BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Bahasa
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan
serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Dalam silabus mata pelajaran bahasa
Indonesia untuk kelas IV SD … semester dua tahun pelajaran … terdapat standar
kompetensi nomor 8 Menulis ”Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara
tertulis”
dengan kompetensi dasar nomor 8.1 ”Menyusun
karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan
(huruf besar dan tanda baca)”. SK dan KD ini mempunyai indikator –indikator
pembelajaran:
-
Menyusun sebuah
karangan sederhana dengan menggunakan kaidah isi tulisan
-
Menyusun sebuah
karangan sederhana dengan menggunakan kaidah organisasi
tulisan
-
Menyusun sebuah
karangan sederhana dengan menggunakan kaidah penggunaan
kosakata
-
Menyusun sebuah
karangan sederhana dengan menggunakan kaidah penulisan
penggunaan bahasa
-
Menyusun sebuah
karangan sederhana dengan menggunakan kaidah penggunaan
mekanik.
Menurut hasil studi pendahuluan terhadap
kondisi awal siswa, metode pembelajaran yang
digunakan pada kegiatan sehari-hari tidak sesuai dengan materi menyusun sebuah
karangan sederhana dengan menggunakan kaidah penulisan. Kebanyakan guru kelas mengajarkan menulis masih
menggunakan cara pengajaran yang konvensional yaitu guru sebagai pusat
pembelajaran. Materi menyusun sebuah karangan sederhana dengan menggunakan kaidah penulisan diajarkan dengan memberikan sedikit penjelasan kepada siswa sehingga
kesempatan siswa untuk memahaminya sangat sedikit.
Cara guru mengajar
tersebut berdampak kurang baik terhadap perilaku dan aktivitas siswa di kelas.
Ketika pembelajaran berlangsung terlihat siswa asyik dengan kegiatannya sendiri
yang tidak ada kaitannya dengan apa yang disampaikan guru. Justru terlihat anak-anak
yang bermain-main dengan temannya tanpa memperdulikan apa yang disampaikan oleh
guru pengajar. Siswa tidak banyak merespons apa yang dibicarakan oleh guru.
Terlihat siswa hanya duduk dan menyimak apa yang dijelaskan kepada mereka.
Beberapa siswa hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain, seperti
bermain-main dengan teman, menulis sesuatu, dan beberapa dari mereka terlihat
mengantuk. Dalam kegiatan akhir, mereka kelihatan sangat kesulitan untuk
menyelesaikan tes. Menurut data hasil analisis terhadap karangan yang disusun
siswa kelas IV pada pra siklus, tidak ada siswa kelas IV yang mendapat nilai
sama dengan dan di atas batas KKM (0%). Sedangkan jumlah siswa yang mendapat
nilai kurang dari batas KKM adalah 25 siswa. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar
0%.
Kendala tersebut dapat diatasi dengan
memilih metode pembelajaran dan menyusun skenario pembelajaran yang sesuai,
efektif, dan efesien. Salah satu metode yang dapat diambil dalam pembelajaran
menulis adalah metode mind mapping. Metode ini mempunyai karakteristik dimana
kegiatannya
melibatkan seluruh potensi otak kiri dan otak kanan. Mind mapping sangat berguna untuk membuka potensi otak yang
masih tersembunyi dalam berpikir, belajar, ataupun bekerja. Mind mapping menggapai ke segala arah
dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut (Michael Michalko dalam Buzan,
2007:2). Senada dengan pendapat tersebut, Buzan (2007:103) mengungkapkan bahwa mind mapping adalah alat berfikir
kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind mapping memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan
asosiasinya dalam pola radial dan jaringan sebagaimana otak dirancang seperti
yang secara internal selalu digunakan otak, dan terhadap kemampuan untuk
membiasakan diri kembali. Mind mapping
merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan
mengambil informasi ke luar dari otak.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul PENERAPAN METODE mind mapping UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SISWA DALAM menyusun karangan (Penelitian Tindakan Kelas pada
Siswa Kelas IV SD …).
1.2
Identifikasi Masalah
Penelitian
ini mengidentifikasi beberapa masalah, di antaranya adalah:
1. Kurang tepatnya
metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar menyusun sebuah karangan di kelas IV SD ....
2. Kurang
bervariatifnya bahan dan media yang dapat membantu proses pembelajaran.
3. Rendahnya kemampuan siswa kelas IV SD … dalam menyusun sebuah karangan.
1.3
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
“Apakah metode mind mapping efektif meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD …
dalam menyusun sebuah karangan?”
1.4
Batasan Masalah
Dalam
penelitian ini muncul banyak permasalahan. Akan tetapi peneliti membatasinya
sehingga tidak semua permasalahan tersebut dibahas dalam penelitian ini.
Batasan-batasannya adalah sebagai berikut:
1)
Perilaku guru dan siswa dalam menerapkan metode mind mapping di kelas IV SD ... dalam pembelajaran menyusun sebuah karangan.
2)
Efektivitas metode mind mapping untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD ... dalam menyusun sebuah karangan.
3)
Peningkatan kemampuan siswa kelas IV SD ... dalam menyusun sebuah karangan.
1.5
Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini ada tiga, yaitu:
1)
Mendeskripsikan perilaku guru dan siswa dalam menerapkan metode mind
mapping di kelas IV SD ... dalam pembelajaran menyusun sebuah karangan.
2)
Mengidentifikasi efektivitas metode mind mapping untuk meningkatkan kemampuan
siswa kelas IV SD ... dalam menyusun sebuah karangan.
3)
Mengukur peningkatan kemampuan
siswa kelas IV SD ... dalam menyusun sebuah karangan.
1.6
Manfaat Penelitian
Ada dua
manfaat dalam penelitian ini, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1)
Manfaat Teoritis
Secara umum
penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar khususnya untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menyusun sebuah karangan.
2)
Manfaat Praktis
Dari segi
praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru kelas sekolah dasar, siswa sekolah dasar, dan
peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah dasar.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui
efektivitas metode mind mapping untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD ... dalam menyusun sebuah karangan.
°
Bagi guru-guru, laporan penelitian tindakan kelas ini
menjadi bukti bahwa metode mind mapping dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan hasil
pembelajaran di sekolah dasar, khususnya dalam pembelajaran menyusun sebuah karangan.
°
Adapun bagi siswa,
hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam
belajar khususnya dalam menyusun sebuah karangan.
°
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment