BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika di sekolah
dasar bertujuan agar peserta didik memahami konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Selain itu, peserta
didik dituntut untuk dapat menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika, memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh, mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Dalam silabus mata pelajaran matematika
untuk kelas VI SD … semester 1 tahun pelajaran … terdapat standar kompetensi
nomor 2 ” Menggunakan pengukuran waktu,
sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah”
dengan kompetensi dasar nomor 2.1 ” Mengenal satuan debit”. SK dan KD ini
mempunyai indikator-indikator pembelajaran sebagai berikut:
- Mengenal pengertian debit
- Memahami hubungan antarsatuan debit
Kegiatan
observasi mengidentifikasi kondisi awal kinerja guru
bahwa guru kurang baik dalam mengorganisir kelas. Namun, guru cukup baik dalam menjelaskan
materi, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberi contoh cara
menyelesaikan masalah, memberi soal-soal latihan, membahas soal-soal latihan,
memberi tugas yang dapat menguatkan pengetahuan, dan menyediakan alat dan media
yang relevan. Sehingga kinerja guru pada pra siklus ini dalam kategori kurang.
Sedang kegiatan observasi mengidentifikasi kondisi awal perilaku siswa
kelas VI bahwa
hanya sebagian kecil (≤ 25%) siswa saja yang mampu berimajinasi,
sungguh-sungguh dalam latihan, konsentrasi ketika menyimak penjelasan guru,
serius dalam mengerjakan tugas, dan dapat menggunakan alat dan media
pembelajaran. Sedangkan untuk kriteria lain, hanya sebagian (26% – 50%) siswa
kelas VI saja yang kreatif, tertib, dan berani untuk bertanya. Sebagian besar
siswa kelas VI asal-asalan dalam mengerjakan tugas, tidak konsentrasi, kurang
kreatif, dan malu jika disuruh bertanya. Sehingga perilku siswa pada pra siklus
ini dalam kategori kurang.
Kinerja
guru dan perilaku siswa kelas VI yang kurang maksimal menyebabkan sebagian
besar siswa kelas VI tidak dapat mengenal satuan debit dengan benar. Sebagian
besar siswa kelas VI mendapat nilai di bawah KKM. Hanya 5 orang siswa saja yang
mendapat nilai sama dengan KKM. Ini berarti bahwa ketuntasan belajar hanya
29,4%. Sedangkan sebagian besar siswa kelas VI mendapat nilai di bawah KKM
sehingga nilai rata-rata kelas (penguasaan materi) menjadi sangat rendah, yaitu
55,9.
Dari data kondisi awal dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa
dalam mengenal satuan debit sangat lemah. Kompetensi ini kelihatannya sangat sulit dikuasai siswa kelas VI. Menurut hasil analisis,
kekurangan pada kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
termasuk dalam memilih metode pembelajaran, menyebabkan perilaku siswa kelas VI
menjadi kurang positif terhadap pembelajaran sehingga sebagian besar dari
mereka mendapat nilai di bawah KKM.
Untuk
mengatasi masalah di atas, peneliti memutuskan untuk memberi tindakan
pembelajaran mengenal satuan debit dengan metode mind mapping. Tindakan yang
diambil harus mampu mengatasi kendala-kendala yang ada. Metode mind mapping sebenarnya adalah suatu sistem grafis yang
melibatkan seluruh potensi otak kiri dan otak kanan. Mind mapping sangat berguna untuk membuka potensi otak yang
masih tersembunyi dalam berpikir, belajar, ataupun bekerja. Mind mapping dapat juga diartikan
sebagai cara mencatat yang kreatif, efektif, melalui pemetaan pikiran-pikiran
yang ada dalam diri, dengan cara menarik, mudah, dan berdayaguna. Mind mapping menggapai ke segala arah
dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut (Michael Michalko dalam Buzan,
2007:2). Senada dengan pendapat tersebut, Buzan (2007:103) mengungkapkan bahwa mind mapping adalah alat berfikir
kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul upaya MeningkatKan kemampuan SISWA kelas VI SD
… tahun pelajaran … DALAM mengenal satuan debit MELALUI metode mind mapping.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban atas pertanyaan berikut ini:
“Apakah metode mind mapping efektif meningkatkan kemampuan siswa kelas VI SD …
tahun pelajaran … dalam mengenal satuan
debit?”
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini ada tiga, yaitu untuk:
1)
Mendeskripsikan kinerja guru dalam pembelajaran mengenal satuan debit dengan metode mind mapping di kelas VI SD …
tahun pelajaran ….
2)
Mendeskripsikan perilaku siswa kelas VI SD … tahun pelajaran … dalam
pembelajaran mengenal satuan debit dengan metode mind mapping.
3)
Mengetahui apakah metode mind mapping efektif meningkatkan kemampuan siswa kelas VI SD …
tahun pelajaran … dalam mengenal satuan
debit atau tidak.
1.4
Kontribusi Penelitian
Ada dua
manfaat dalam penelitian ini, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1)
Manfaat Teoritis
Secara umum
penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori
pembelajaran matematika di sekolah dasar khususnya untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengenal satuan debit.
2)
Manfaat Praktis
Dari segi
praktis, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, guru-guru kelas sekolah dasar, siswa sekolah dasar, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan
pembelajaran bahasa matematika Indonesia di sekolah dasar.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui
efektivitas metode mind mapping untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VI SD … tahun pelajaran … dalam mengenal satuan debit.
°
Bagi guru-guru, laporan penelitian tindakan kelas ini
menjadi bukti bahwa metode mind mapping dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan hasil
pembelajaran di sekolah dasar, khususnya dalam pembelajaran mengenal satuan debit.
°
Adapun bagi siswa,
hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam
belajar khususnya dalam mengenal satuan debit.
°
Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment