Thursday, September 15, 2016

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJELASKAN REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DALAM SEL ELEKTROLISIS SISWA KELAS XII IPA 1 SMA … DENGAN METODE RESITASI



Bab I
Pendahuluan

A.      Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap (Oemar Hamalik, 2001:48).
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
Permasalahan tersebut juga terjadi di kelas XII IPA 1 SMA … tahun pelajaran … pada mata pelajaran kimia, pada kompetensi dasar menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis. Menurut hasil observasi terhadap kondisi awal, guru masih menggunakan metode konvensional dimana guru sebagai pusat pembelajaran. Materi reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis disampaikan dengan menggunakan metode ceramah yang monoton. Guru hanya memberikan sedikit kesempatan kepada siswa untuk menguatkan pengetahuan mereka tentang materi. Guru tidak memotivasi siswa sehingga siswa tidak terangsang untuk melaksanakan kegiatan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, guru memberikan waktu yang kurang sesuai untuk siswa mengerjakan tugas. Hal ini membuat siswa tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas.
Aktivitas guru di atas berdampak negatif terhadap perilaku siswa kelas XII IPA 1 dalam pembelajaran. Kebanyakan siswa hanya menyimak apa yang dijelaskan oleh peneliti. Terkadang, peneliti dan observer melihat beberapa siswa hilang konsentrasi dan melakukan kegiatan lain, seperti bermain-main dengan teman, melamun, terkadang menulis sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran. Dari 37 orang siswa yang ada di kelas XII IPA 1, hanya ≤ 25% saja yang mampu mandiri, tanggung jawab, disiplin, dan kreatif. Hal ini berdampak negatif pula terhadap kesiapan pengetahuan yang dimiliki siswa. Dan hanya sebagian saja (±50%) siswa yang antusias, sungguh-sungguh, dan percaya diri ketika belajar. Dalam sesi tes, terlihat siswa begitu kebingungan dengan apa yang diberikan guru kepada mereka. Sebagian dari mereka berusaha menyontek hasil kerja siswa lain sehingga suasana kelas terlihat sangat tidak teratur.
Kinerja guru dan perilaku siswa kelas XII IPA 1 di atas mengakibatkan siswa kelas XII IPA 1 tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Dari hasil tes dapat diketahui mayoritas siswa mendapat nilai di bawah KKM (di bawah 70). Kebanyakan dari mereka tidak mampu menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis dengan baik. Jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan dan di atas batas KKM hanya 3 orang siswa saja. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari batas KKM adalah 34 orang. Ini berarti bahwa dari tes didapatkan hasil yang tidak memuaskan, tampak bahwa ketuntasan belajar hanya 8,1% dengan penguasaan materi (nilai rata-rata kelas) 54,32%.
Berdasarkan kondisi awal ini peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas XII IPA 1 kesulitan untuk dapat menguasai kompetensi dasar menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis. Untuk dapat mamahami materi ini, siswa memerlukan waktu yang lama. Kalaupun guru menjelaskan materi dan siswa siswa memperhatikan penjelasan tersebut, belum tentu menjamin siswa dapat menguasainya dengan baik. Guru harus memilih suatu pendekatan, metode, atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi dan sesuai dengan karakteristik siswa kelas XII IPA 1.
Kemudian peneliti memutuskan untuk memakai metode resitasi. Dengan memakai metode ini, guru dapat menyampaikan materi menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis dengan memberikan tugas kepada setiap kelompok siswa. Diharapkan, tugas ini dapat motivasi sehingga siswa mau bekerjasama dan belajar tentang menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk mengerjakan tugas dengan mengumpulkan contoh-contoh soal, sumber-sumber lain, baik dari internet, koran, buku perpustakaan, maupun buku pelajaran terkait reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis. Pada tahap akhir pelajaran, siswa mengumpulkan laporan tugas yang telah mereka kerjakan ditambah dengan tanya jawab dan diskusi.
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode resitasi diharapkan dapat lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok, mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru, dan membina tanggung jawab dan disiplin siswa. Fase mempertanggungjawabkan tugas dapat membuat siswa bersungguh-sungguh mempelajari materi pelajaran karena mereka akan ditanyai tentang materi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan pada tahap presentasi, tanya jawab dan diskusi akan memperkuat asosiasi terhadap materi. Metode ini juga dapat mengembangkan kreatifitas siswa, memperkuat kepercayaan diri, dan memupuk kesiapan pengetahuan yang dimiliki siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJELASKAN REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DALAM SEL ELEKTROLISIS SISWA KELAS XII IPA 1 SMA … DENGAN METODE RESITASI.
B.       Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1)   Bagaimanakah proses pembelajaran menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis melalui metode resitasi di kelas XII IPA 1 SMA …?
2)   Apakah metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis siswa kelas XII IPA 1 SMA …?
C.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)   Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis melalui metode resitasi di kelas XII IPA 1 SMA …?
2)   Untuk mengetahui efektifitas metode resitasi untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis siswa kelas XII IPA 1 SMA ….
D.      Kontribusi Hasil Penelitian
Kontribusi hasil penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap teori pembelajaran kimia khususnya untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis siswa kelas XII IPA 1 SMA ….
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini memberikan kontribusi positif bagi peneliti, guru-guru kimia, siswa, dan peneliti-peneliti lain sebagai pemerhati perkembangan pembelajaran kimia.
°       Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk mengetahui efektivitas metode resitasi untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis siswa kelas XII IPA 1 SMA ….
°       Bagi guru-guru mata pelajaran kimia, laporan penelitian tindakan kelas ini menjadi bukti bahwa metode resitasi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis.
°       Bagi siswa kelas XII IPA 1 SMA …, hasil penelitian ini memberikan solusi bagi masalah yang mereka hadapi dalam menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis.
°       Bagi peneliti-peneliti lain, laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang membahas topik yang sama.


Dokumen ini dalam bentuk Microsoft Word 2007. Anda bisa mendapatkan full dokumen PTK ini dengan memesan melalui sms ke 085-294-176-789. Kemudian mentransfer biaya pengiriman sebesar Rp. 50.000 ke nomor rekening BNI 0330900914. Setelah itu, dokumen segera dikirim ke alamat email anda.

Full dokumen berisi:
1.        Bagian awal (halaman judul, halaman Pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, abstrak)
2.        Bab 1 – 5
3.        Lampiran 1            : Surat Permohonan Izin Penelitian
4.        Lampiran 2            : Surat Izin Penelitian
5.        Lampiran 3            : Berita Acara Seminar PTK
6.        Lampiran 4            : Daftar Nama Siswa
7.        Lampiran 5            : Daftar Hadir Siswa
8.        Lampiran 6            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pra Siklus
9.        Lampiran 7            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
10.    Lampiran 8            : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
11.    Lampiran 9            : Materi Pembelajaran
12.    Lampiran 10          : Lembar Observasi Kinerja Guru Pra Siklus
13.    Lampiran 11          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
14.    Lampiran 12          : Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
15.    Lampiran 13          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Pra Siklus
16.    Lampiran 14          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus I
17.    Lampiran 15          : Lembar Observasi Perilaku Siswa Siklus II
18.    Lampiran 16          : Lembar Kerja Siswa Pra Siklus
19.    Lampiran 17          : Lembar Kerja Siswa Siklus I
20.    Lampiran 18          : Lembar Kerja Siswa Siklus II
21.    Lampiran 19          : Riwayat Penulis
22.    Lampiran 20          : Foto Kegiatan



0 comments:

Post a Comment