Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari
tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang
di dalamnya terjadi proses siswa
belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa,
sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat
pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap (Oemar Hamalik, 2001:48).
Dalam kegiatan
pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru mengajar dan siswa
belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar. Sementara siswa
belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar
sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotorik, dan
afektif. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang
efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil
belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
Permasalahan
tersebut juga terjadi di kelas XII IPA 1 SMA … tahun
pelajaran … pada mata pelajaran kimia, pada kompetensi dasar menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis. Menurut hasil observasi terhadap kondisi
awal, guru masih menggunakan metode konvensional dimana guru sebagai pusat
pembelajaran. Materi reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis disampaikan dengan menggunakan metode ceramah yang
monoton. Guru hanya memberikan sedikit kesempatan kepada siswa untuk menguatkan
pengetahuan mereka tentang materi. Guru tidak memotivasi siswa sehingga siswa tidak
terangsang untuk melaksanakan kegiatan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, guru
memberikan waktu yang kurang sesuai untuk siswa mengerjakan tugas. Hal ini
membuat siswa tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas.
Aktivitas guru di atas berdampak negatif terhadap
perilaku siswa kelas XII IPA 1 dalam pembelajaran. Kebanyakan siswa hanya
menyimak apa yang dijelaskan oleh peneliti. Terkadang, peneliti dan observer
melihat beberapa siswa hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain, seperti
bermain-main dengan teman, melamun, terkadang menulis sesuatu yang tidak ada
hubungannya dengan pelajaran. Dari 37 orang siswa yang ada di kelas XII IPA 1,
hanya ≤ 25% saja yang mampu mandiri, tanggung jawab, disiplin, dan kreatif. Hal ini berdampak
negatif pula terhadap kesiapan pengetahuan yang dimiliki siswa. Dan hanya
sebagian saja (±50%) siswa yang antusias, sungguh-sungguh, dan percaya diri
ketika belajar. Dalam sesi tes, terlihat siswa begitu kebingungan dengan
apa yang diberikan guru kepada mereka. Sebagian dari mereka berusaha menyontek
hasil kerja siswa lain sehingga suasana kelas terlihat sangat tidak teratur.
Kinerja guru dan
perilaku siswa kelas XII IPA 1 di atas mengakibatkan siswa kelas XII IPA 1 tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran
dengan maksimal. Dari hasil tes dapat diketahui mayoritas siswa mendapat nilai
di bawah KKM (di bawah 70). Kebanyakan dari mereka tidak mampu menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis
dengan baik. Jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan dan di atas
batas KKM hanya 3 orang siswa saja. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai
kurang dari batas KKM adalah 34 orang. Ini berarti bahwa dari tes didapatkan
hasil yang tidak memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar hanya 8,1% dengan penguasaan materi
(nilai rata-rata kelas) 54,32%.
Berdasarkan kondisi awal ini peneliti menyimpulkan bahwa
sebagian besar siswa kelas XII IPA 1 kesulitan untuk dapat menguasai kompetensi
dasar menjelaskan reaksi
oksidasi-reduksi dalam
sel elektrolisis. Untuk dapat mamahami materi ini, siswa memerlukan waktu
yang lama. Kalaupun guru menjelaskan materi dan siswa siswa memperhatikan
penjelasan tersebut, belum tentu menjamin siswa dapat menguasainya dengan baik. Guru harus memilih suatu
pendekatan, metode, atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
sesuai dengan karakteristik siswa kelas XII IPA 1.
Kemudian
peneliti memutuskan untuk memakai metode resitasi. Dengan memakai metode ini, guru dapat menyampaikan materi menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis dengan memberikan tugas
kepada setiap kelompok siswa. Diharapkan, tugas ini dapat motivasi sehingga
siswa mau bekerjasama dan belajar tentang menjelaskan
reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk mengerjakan tugas
dengan mengumpulkan contoh-contoh soal, sumber-sumber lain, baik dari internet,
koran, buku perpustakaan, maupun buku pelajaran terkait reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis. Pada tahap akhir pelajaran, siswa mengumpulkan laporan tugas yang
telah mereka kerjakan ditambah dengan tanya jawab dan diskusi.
Langkah-langkah
pembelajaran dengan metode resitasi diharapkan dapat lebih merangsang siswa
dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok, mengembangkan
kemandirian siswa diluar pengawasan guru, dan membina tanggung jawab dan
disiplin siswa. Fase mempertanggungjawabkan tugas dapat membuat siswa
bersungguh-sungguh mempelajari materi pelajaran karena mereka akan ditanyai
tentang materi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan pada tahap presentasi, tanya
jawab dan diskusi akan memperkuat asosiasi terhadap materi. Metode ini juga
dapat mengembangkan kreatifitas siswa, memperkuat kepercayaan diri, dan memupuk
kesiapan pengetahuan yang dimiliki siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJELASKAN
REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DALAM SEL ELEKTROLISIS SISWA KELAS XII IPA 1 SMA … DENGAN METODE RESITASI.
B.
Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1)
Bagaimanakah
proses pembelajaran menjelaskan
reaksi oksidasi-reduksi dalam
sel elektrolisis
melalui metode resitasi di kelas XII IPA 1 SMA …?
2)
Apakah metode resitasi dapat
meningkatkan kemampuan menjelaskan
reaksi oksidasi-reduksi dalam
sel elektrolisis siswa kelas XII IPA 1 SMA …?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)
Untuk
mendeskripsikan proses pembelajaran menjelaskan
reaksi oksidasi-reduksi dalam
sel elektrolisis
melalui metode resitasi di kelas XII IPA 1 SMA …?
2)
Untuk mengetahui efektifitas metode resitasi untuk meningkatkan
kemampuan menjelaskan reaksi
oksidasi-reduksi dalam
sel elektrolisis siswa kelas XII IPA 1 SMA ….
D.
Kontribusi Hasil Penelitian
Kontribusi hasil penelitian ini adalah dapat memberikan
sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran kimia khususnya untuk
meningkatkan kemampuan menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis siswa kelas XII IPA 1 SMA ….
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini memberikan
kontribusi positif bagi peneliti, guru-guru kimia, siswa, dan peneliti-peneliti
lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran kimia.
°
Bagi peneliti, hasil penelitian ini
dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas metode
resitasi untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan reaksi
oksidasi-reduksi dalam
sel elektrolisis siswa kelas XII IPA 1 SMA ….
°
Bagi guru-guru mata
pelajaran kimia,
laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode resitasi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan reaksi
oksidasi-reduksi dalam
sel elektrolisis.
°
Bagi siswa kelas XII IPA 1 SMA …, hasil penelitian ini
memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam
sel elektrolisis.
°
Bagi peneliti-peneliti
lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan
referensi untuk penelitian-penelitian
yang membahas topik yang sama.
Dokumen ini dalam bentuk Microsoft
Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke
085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman
sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.
Full dokumen berisi:
1.
Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.
Bab 1 – 5
3.
Lampiran
1 : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.
Lampiran
2 : Surat Izin Penelitian
5.
Lampiran
3 : Berita Acara Seminar PTK
6.
Lampiran
4 : Daftar Nama Siswa
7.
Lampiran
5 : Daftar Hadir Siswa
8.
Lampiran
6 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.
Lampiran
7 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.
Lampiran
8 : Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.
Lampiran
9 : Materi Pembelajaran
12. Lampiran 10 : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13. Lampiran 11 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14. Lampiran 12 : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15. Lampiran 13 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16. Lampiran 14 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17. Lampiran 15 : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.
Lampiran
16 : Lembar Kerja Siswa Pra
Siklus
19.
Lampiran
17 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.
Lampiran
18 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.
Lampiran
19 : Riwayat Penulis
22.
Lampiran 20 :
Foto Kegiatan
0 comments:
Post a Comment