bab I
pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Dalam silabus mata pelajaran PJOK untuk
kelas IV SD … semester satu tahun pelajaran … terdapat standar kompetensi nomor
5. ”Menerapkan budaya hidup sehat” dengan
kompetensi dasar nomor 5.1 ”Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan
sekolah” dan 5.2 ”Membiasakan
membuang sampah pada tempatnya”. SK dan KD ini menghasilkan indikator-indikator
sebagai tujuan pembelajaran, yaitu:
°
Memahami cara dan manfaat menjaga
kebersihan rumah
°
Memahami cara dan manfaat menjaga
kebersihan sekolah
°
Membiasakan
membuang sampah pada tempatnya
Kompetensi di
atas harus dapat dikuasai oleh siswa kelas IV. Namun, menurut hasil penelitian
terhadap kondisi awal, guru tidak melaksanakan langkah-langkah pembelajaran
yang sistematis. Padahal, belajar adalah proses perubahan prilaku berkat
latihan dan pengalaman, artinya tujuan kegiatan atau proses pembelajaran menerapkan budaya hidup sehat adalah
perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun
sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Menurut hasil
observasi awal, kinerja guru dinilai kurang baik dalam menyajikan konsep-konsep
pokok pelajaran, mengidentifikasi pengalaman-pengalaman nyata yang telah
dimiliki siswa, menambahkan materi pelengkap, memberi kegiatan orientasi
lapangan, melaksanakan diskusi kelas atau tukar pengalaman dengan sesama siswa,
dan memberikan pengetahuan, pemantapan, atau saran-saran terhadap hasil
perolehan para siswa. Sehingga kinerja guru pada pra siklus ini dalam kategori
kurang.
Pelaksanaan
pembelajaran menerapkan budaya hidup sehat yang
dilaksanakan guru di kelas IV membuat siswa tidak mengalami keterlibatan fisik
di dalam proses belajar mengajar. Padahal seperti yang ditegaskan oleh
Siliwangi (1989:11) bahwa di dalam proses belajar mengajar guru tidak lagi
mempergunakan metode ceramah semata-mata, yang lebih menunjukkan keaktifan guru
saja, sehingga siswa menjadi pasif (sebagai pendengar). Siswa tidak diberi
kesempatan untuk mencerna, menanggapi sendiri, mengajukan pendapat, dan
memecahkan masalah bersama. Selain itu, pembelajaran sehari-hari tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan dominan. Siswa tidak terlibat
secara langsung untuk mengungkapkan pengalaman-pengalaman sebagai bahan
pembelajarannya. Padahal pengalaman yang dimiliki siswa dapat dipakai untuk
mempermudah mereka memahami pelajaran tentang menerapkan budaya hidup sehat ini. Dari hasil
observasi awal dapat diketahui bahwa ≤ 25% siswa memperlihatkan kesungguhan
dalam mencerna pelajaran, keseriusan dalam menanggapi pelajaran, dan mampu
bekerjasama dalam memecahkan masalah. Sedangkan 26% – 50% siswa sudah
memperlihatkan antusiasme dalam melakukan aktivitas fisik, keberanian untuk
mengajukan pendapat, dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan. Sehingga
perilaku siswa kelas IV pada pra siklus ini dalam kategori kurang.
Akibatnya adalah
siswa tidak menguasai materi menerapkan
budaya hidup sehat ini.
Dalam kegiatan akhir,
terlihat siswa sangat kebingungan untuk menyelesaikan tes. Dari hasil analisis
terhadap nilai awal siswa dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat
nilai sama dengan dan di atas batas KKM adalah hanya
2 orang siswa. Sedangkan jumlah
siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 17 siswa. Ini berarti
bahwa dari alat tes yang telah dirancang oleh peneliti
didapatkan hasil yang
tidak memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar hanya 10,52%
saja.
Dari hasil observasi
awal, peneliti menyimpulkan bahwa materi
tentang menerapkan budaya hidup sehat sulit dipahami siswa.
Kegiatan ini memerlukan waktu yang panjang karena dalam memahami materi, siswa harus mendapat penjelasan dan
kesempatan untuk belajar sendiri sehingga mereka mendapatkan pemahaman yang
kuat tentang materi. Oleh sebab itu, guru seharusnya melaksanakan
langkah-langkah pembelajaran yang sistematis karena belajar adalah proses
perubahan prilaku berkat latihan dan pengalaman, artinya tujuan pembelajaran
ini merubah pengetahuan maupun sikap siswa. Oleh sebab itu diperlukan suatu
metode yang tepat untuk menyampaikan materi tentang menerapkan budaya hidup sehat ini.
Salah
satu strategi yang dapat dipakai untuk menyampaikan materi tentang menerapkan budaya hidup sehat adalah strategi
belajar dari pengalaman. Penggunaan strategi belajar dari pengalaman dalam
proses belajar mengajar dapat membuat siswa mengalami keterlibatan fisik di
dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang ditegaskan
oleh Siliwangi (1989:11) bahwa di dalam proses belajar mengajar guru tidak lagi
mempergunakan metode ceramah semata-mata, yang lebih menunjukkan keaktifan guru
saja, sehingga siswa menjadi pasif (sebagai pendengar). Sedangkan dalam
strategi belajar dari pengalaman, siswa berusaha untuk mencerna, menanggapi
sendiri, mengajukan pendapat, dan memecahkan masalah bersama. Selain itu,
strategi belajar dari pengalaman dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan dominan. Dengan kata lain siswa dipandang sebagai subjek dan bukan
objek pengajaran. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Tarigan
(1986:5). Secara spesifik, pembelajaran menerapkan budaya hidup sehat dengan strategi belajar dari pengalaman
adalah cara belajar siswa dengan melibatkan mereka secara langsung, untuk
mengungkapkan pengalaman-pengalaman sebagai bahan pembelajarannya. Dalam setiap
kegiatannya, belajar lebih dipentingkan dari mengajar. Siswa dipandang sebagai
subjek bukan objek sehingga mereka dapat leluasa untuk berpartisipasi,
mengalami, mencoba dan melaksanakan belajar. Diharapkan, dengan menggunakan strategi belajar dari pengalaman ini
siswa lebih mantap menguasai pembelajaran menerapkan budaya hidup sehat ini.
Atas dasar alasan di atas, peneliti
memutuskan untuk melaksanakan penelitian tindakan dengan memakai strategi
belajar dari pengalaman untuk
menyampaikan materi menerapkan budaya
hidup sehat
dengan judul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN Menerapkan budaya hidup sehat SISWA KELAS IV
SD … MELALUI STRATEGI BELAJAR DARI PENGALAMAN.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian
ini ada dua pokok masalah yang diketengahkan. Pokok-pokok masalah tersebut
dirumuskan sebagai berikut.
1.
Apakah
strategi belajar dari pengalaman dapat meningkatkan kemampuan menerapkan budaya hidup sehat siswa kelas IV
SD …?
2.
Bagaimanakah
proses pembelajaran menerapkan budaya
hidup sehat
melalui strategi belajar dari pengalaman di
kelas IV SD …?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk
mengetahui efektivitas strategi belajar dari pengalaman untuk meningkatkan
kemampuan menerapkan budaya hidup sehat siswa kelas IV
SD ….
2.
Untuk
mendeskripsikan proses pembelajaran menerapkan
budaya hidup sehat melalui
strategi
belajar dari pengalaman di kelas IV SD ….
1.4 Kontribusi Hasil Penelitian
Secara garis
besar ada dua manfaat penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan praktis.
Manfaat teoritis yaitu guru dan siswa beroleh teori khusus tentang cara
penyajian bahan pembelajaran menerapkan
budaya hidup sehat
menggunakan strategi belajar dari pengalaman. Teori tersebut adalah penting
bagi guru dan siswa sehingga apabila refleksinya telah dimiliki, diharapkan
guru dan siswa secara praktis dapat mempraktikkannya dalam proses pembelajaran menerapkan budaya hidup sehat secara sinergis
sehingga diperoleh pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih baik.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment