Wednesday, August 24, 2016

EFEKTIVITAS METODE SAVI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI STRUKTUR ATOM SISWA KELAS X-1 SMA … TAHUN PELAJARAN …



bab I
pendahuluan


1.1  Latar Belakang Masalah
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan  teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep,  prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.
Dalam silabus KTSP Kimia untuk kelas X SMA tahun pelajaran semester 1, terdapat standar kompetensi nomor 1, yaituMemahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia” dengan kompetensi dasar nomor 1.1 yaitu ”Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron” dengan indikator-indikator pembelajaran sebagai berikut:
°       Memahami perkembangan teori atom
°       Mengetahui percobaan-percobaan mengenai struktur atom
Di akhir pembelajaran, kemampuan siswa dalam memahami struktur atom dapat diukur melalui tes tulis pilihan ganda atau isian.
Namun, hasil observasi terhadap kondisi awal menyatakan bahwa pembelajaran berpusat pada guru. Guru menyampaikan materi dengan menjelaskannya kepada siswa dengan metode ceramah. Hal ini berarti siswa hanya mendapat input melalui sisi auditorial saja. Oleh karena itu, hanya siswa yang memiliki modalitas belajar dengan auditory saja yang diuntungkan. Guru tidak melaksanakan kegiatan yang membuat siswa bergerak dan berbuat, tidak melaksanakan kegiatan yang membuat siswa mengamati dan menggambarkan, dan tidak melaksanakan kegiatan yang membuat siswa memecahkan masalah dan merefleksi sehigga kinerja guru pada pra siklus ini dalam kategori kurang.
Kinerja guru di atas berpengaruh terhadap perilaku siswa ketika mengikuti pelajaran. Tidak terlihat adanya aktivitas siswa yang melibatkan seluruh tubuh dan pikiran serta kerjasama antar siswa. Tidak pula terlihat aktivitas dimana siswa mengerjakan suatu pekerjaan/ tugas. Hal ini berakibat kepada lenyapnya aspek emosional positif yang dapat membantu dalam pembelajaran. Padahal, ilmu kognitif modern menyatakan belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, mengkaitkan sesuatu dengan hakikat realitas yang non-linear, non-mekanis, kreatif dan hidup sehingga siswa kelas X-1 hanya duduk dengan pasif mendengarkan penjelasan dan membaca teks materi yang mereka punya.
Kondisi seperti ini berdampak pada kemampuan siswa kelas X-1 dalam memahami struktur atom. Mereka tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Dalam kegiatan tes, terlihat siswa sangat kesulitan untuk menyelesaikannya dengan baik. Dari hasil tes dapat diketahui sebagian besar siswa kelas X-1 mendapat nilai di bawah 70. Dari jumlah siswa 39 orang, yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM hanya 17 orang saja dengan ketuntasan belajar 43,59% dengan penguasaan materi 66,92%. 
Dari hasil observasi terhadap kondisi awal peneliti menyimpulkan bahwa materi tentang struktur atom tidak dapat dikuasai oleh sebagian besar siswa karena tidak sesuainya metode/ strategi pembelajaran yang diambil oleh guru. Seharusnya, pendekatan yang digunakan hendaknya berpusat pada siswa (Student-Centered Approach). Selain itu, guru harus mampu memilih aktivitas belajar yang dapat memanfaatkan empat gaya belajar sebagai modalitas awal (visual, auditorial, kinestetik/somatik, dan intelektual) yang dimiliki siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut harus direncanakan terlebih dahulu dan dilaksanakan dengan baik sehingga siswa dapat belajar dengan melibatkan seluruh tubuh dan pikirannya, berkreasi, bekerjasama dan berlangsung dalam banyak tingkatan secara simultan. Di lain aktivitas, siswa dapat bekerja sendiri, memunculkan emosi positif yang sangat membantu dalam pembelajaran, dan dapat melakukan pencitraan untuk menyerap informasi. Hal ini perlu dilaksanakan karena belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi dengan memanfaatkan gaya belajar individu yang berbeda-beda, bukan hanya duduk dengan pasif, mendengarkan, atau membaca.
Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran memahami struktur atom dengan menggunakan SAVI. Pembelajaran ini menggabungkan gerakan fisik dengan aktifitas intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran dengan memanfaatkan semua modalitas dan gaya belajar yang dimiliki tiap siswa. Atas dasat pertimbangan tersebut, sebuah penelitian telah dilakukan dengan judul efektivitas metode SAVI untuk meningkatkan kemampuan Memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran ….
1.2  Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada pokok masalah yang diketengahkan. Pokok masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut.
1.    Bagaimana penerapan pembelajaran SAVI untuk meningkatkan kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran ?
2.    Apakah pembelajaran SAVI dapat meningkatkan kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran ?
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.    Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran SAVI untuk meningkatkan kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran .
2.    Untuk mengetahui peningkatan kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran setelah diberi tindakan melalui metode SAVI.
1.4  Kontribusi Hasil Penelitian
Ada dua manfaat dalam penelitian ini, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1)   Manfaat Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran kimia khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami struktur atom.
2)   Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru sejarah, siswa, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran kimia
°       Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas pembelajaran SAVI untuk meningkatkan kemampuan memahami struktur atom siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran .
°       Bagi guru-guru, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa pembelajaran SAVI dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan memahami struktur atom siswa.
°       Adapun bagi siswa kelas X-1 SMA … tahun pelajaran , hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam memahami struktur atom.
°       Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment