorial, kinestetik/somatik, dan intelektual) yang dimiliki siswa.
Kegiatan-kegiatan tersebut harus direncanakan terlebih dahulu dan dilaksanakan
dengan baik sehingga siswa dapat belajar dengan melibatkan seluruh tubuh dan
pikirannya, berkreasi, bekerjasama dan berlangsung dalam banyak tingkatan
secara simultan. Di lain aktivitas, siswa dapat bekerja sendiri, memunculkan
emosi positif yang sangat membantu dalam pembelajaran, dan dapat melakukan
pencitraan untuk menyerap informasi. Hal ini perlu dilaksanakan karena belajar
yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan
segenap kedalaman serta keluasan pribadi dengan memanfaatkan gaya belajar
individu yang berbeda-beda, bukan hanya duduk dengan pasif, mendengarkan, atau
membaca.
Oleh sebab itu,
peneliti memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran memahami struktur atom
dengan menggunakan SAVI. Pembelajaran
ini menggabungkan gerakan fisik dengan aktifitas intelektual dan penggunaan
semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran dengan memanfaatkan
semua modalitas dan gaya belajar yang dimiliki tiap siswa. Atas dasat
pertimbangan tersebut, sebuah penelitian telah dilakukan dengan judul efektivitas metode SAVI untuk
meningkatkan kemampuan Memahami
struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran ….
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian
ini ada pokok masalah yang diketengahkan. Pokok masalah tersebut dirumuskan
sebagai berikut.
1.
Bagaimana
penerapan pembelajaran SAVI untuk meningkatkan kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran …?
2.
Apakah
pembelajaran SAVI dapat meningkatkan kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran …?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk
mendeskripsikan proses pembelajaran SAVI untuk meningkatkan kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran ….
2.
Untuk
mengetahui peningkatan kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran …
setelah diberi tindakan melalui metode SAVI.
1.4 Kontribusi Hasil Penelitian
Ada dua
manfaat dalam penelitian ini, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1) Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan
mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran kimia
khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami struktur atom.
2) Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian
ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru sejarah, siswa, dan peneliti-peneliti
lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran kimia
° Bagi peneliti, hasil penelitian ini
dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas pembelajaran SAVI untuk meningkatkan
kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran ….
° Bagi guru-guru, laporan penelitian
tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa pembelajaran SAVI dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan
memahami struktur atom siswa.
° Adapun bagi siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah
yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam memahami struktur atom.
° Bagi peneliti-peneliti lain, laporan
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk
penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment