BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Agama memiliki peran yang amat penting dalam
kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna, damai, dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya
peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama
dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui
pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Adapun keberadaan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah
adalah penting sebagai salah satu wahana pendidikan bagi siswa untuk mengenal
sejarah perkembangan Islam dan berbagai aspek kehidupan yang sesuai dengan
aturan hukum agama Islam. Dengan ini diharapkan, siswa dapat belajar agama di
sekolah kemudian mengamalkannya di
masyarakat.
Implementasi PAI di SMA diatur dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang berdasarkan kepada Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
standar kompetensi kelulusan. Salah satu kompetensi dalam KTSP yang harus
dikuasai siswa adalah memahami hukum Islam tentang muamalah. Materi muamalah
ini membahas aspek-aspek perekonomian dari sudut pandang Islam yang mencakup
jual beli, riba, dan kerjasama ekonomi.
Namun, hasil
observasi awal menyatakan bahwa mayoritas guru PAI menggunakan metode yang
konvensional, dimana guru sangat dominan dalam pembelajaran sehingga terkesan
bahwa guru adalah pusat pembelajaran. Strategi yang diambil guru sangat tidak efektif. Materi
hukum Islam tentang muamalah diajarkan guru dengan membaca nyaring teks dan guru hanya
memberikan sedikit penjelasan.
Cara guru mengajar tersebut berdampak kurang baik
terhadap perilaku siswa. Ketika pembelajaran berlangsung terlihat siswa asyik
dengan kegiatannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan apa yang disampaikan
guru. Justru terlihat mereka bermain-main dengan temannya tanpa memperdulikan
apa yang disampaikan oleh guru pengajar. Siswa tidak banyak menyahut (merespon)
apa yang dibicarakan oleh guru. Terlihat beberapa siswa yang lain hanya duduk
manis dan menyimak apa yang dijelaskan oleh guru. Terkadang terlihat para siswa
hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain, seperti bermain-main dengan
teman, menulis sesuatu, dan beberapa dari mereka terlihat mengantuk. Dalam
kegiatan akhir, terlihat siswa sangat kebingungan, mereka kelihatan sangat
kesulitan untuk menyelesaikan tugas dari guru. Hal ini membuat suasana kelas
menjadi tidak seru dan tidak hidup.
Sedangkan
dari hasil tes individual yang terkumpul, peneliti mendapatkan data bahwa ketuntasan belajar hanya 15.79%.
Dari 38 orang siswa yang ada di kelas XI IPA 2 hanya 6 orang saja yang mendapat
nilai di atas KKM dengan penguasaan materi 58.95% saja.
Dari hasil observasi di
atas, peneliti menyimpulkan bahwa memahami hukum Islam tentang muamalah adalah kegiatan yang sulit bagi kebanyakan siswa
karena PBM ini membahas materi yang cukup banyak mencakup jual beli, riba, dan
kerjasama ekonomi. Oleh karena itu, PBM ini seharusnya memerlukan waktu yang
lebih panjang karena dalam memahami materi, siswa
harus mendapat penjelasan dan contoh kasus yang sesuai dengan hukum Islam
tentang muamalah sehingga siswa dapat
memahaminya dengan benar dan akan membekas dalam pemikiran mereka.
Adapun masalah atmosfir kelas, guru
seharusnya menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman sesuai dengan keinginan
mereka. Anggota kelompok pun harusnya sahabat karibnya atau siswa lain yang
cocok dengan mereka sehingga siswa tidak canggung dalam berdiskusi. Guru pun
harusnya dapat menempatkan siswa sebagai pusat dari pembelajaran.
Kegiatan-kegiatan yang ada seharusnya dapat mengaktifkan siswa, tidak didominasi
oleh penjelasan dan ceramah guru saja.
Dalam hal ini,
peran guru sangat penting dalam menyusun sebuah rencana pembelajaran, mengatur
atmosfir kelas, dan memilih suatu metode yang sesuai. Salah satu metode yang
sesuai untuk mengajar memahami hukum Islam tentang muamalah adalah metode diskusi. Kelebihan metode ini adalah dapat memancing anak untuk berfikir dan meningkatkan
partisipasi siswa dalam memecahkan suatu masalah. Metode ini juga dapat melatih
siswa untuk dapat menjalani kehidupan sosialnya. Dalam beberapa kegiatan yang
sesuai dengan metode ini, siswa bertukar pendapat, berbagi informasi, dan
memecahkan suatu masalah bersama-sama dengan teman sekelompoknya. Jadi, tidak
hanya aspek afektif dan kognitif siswa yang dikembangkan, namun aspek perilaku
sosialnya pun ikut terlatih dengan baik.
Berdasarkan
latar belakang di atas, sebuah penelitian tindakan kelas telah dilaksanakan.
Penelitian ini berjudul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI HUKUM ISLAM
TENTANG MUAMALAH SISWA KELAS XI IPA 2
SMA … MELALUI METODE DISKUSI. Adapun alasan peneliti untuk memilih sekolah ini
adalah karena peneliti merupakan seorang guru pengajar PAI di SMA Negeri 1
Kawali sehingga peneliti dituntut untuk dapat mencari solusi terhadap
kendala-kendala yang muncul dalam pembelajaran PAI, khususnya di sekolah ini.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas dua pertanyaan di bawah
ini:
1.
Apakah
metode diskusi efektif meningkatkan kemampuan memahami hukum Islam tentang muamalah siswa kelas XI IPA 2 SMA …?, dan
2.
Bagaimanakah proses pembelajaran memahami hukum Islam tentang muamalah melalui metode diskusi di kelas
XI IPA 2 SMA …?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1.
Untuk
mengetahui efektifitas metode diskusi dalam meningkatkan kemampuan memahami hukum Islam tentang muamalah siswa kelas XI IPA 2 SMA …?, dan
2.
Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran memahami hukum Islam tentang muamalah melalui metode diskusi di kelas
XI IPA 2 SMA ….
1.4 Kontribusi
Hasil Penelitian
Kontribusi hasil penelitian ini yakni:
1.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran terhadap teori pembelajaran PAI khususnya untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami hukum Islam tentang muamalah.
2.
Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk
mengetahui efektivitas metode diskusi untuk meningkatkan kualitas PBM dan
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami hukum
Islam tentang muamalah. Selain itu, dapat
diketahui sebesar apa peningkatan kemampuan
siswa setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.
3.
Bagi guru-guru mata pelajaran PAI, laporan penelitian
tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode diskusi dapat digunakan untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang lebih berkualitas dalam rangka meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami hukum Islam tentang muamalah.
4.
Bagi siswa, hasil penelitian ini memberikan solusi
alternatif bagi masalah yang mereka hadapi dalam belajar khususnya
dalam memahami hukum Islam tentang muamalah.
5.
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi penelitian-penelitian di masa
mendatang yang menyangkut PAI, metode
diskusi, dan hukum Islam tentang muamalah.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment