bab I
pendahuluan
1.1 Latar Belakang masalah
Geografi
merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari
eksistensi manusia. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan
dimensi alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan
kehidupan manusia di tempat dan lingkungannya.
Mata
pelajaran geografi telah diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian
integral dari mata pelajaran IPS, sedangkan pada tingkat pendidikan menengah
diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Mata pelajaran geografi memiliki
arti strategis dalam membangun kemampuan peserta
didik untuk bersikap, bertindak cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam
menghadapi masalah sosial, ekonomi, dan ekologis.
Semua
kegiatan yang ada di sekolah diatur melalui KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) yang merupakan kurikulum terbaru yang dipakai di sekolah-sekolah
Indonesia atau dengan nama lain Kurikulum 2006. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
masing-masing satuan pendidikan (Soehendro, 2006:5). Pengembangan KTSP yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan yaitu standar isi dan standar kompetensi lulusan.
Dengan ini diharapkan KTSP mampu mengakomodasi keanekaragaman kemampuan
siswa, potensi daerah, kualitas SDM, sarana pembelajaran dan kondisi sosial
budaya melalui mata-mata pelajaran yang ada karena pihak sekolah berhak untuk
menyusun kurikulumnya sendiri termasuk mata pelajaran geografi.
Dalam
KTSP mata pelajaran geografi untuk kelas X SMA … tahun
pelajaran …, terdapat
kompetensi menjelaskan konsep geografi. Kompetensi ini mencakup materi pengertian geografi, batasan
geografi, ruang lingkup geografi, ilmu pendukung geografi, objek studi
geografi,
fungsi pelajaran geografi, dan tujuan
pembelajaran geografi. Materi konsep geografi ini cukup banyak sehingga
dibutuhkan skenario khusus untuk mengimplementasikannya di kelas. Dibutuhkan
suatu aktivitas-aktivitas belajar yang dapat memanfaatkan semua modalitas
belajar yang dimiliki tiap-tiap siswa (somatik, auditori, visual, dan
intelektual).
Di sisi lain, hasil observasi
terhadap kondisi awal menyatakan bahwa guru geografi mengajarkan materi konsep
geografi dengan metode yang beragam, yang hanya memanfaatkan salah satu
modalitas yang dimiliki siswa (somatik, auditori, visual, atau intelektual
saja). Metode tradisional yang digunakan tidak melibatkan emosi, aktivitas
seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi.
Selain itu, pembelajaran yang dilaksanakan selama ini tidak mengkaitkan sesuatu
dengan hakikat realitas yang non-linear, non-mekanis, kreatif dan hidup
sehingga siswa hanya duduk, pasif. Aktivitas yang mereka lakukan hanyalah
mendengarkan atau membaca.
Kelemahan dalam proses pembelajaran
tersebut dapat diatasi dengan menyusun skenario pembelajaran yang sesuai,
efektif, dan efesien. Salah satunya adalah metode kooperatif tipe SAVI. SAVI singkatan dari Somatic, Auditory, Visual dan Intellectual.
Teori yang mendukung pendekatan SAVI
adalah Accelerated Learning. SAVI termasuk ke dalam pendekatan yang
berpusat pada siswa (Student-Centered Approach). Pembelajaran ini
memanfaatkan modalitas belajar yang dimiliki siswa. Bobby DePorter (2000:112)
mengungkapkan bahwa anak memiliki 3 gaya belajar yang berbeda sebagai modalitas
awal dalam belajar yaitu visual, auditorial dan kinestetik/somatik. Dave Meier
(2002:99) menambahkan satu lagi modalitas dalam belajar anak, yaitu modalitas
intelektual.
Pembelajaran SAVI menganut
aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan belajar yang paling baik adalah
melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta
keluasan pribadi, dan menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari
bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda, yaitu dengan mengkaitkan
sesuatu dengan hakikat realitas yang non-linear, non-mekanis, kreatif dan
hidup. Para pembelajar sukses, boleh jadi belajar dalam berbagai cara yang
berbeda tetapi satu hal yang sama-sama mereka miliki adalah pendekatan aktif
terhadap pembelajaran. Mereka tidak pernah duduk dengan pasif mendengarkan atau
membaca.
Atas dasat
pertimbangan di atas, sebuah penelitian telah dilakukan dengan judul UPAYA
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENJELASKAN KONSEP GEOGRAFI DENGAN
PEMBELAJARAN SAVI (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X 9 SMA …). Peneliti mengambil tempat penelitian
di SMA … karena peneliti
merupakan salah satu guru pengajar geografi di sekolah ini.
1.2 identifikasi masalah
Berkaitan
dengan topik penelitian ini, ada beberapa masalah yang teridentifikasi, di
antaranya adalah kurang tepatnya metode/strategi pembelajaran yang dipilih oleh
guru. Guru memilih metode/strategi pembelajaran yang hanya memanfaatkan salah
satu modalitas belajar siswa sehingga hanya siswa tertentu yang sukses dalam
menguasai materi.
1.3 Rumusan Masalah
Dalam penelitian
ini ada dua pokok masalah yang diketengahkan. Pokok-pokok masalah tersebut
dirumuskan sebagai berikut.
1)
Bagaimanakah
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tentang konsep geografi dengan
menggunakan SAVI di kelas X 9 SMA …?
2)
Bagaimanakah
perubahan kemampuan siswa kelas X 9 SMA … dalam
menjelaskan konsep geografi setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan SAVI?
1.4
batasan Masalah
Dalam
penelitian ini muncul banyak permasalahan. Peneliti membatasinya sehingga tidak
semua permasalahan tersebut dibahas dalam penelitian ini. Batasan masalahnya
adalah sebagai berikut.
1)
Langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran tentang konsep geografi dengan menggunakan SAVI di kelas X 9 SMA ….
2)
Perubahan
kemampuan siswa kelas X 9 SMA …
dalam
menjelaskan konsep geografi setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan SAVI.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)
Mendeskripsikan
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tentang konsep geografi dengan
menggunakan SAVI di kelas X 9 SMA ….
2)
Mengidentifikasi
perubahan kemampuan siswa kelas X 9 SMA … dalam
menjelaskan konsep geografi setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan SAVI.
1.6 Manfaat Penelitian
Ada dua
manfaat dalam penelitian ini, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1) Manfaat Teoritis
Secara umum
penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori
pembelajaran geografi khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menjelaskan konsep geografi.
2) Manfaat Praktis
Dilihat dari
segi praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru sejarah,
siswa, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran
sejarah.
° Bagi peneliti, hasil penelitian ini
dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas pembelajaran SAVI untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan konsep
geografi.
° Bagi guru-guru mata pelajaran
geografi, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa
pembelajaran SAVI dapat digunakan
untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menjelaskan konsep geografi.
° Adapun bagi siswa kelas X 9 SMA …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah
yang mereka hadapi dalam belajar khususnya dalam memahami konsep geografi.
° Bagi peneliti-peneliti lain, laporan
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk
penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment